Cerita
tentang sosok mama tak pernah habis –habisnya. Mama selalu mampu membuat aku
banyak bercerita tentang banyak hal . Kenangan bersamanya itu membuatku
bersyukur mempunyai mama yang berhati elok , bertutur kata lembut, dan sabar. Semua itu selalu ada dalam ruang hatinya. Melihat raut
mukanya membuatku selalu merasa tenang berada di sisinya, mama tak pernah takut dengan apapun.
Mama selaluu percaya apapun yang dia hadapi , semuanya akan beres asalkan
selalu bersandar padaNya.
Satu
hal yang paling aku ingat , mama selalu melayani apa saja keperluan bapak dan
anak-anaknya. Tak pernah kenal lelah. Mama sudah bangun di pagi hari untuk menyiapkan
sarapan. Setiap pagi saat aku terbagun dari tidurku, di meja makan sudah
tersedia sarapan dengan segelas susu hangat. Tak pernah dibiarkan aku dan
adik-adiku bersekolah tanpa sarapan .
Saat pulang sekolah, aku selalu melihat di meja makan juga sudah tersedia
makan siang dan satu gelas jus dingin. Lelah sepanjang hari di sekolah dan perjalanan
naik angkot yang panas tergantikan dengan rasa kenyang dan hilang dahaga dengan
segelas jus yang mendinginkan kerongkonganku. Sedapnya !!!! Soal siap
menyiapkan makanan , memang mamaku paling jago. Pernah aku minta dibuatkan
bekal , mama membuatkan nasi goreng. Ternyata nasi goreng disukai teman-temanku
sekelas. Menurut mereka rasanya enak. Saat aku menceritakan pada mama kalau masakannya mendapat pujian dan
teman-teman ingin juga dibuatkan. Esoknya mama membuatkan nasi goreng dalam
jumlah banyak. Di sekolah aku membagi-bagikan pada teman-teman sekelasku. Makan
nasi goreng bersama di saat istirahat. Tidak seperti biasanya, istirahat kali
ini anak-anak tetap setia di dalam kelas tidak pergi ke kantin , karena ada
santapan nasi goreng!!!!
Satu
lagi mama selalu memperhatikan jadwal belajar aku dan adik-adikku di sekolah.
Saat aku harus pulang siang karena ada tambahan pelajaran, mama dengan setia
akan datang ke sekolah membawa makan siang lengkap dengan segelas jus jeruk.
Banyak teman-temanku iri padaku karena aku mendapat kiriman makanan di siang
hari. Rasanya aku paling bahagia karena aku merasa paling diperhatikan oleh
mama. Banyak guru yang memuji mama, karena selalu setia mengantarkan makan
siang kalau aku ada pelajaran tambahan. Menurut mama, lebih baik mama mengantarkan
makan siang yang sehat daripada aku jajan di kantin yang menunya tidak sehat. Saat-saat
itu ingin aku ulangi lagi, perhatian yang sederhan kadang begitu menyentuh.
Kini
setelah aku menikah dan tidak tinggal dengan mama. Mama masih juga memasakkan
makanan kesukaanku dan suamiku saat berkunjung ke tempat mama. Selalu akan ada
ikan goreng mujair dan ada sayur bersantan kesukaan suamiku.Kini diusianya yang
sudah menginjak hampir 82 tahun, aktivitas memasaknya masih walau tidak
sesering dahulu. Mama selalu memasak untuk anakku yang tinggal bersamanya.
Walau sudah rantangan tapi mama setiap malam masih saja berkutat di dapur .
Katanya kasihan kalau anakku harus makan yang ada di rantangan saja. Aku
bahagia melihat mama di usianya yang sudah senja, masih bisa menikmati hari-hari tuanya tanpa
mengeluh. Walau aku tahu penyakit-penyakit tua sudah menghampir tubuh mama.
Rasa sakit di sendi-sendi , mama tak pernah hiraukan tapi mama menikmati masa
tuanya dengan bahagia. Senyumnya membuat usianya seperti bukan di usia 82 tahun
tampak lebih muda. Kesukaan membaca dan merajut tetap dilakukannya di sela-sela
waktunya , bahkan mama masih ikut angklung. Mungkin dengan kegiatan seni ini
membuat jiwanya menjadi halus dan
awet muda.
Aku
tahu mama sudah bahagia melihat anak-anaknya juga sudah bisa hidup mandiri.
Senyum yang terpancar di wajahnya menunjukan hal itu. Aku sendiri merasa belum
banyak bisa membahagiakan mama, malah kadang sering merepotkan mama.
Apalagi anak-anakku aku titipkan mama
saat mereka kuliah di kota Bandung. Perhatian pada anak-anakku jugalah yang membuatku
terharu. Mama bisa menyelami karakter anak-anakku, padahal aku sendiri kadang tak punya
kesabaran lebih pada anak-anakku. Aku lihat mama menikmati masa-masa bersama anak-anaku.
Mama merasa kehilangan setelah anak
laki-lakiku harus bekerja di Jakarta. Mama begitu mengasihi cucu-cucunya.
Ingin
sekali aku membahagiakan mama semampuku, walau aku tahu mama tak mengharapkan
apa-apa dariku.Doa untuk mama akan selalu aku panjatkan agar mama baik-baik
saja dan bisa melihat cucu-cucunya bertumbuh besar. Aku ingin mempersembahkan
sebuah korset untuk mama . Mama sering sakit di daerah pinggangnya dan mama
membutuhkan korset untuk menyangga. Mungkin melalui tulisan ini aku ingin menceritakan
impianku untuk membahagiakan mama adalah memberikan korset untuknyadi hari
ulang tahunnya tanggal 10 Juni atau di hari ibu ini. Mudah-mudahan korset untuk
mama bisa aku wujudkan dalam waktu dekat. Amin
Sumber gambar : http://www.edigokil.com/2012/12/puisi-hari-ibu-terbaik-2012.html