10 Menanti Cinta

Rabu, 28 Desember 2016




Judul Novel  : Asa Ayuni
Pengarang     : Dyah Rini
Penerbit         : PT Falcon
Tahun Terbit  : 2016
Ukuran           :13x20 cm,244 hal

Kehidupan Ayuni terlihat bahagia sampai suatu saat Ayuni harus ditinggal kepergian Satria suaminya. Kepergian yang mendadak membuat hidupnya hancur. Ayuni terbiasa ada yang melindunginya. Ayuni harus lama menutup dirinya karena kepergiannya. Toko Gulaloka miliknya juga tak terurus, hanya pegawai-pegawainya saja yang menangani  toko kuenya. Toko Gulaloka yang letaknya tak jauh dari perumahan Blue Valley yang dia tempati bersama Satria dan anaknya, Aldi. Anaknya terindikasi autis sehingga Satria mengajak anaknya untuk ikut terapis di tempat terapi milik Larasati teman Satria.

Elang adalah anak konglomerat Magnaria Grup. Tapi sungguh kekayaan yang begitu besar tak mampu membuatnya merasa nyaman di rumahnya sendiri. Kekakuan dan tangan besinya ayahnya dengan dalil untuk kebaikannya membuatnya tak bahagia berada di rumahnya sendiri. Tapi itu harus ditahan oleh Elang sampai ibunya meninggal karena sakit. Elang akhirnya melanjutkan sekolah ke Australia dan  bekerja di sebuah restoran  sebagai manajer . Elang sudah berjanji tak akan pulang kembali ke rumah ayahnya, karena dia tahu dia bakal disuruh untuk mengambil alih perusahaan ayahnya. Sampai akhirnya dia datang ke Indonesia karena dia mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai manager.Apalagi  Zetro sepupunya menyuruhnya pulang karena ayah Elang sedang sakit parah karena kanker paru-patu.

Tapi kenyataan yang dihadapi Ayuni setelah Satria pergi begitu banyak yang membuat Ayuni harus tegar menghadapinya sendiri. Mulai dari ditemukan surat cinta Satria untuk Laras yang membuatnya hilang kepercayaan terhadap suaminya. Ayuni harus tetap menitipkan anaknya Aldi pada pengasuhan Laras karena ternyata Aldi memang harus diberi penanganan yang benar karena Ayuni direpotkan kalau Aldi sudah bertingkah  dan untuk itu Ayuni harus berbaikan dengan Laras. Untuk menunjang kehidupannya Ayuni butuh  toko kuenya bisa berkembang dan butuh manajemen yang lebih baik. Ayuni memperkerjakan Elang sebagai manajer tokonya. Dengan kepiawaian Elang toko kuenya mulai bisa menunjukan kemajuan. Walau unuk merenovasi tokonya dia meminjam uang pada ibunya . Ayuni suka dengan kepintaran Elang dalam menjalankan toko kuenya. Sampai Ayuni tahu kalau uang untuk renovasi tokonya didapat dari ibunya berhutang. Semua masalah yang harus dia hadapi tapi dengan kegigihannya bisa teratasi walau dia harus menjual rumahnya untuk membayar hutang . Tapi dibalik musibah ini Ayuni juga tahu kalau rumah yang ditempatinya ini  bukan saja berasal dari uang Satria juga dari uang penjualan tanah ibunya. Hanya agar Ayuni bahagia. Itu membuat Ayuni merasa bersalah pada Satria. Justru itu sekarang membuat hati Ayuni menjadi lega. Di sisi lain Elang yang bisa berbaikan kembali dengan ayahnya berkat hati baik dari Ayuni . Elang kembali merasakan betapa ayahnya mencintainya dan saat ayahnya pergi, Elang sudah siap untuk meneruskan usaha ayahnya.. Di sisi lain Elang sangat menyukai Ayuni, ada sisi lain dari diri perempuan yang membuat hatinya tertarik. Tapi untuk sekarang  dia cukup menanti sampai hati Ayuni terbuka untuk dirinya. Elang tak mau memaksa karena Elang tahu Ayuni sudah kehilangan Satria dan sudah cukup banyak mendapatkan masalah dalam hidupnya. Elang tahu suatu saat Ayuni akan membuka pintu hati untuknya.....

