Kadang awan nafsu
masih menggoda setiap insan akan harta orang lain
Mengulas rasa
iri yang terpendam dalam sepetak hati
Yang tak tahu
bersyukur....
Membeku dalam
dinginnya kalbu bersembunyi dan merongrong tanpa kata
Bayang-bayang
rejeki orang lain mengulas kesah yang tak berujung
Hanya cerita
–cerita yang menyatu dalam kegelisahan
Cobalah tanyain
dirimu , sampai saat ini
Masih hidupkah?
Masih sehatkah?
Masih
bahagiakah?
Mengapa lagi
masih kau pertanyakan rejekimu
Itu semua sudah
menjadi bagianmu yang kau dapat dari rejekimu dari Tuhan.
Masih
kurangkah??????
Memang
bayang-bayang fatamorgana di seberang sana sering menggoda
Rasa yang
terlihat indah disuguhkan untuk membuat sulur-sulur rasa iri
Tapi rejeki tak
pernah tertukar sekecil apapun
Menisik rejekimu
yang kecil dengan ucap syukur
Lebih berharga
untuk disyukuri
Sampai kita
dapat melukis hari ini dengan rasa syukur akan rejeki kita...
Cirebon,23 Mei 2014
Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Yuk Menulis Part 2