0 Sepi Tanpamu

Kamis, 27 Februari 2014


Wahai langit, kuuraikan cerita sedih yang hanya dapat kuuntai malam ini
Saat-saat kuhitung detik demi detik aku harus memendam rindu
Pada belahan jiwa yang ada di belahan lain bumi pertiwi
Saat ini ku hanya bisa bercengkerama dengan sepi
Pekatnya malam memecah gundah yang semakin terajut dalam bingkai sepi
Menganyam bulir-bulir rindu dalam untaian doa
Hanya buliran tasbih menemaniku, menghitung dalam doa
Tuk reduksi kerinduan padamu

Kini malam menidurkanku dalam mimpi
Ilusi tergambar dalam bayang-bayang yang bersliweran dalam memori
Menjelma menjadi bayang-bayangmu
Menghantui dalam jeruji alam bawah sadarku
Menguak misteri cinta yang ada dalam kotak hatiku
Tercabik pilu saat kau tak ada di sisiku
Sampai kuterbangun ,
Ternyata aku masih sendiri di ruang sepiku.

Cirebon, 28 Februari 2014
Saat rinduku pada belahan hati yang sedang pergi

4 Detik-Detik Waktu

Kamis, 20 Februari 2014


Detik-detik waktu terus  berjalan tak pernah mau berhenti
Simfoni kehidupan selalu menyertai langkah-langkah kakiku
Jiwa berkelana menyapu bayang-bayang yang sudah berlalu
Meninggalkan jejak-jejak  yang terukir dalam kenangan indah maupun pahit

Kusambut hari ini setelah sekian lama kutapak titian di sini
Akan kulangkahkan kakiku ke tempat lain yanag akan memberiku harapan baru
Kubuang  lantunan kesedihan dan kedukaan yang  menyeretku dalam ruang waktu
Yang kadang menyiksaku

Kini kutahu apa yang membelengguku dalam sel-sel hatiku
Dan kini kuhamburkan segala yang terselip di dada ini
 Agar ruang hatiku menjadi putih kembali
Yang akan selalu kugoreskan tinta kebaikan bagi orang lain.

Kupeluk pagi ini saat usia ku bertambah
Akan ku rekatkan kembali asa yang masih berserakan
Meleburkan menjadi cinta bagi orang banyak
Dan akan kubagikan bagi anak-anak yang selalu mengisi relung hatiku....

Cirebon, 21 Februari 2014
Detik-detik saat usiaku bertambah