Alur cerita yang menarik . Konflik yang terjadi begitu sederhana tapi tak terduga sama sekali. Konflik-konflik yang terjadi saat Ayuni harus memperjuangkan hidupnya setelah Satria pergi, membuatnnya menjadi tangguh. Sedangkan Elang dengan konflik dengan dirinya sendiri akhirnya bisa berdamai dengan ayahnya. Saat ayahnya pergi Elang tahu kalau ayahnya menyayangi dirinya  hanya dia tak tahu bagaimana harus mencintai. Kehilangan yang memberikan sisi lain bagi Ayuni maupun Elang.


Gambar dari sini

6 Saat Kehilangan Itu Berakhir

Kamis, 22 Desember 2016



Judul Novel  : Elegi Rinaldo
Pengarang     : Bernard Batubara
Penerbit         : PT Falcon
Tahun Terbit  : 2016
Ukuran           :13x20 cm,204 hal

Aldo merasa cukup dengan hidupnya sendiri. Aldo sudah terbiasa dengan hidupnya tanpa seseorang di sampingnya. Aldo pikir dia tak mau lagi untuk bisa berbagi rasa dengan orang lain setelah kehilangan Rahayu, kekasihnya.Cukup bersama tante Fitri, adik ibunya  di Blue Valley. Menurutnya sesuatu yang konyol untuk bisa mempunyai pendamping kalau untuk kehilangan . Cukup dengan kesibukannya sebagai food  photographer dia sudah bisa menghilangkan keinginan untuk menikah.

Begitu juga Jenny yang bekerja sebagia chef di kafe UNO yang baru dididirikan bersama Dinda sahabatnya . Berpikiran sama dengan Aldo kalau pernikahan itu sesuatu yang konyol. Pernah kehilangan seseorang yang dulu sangat dikaguminya membuat hatinya ragu untuk bisa memulai hidup baru. 

Tapi kesendirian Aldo dan Jenny berakhir setelah pertemuan demi pertemuan antara Aldo dan Jenny. Berawal Aldo mendapat tawaran kerja dari sahabatnya Wicak yang kekasihnya Dinda  pemilik UNO untuk menfoto aneka sajian yang  ada di kafe miliknya.Dimana Jenny juga bekerja di kafe UNO. Perempuan yang sedikit bikin kesal tapi justru itu membuat daya tarik sendiri Jenny di mata Aldo. Apalagi pertemuan kedua yang membuat Aldo lebih ingin mengenal Jenny karena tak menyangka Jenny juga punya pemikiran yang sama tentang pernikahan. Bahkan Aldo sangat heran, tak biasanya perempuan punya pemikiran kalau permikahan itu konyol.. Ada sesuatu yang terjadi antara Aldo dan Jenny tapi masing-masing  tak  mau mengakui kalau di antara mereka ada sesuatu yang terjadi,

Sampai suatu waktu Jenny bertemu kembali dengan Dipa pacarnya dulu yang ternyata telah bercerai. Dipa mulai mendekati Jenny. Ini membuat Aldo  cemburu. Tapi justru Aldo malah menjauh dari Jenny. Jenny semakin bingung dengan prilaku Aldo yang membuatnya semakin bingung. Bagaimana perasaan Aldo pada dirinya. Apalagi tante Fitri tantenya Aldo sudah dekat dengan dirinya. Bahkan tante Fitri menyuruhnya untuk selalu ada untuk Aldo. Kecemburuan Aldo semakin menjadi-jadi saat Aldo tahu Dipa melamar Jenny. Tapi Jenny kecewa karena Aldo tak tahu atau pura-pura tak tahu kalau dirinya justru menunggu Aldo untuk menyatakan pada dirinya tapi  Aldo pura-pura tak butuh Jenny. Itu membuat Jenny marah.

Sampai suatu saat tante Fitri masuk rumah sakit . Dan tante Fitri hanya mau ditemani oleh Jenny . Aldo melihat ada ikatan dan kepercayaan antara tantenya dan Jenny. Sungguh sulit dia mengerti itu bisa terjadi. Sampai akhirnya Aldo harus merasakan kehilangan lagi setelah ibu dan Rahayu. Kini tante Fitri harus pergi karena kanker paru-paru.. Aldo merasa kehilangan yang sangat  ditambah Aldo merasa kehilangan Jenny yang setelah pemakaman tante Fitri tak bertemu lagi. Pada saat itulah Aldo merasa kalau Jenny adalah pilihan tepat untuk menjadi pendampingnya. Saat itu adalah saat rasa kehilangan itu berakhir.

