Saat ini kumasih
terjebak dalam kerinduan yang panjang ,
terbayang raut
anak-anakku tapi tak dapat kupeluk...
Andai saja engkau ada dalam pelupuk malam-malam
Kuingin ada
canda dan tawa yang akan berpagut dalam sukacita
Tapi engkau jauh
dari jangkauanku
Begitu rinduku
yang mulai merambah dalam sela-sela jiwa sampai terasa perih
Ingin kutatap
dan kucandai kali ini saja, kapan kau datang menyambangi hati mama
Agar rindu yang
sudah menggumpal ini mencair
Bak es krim yang
meleleh sedikit demi sedikit....
Tak terbayangkan
saat anak-anak itu melayat sendu menunggu ibunya pulang
Dalam
ketakpastian saat pesawat itu raib dalam kecupnya langit biru
Tak ada yang
tahu sampai kapan mereka harus berpesta pora dalam kesedihan
Sampai air mata
mengeringpun rindu tak terbalaskan
Hanya detik
detik penantian bagai denting piano yang menyeruak tanpa henti
Entah sampai
kapan akan berhenti
Hembuskanlah
angin agar di sana mereka tahu ada banyak rindu yang menanti
Akan terbalaskah
hembusan rindu itu????
Tak ada yang
mampu menjawabnya....
Di sini aku
mengeluh padahal masih dapat bersua
Sedangakn mereka
masih berteman dengan dinding –dinding kesunyian
Menunggu dalam
buncahan rindu
Alangkah
bodohnya aku , rinduku masih bisa terjawab
Tak patut aku
mengeluh di saat orang-orang itu
menampung tabungan rindu
Kini ku pinta
dalam sujudku agar sang perindu datang pada
mereka
Berbisik bahwa
semua akan baik- baik saja
Dan akan
melepaskan gundah yang meleleh tanpa congkak
Sampai bertenu
dalam pelukan kerinduan
Medio;28 Maret
2014
Aku rindu dengan
anak-anaku yang jauh dariku dan tak terbayangkan betapa banyak rindu untuk
keluarga yang ditinggalkan karena kecelakaan pesawat MH370