12 Kerlap - Kerlip Lampu Di Atas Jembatan Siti Nurbaya

Minggu, 19 Oktober 2014






Malam menyisakan sepi saat aku susuri tepi jalan di atas jembatan Situ Nurbaya
 sinar kerlap-kerlip dari lampu-lampu kapal berpijar mewarnai gulitanya malam
lampu-lampu yang berjejer tak mengurangi pekatnya malam itu
hanya desiran angin  yang terdengar sayup-sayup
Berjalan bersisian yang meleburkan kesunyian dalam dera malam yang kian larut
hanya ditemani kerlap-kerlip lampu
kapal-kapal bersisian meromansakan indahnya malam itu
sungguh aku melenggang bersama keindaham malam itu

Kata-kata yang terucap seperti ditelan angin malam yang semakin membesar
dan menerbangkan rambut-rambut halus di keningku, aku masih berdiri di atas jembatan
sambil masih kutatap legamnya malam dengan hiasan lampu-lampu
mencipta pesona tersendiri dalam sunyinya malam

Kelam
Sepi
Gelap
Hanya suara angin dan air yang beriak menemani malamku di sana

Cirebon, 20 Oktober 2014
Saat malam-malam berada di atas Jembatan Siti Nurbaya Padang

2 Pesona Ngarai Sianok

Rabu, 08 Oktober 2014

Melepas siang dihadapan panorama Ngarai Sianok , aku masih terpekur lama melihat keindahan yang Kau ukir di alam ini
Memetik keindahan yang terpampang dengan jelas memesona dan bersamaan dengan rasa yang menyelinap di hati
Sudah kukecap  banyak rasa yang pernah Kau lukis di alam ini, betapa aku mengaguminya
Lukisan alam yang berbicara tanpa berucap sudah tenggelam dalam sunyinya alam , hanya riak-riak awan yang menaunginya.

Kini mahkota keindahanmu tak bertara apapun hanya sematkan rasa cinta akan diriNya sebagai pencipta..
Betapa semua melebur jadi satu pesona  yang meruntuhkan rasa hati yang akan memandang setiap sudut dengan sapaan puja dan puji untukMu
Sampai akhir kutahu tergenggam erat begitu kuat, betapa keindahan yang kau pancarkan siang itu
Akan memberikan telaga rinduku untukku agar kembali lagi di peraduan keindahanmu yang membentang dengan dinding-dinding indah.

Pesonamu tak lengkang oleh waktu tergenggam erat dalam buaian angin yang terus mengalir di sela-sela dinding terjal
Sampai dipinang mentari yang memancar terang melarikan kabut yang menyelimuti sedari pagi mengikis awan perlahan
Sebentar kemudian akan tampak menguning ditelan mentari yang kembali memancar yang tak akan melarikan pesonamau
Tetap berdiri dengan  pantulan bayangan yang tersembunyi apik dibalik awan-awan yang mulai menghilang....

Indahnya....

Cirebon, 9 Oktober 2014
Ngarai Sianok dalam kata-kata, saat melihat pesona Ngarai Sianok