Dari awal membaca sebetulnya sudah ketebak alur ceritanya seperti apa .Apalagi saat pertemuan pertama antara Aldo dan Jenny . Jenny yang ketus yang menarik perhatian Aldo.Banyak cerita berawal dari sikap judes yang akhirnya berujung saling tertarik.Tapi kesederhanaan konflik yang terjadi, cerita yang berjalan lembut . Ini membuat cerita menjadi kuat. Konflik yang tajam tapi diceritakan begitu halus membuat cerita semakin menarik. Pergolakan batin Aldo dan Jenny juga tergambarkan begitu halus sehingga membuat pembacanya juga terlena dengan alur ceritanya.


8 Apatis

Rabu, 21 Desember 2016





Semakin malam desa semakin sunyi. Sisa-sisa rusuh siang tadi sudah tak berbekas, yang tinggal puing-puing , sisa-sisa reruntuhan rumah. Hanya tinggal isakan tangis dan kesedihan yang terpancar dari wajah-wajah lesu. Ini sudah untuk kesekian kali masarakat sini harus berjuang untuk tanah mereka. Tanah yang menghidupi semua sel tubuhnya. Tanah yang menjadi urat nadi perekonomian mereka, tapi kini harus berpindah tangan menjadi milik orang-orang kaya yang dengan sewenangnya mengambil alih tanah pertanian mereka. Ini yang terbesar, hampir rata rumah mereka , tanah mereka hancur  saat mereka mempertahankan tanah mereka. Hasilnya??? Nihil...... rakyat kecil selalu kalah!!!!

Aku??? Sendiri dengan rasa sesak di dada. Tak satupun yang bisa membuatku bergerak untuk memperjuangkan tanah rakyat. Aku sudah apatis!!! Dulu aku berjuang untuk mereka tapi apa hasilnya??? Aku masuk penjara!!! Lima tahun aku harus mendekam di penjara!!!! Kini aku tak mau berbuat apa-apa. Aku sudah apatis!!! Tak ada lagi nurani dalam diriku. Bisu.... Aku tak mau terulang kembali peristiwa tujuh tahun lalu. Diam itu baik bagi diriku saat ini. Semua mati. Nuraniku, hatiku semuanya.  Tak ada yang tersisa.

Saat banyak orang datang padaku untuk memperjuangkan nasib mereka. Aku hanya diam mematung. Setelah apa yang aku dapatkan, apakah aku masih mampu untuk bergerak untuk mereka??? Siapa yang akan memperjuangkan diriku???? Tak Ada. Aku lebih baik apatis. Diam adalah hal yang terbaik bagiku sekarang. Orang-orang itu pergi bersamaan dengan runtuhnya air mataku. Mataku terpejam tapi air mataku mengalir perlahan. Telingaku masih mendengar tangisan mereka.Tapi mata hatiku telah mati. Tapi apalah artinya aku??? Aku hanya bisa apatis. Mataku tertutup, telingaku tak mendengar lagi, mulutku tak bicara lagi. semuanya membatu bersamaan dengan hilangnya tanah masarakat desa Mekar Sari.

4 Lilin-Lilin Kecil

Jumat, 16 Desember 2016


 Gambar dari sini


Binar matamu begitu indah saat lilin-lilin itu mulai menyala redup
Di saat lagu-lagu rohani bersuara merdu dekat altar
Saat kau simpuhkan kakimu untuk berdoa

Lilin-lilin itu hanya berkerlip sedikit
Tapi kerlipnya membuat ruh  natal bersamamu
Kau masih dalam doamu yang panjang

Aku menunggumu di sini sampai doamu selesai
Masih terdengar lonceng gereja berdentang
Kau tampak tersenyum dalam ketulusan

Aku menunggumu sampai doamu selesai
Aku peluk dirimu , aku doakan bahagia dalam dirimu
Setelah natal datang bersamamu

Aku bahagia saat melihat kau berbakti pada Tuhan
Aku masih selalu bersahabat denganmu
Walau perbedaan ada dalam diri kita

Lilin-lilin itu selalu menerangi
Kasih selalu ada dalam dada setiap insan
Selamat berbahagia dalam harimu  dan dalam doamu......

Cirebon, 17 Desember 2016
Untuk para sahabatku yang merayakan natal