2 Celotehan di Pagi Hari

Kamis, 23 Januari 2014


Saat aku berceloteh di pagi ini, aku masih saja melihat tubuhnya bekelebat
di depan mataku
sekarang aku masih bisa menyandarkan kepalaku pada bahunya
sambil kuceritakan betapa kucinta dirinya
sambil kukeluhkan  rasa takutku
Masih saja ku berceloteh pagi ini dengan ditemani secangkir teh hangat
dan kuceritakan cerita seorang sahabat
yang ditinggal pergi suaminya
kala dia sudah tak dapat memberikan  kehangatan lagi
kala  sakit menderanya

Ku genggam jemari tangannya, kukatakan apa cintamu
akan terus mengalir  dalam jiwaku,
mewarnai  detak-detak kehidupan  rohku
saat mata kelamnya yang selalu meneduhkan rasa kawatirku
menghangatkan sebongkah cinta yang masih betah tinggal di rongga dadaku
Celotehan pagi ini, membuatku sadar dari bayang-bayang ketakutan
bahwa cintamu tak kan berubah
sampai kapanpun
kini aku masih bersandar dalam bahumu
menikmati cintamu yang  selalu berembun membasahi segumpal keabadian

Medio:23 Januari 2014
Saat mendengar seorang sahabat yang ditinggalkan oleh suaminya saat sakit mendera .
 

0 Tertawa

Jumat, 10 Januari 2014


Masih saja terdengar suara tawamu
menggelitik dinding telinga
tak henti tawanya , meski kadang menggantung di jendela telingaku
kembali tawa itu menggema
seakan aku mau berteriak
hai...hai tawamu selalu berdentang seperti lonceng yang tak pernah berhenti berbunyi....

Masih saja terdengar suara tawamu
entah sampai kapan kau menghentikannya
telingaku sudah lelah
terlalu banyak dengung-dengung yang memukul rumah siputku
sampai kapan tawamu menari-nari di depan telingaku
sampai lelah kau membunyikan tawamu
 Kusuka tawamu,kawan....

Medio:11 Januari 2014
Saat mendapat telepon dari seorang sahabat Linda , yang tertawanya mengelitik telingaku dengan keceriaannya . Dan selalu kuingat Linda masih saja kau ada di hatiku.