8 RinduMu

Kamis, 31 Agustus 2017



Gambar dari sini  
 

Siratkan banyak kisah saat cerita perjalanan
Bersahabat dengan sujud dan doa-doa panjang
Di masijil Haram
Membaca Al Quran dalam keheningan
Di sudut-sudut masjid agung

Berputar mengeliling Kabah
Dengan balutan doa
Mensyukuri nikmat yang Kau berikan
Dengan tetesan air mata
Hanya hati yang tersekat haru

Kini rindu untuk datang kembali
Datang untuk bersujud dan memujiMu
Dalam doa-doa panjang
Ah, seandainya samar-samar suara panggilan itu
Suatu saat akan datang kembali

Berparas rindu
Tapi hidupku harus terus kulalui
Ibadahku akan menjaga rasa ini
Menjaga kiprah langkahku
Menuju banyak kebaikan

Cirebon,1 September 2017

4 Salah Kamar

Kamis, 24 Agustus 2017



Gambar dari sini 
 

             Mama Dede pagi itu agak malas mengantar anaknya Dede ke sekolah taman kanak-kanak. Ini ada hubungannya dengan mamanya Chika yang selalu mendominasi dalam percakapan ibu-ibu yang menunggu di sekolah.  Dan mulutnya akan nyerocos terus menerus tiada henti hanya untuk mengumbar kekayaan yang dimilikinya. Mama Dede tahu bukan hanya dia saja yang gak suka banyak ibu-ibu yang lain juga gak suka dengan mama Chika. Mama Dede mendorong Dede cepat masuk ke dalam kelas, dia sendiri beranjak ke belakang sekolah. Duduk di dekat pagar yang tertutupi pohon yang berada di sisi jalan. Ah, mending aku di sini saja, lebih aman dari suara mencicit mama Chika. Tapi yang berpikiran seperti mama Dede bukan hanya dirinya. Mama Dede melihat beberapa ibu datang menghampiri dirinya.
            “Loh, kok kemari . Gak di depan?” tanya mama Dede.
            “Emang mama Dede ngapain di sini? Pasti menghindar mama Chika kan?” Mama Dede tak bisa berkelit lagi. Justru dia di sini untuk menghindar dari mama Chika. Dan mulailah gosip pagi  hari ini tentang mama Chika. Beberapa ibu kurang percaya tentang seringnya berpergian ke luar negeri. Bahkan mereka selain menyangsikannya juga terasa ada rasa iri dari suara-suara ibu-ibu.
            “Sudahlan ibu-ibu, mau mama Chika ke luar negeri kan itu bukan urusan kita,”tegur mama Dede.
            “Duh, mama Dede aku sih gak iri sama mama Chika, Cuma gak suka saja cara dia bercerita, ada kesan sombong,”cetus mama Friska dengan nada marah. Hampir semua ibu-ibu di sini menganggukan kepala tanda setuju apa yang dikatakan mama Friska. Mama Dede hanya mengangkat bahunya setelah dia disudutkan oleh ibu-ibu.

            Sore hari mama Dede menceritakan tentang mama Chika yang suka berlibur berdua dengan suaminya . Suaminya sedikit  terusik dengan cerita istrinya
            “Emang kamu mau kita bulan madu?” Mama Dede tiba-tiba saja tersentak kaget, tak menyangka suaminya menanyakan tentang keinginan untuk bulan madu.
            “Benar mau ngajak bulan madu?” tanya mama Dede sangsi. Suaminya mengangguk dan bilang kalau mama Dede mau minggu ini juga bisa berangkat. Mama Dede hanya melongo. Walaupun suaminya hanya menjanjikan bulan madu di dalam negeri saja tapi tetap membuat Dede sumringah. Apalagi Dede akan dititipkan di rumah ibunya. Dan esoknya mama Dede bisa bercerita dan membanggakan pada ibu-ibu lainnya kalau dia juga akan bulan madu sama seperti mama Chika. Semua ibu-ibu memandang mama Dede dengan pandangan iri. Ada perasaan bangga pada dirinya. Semua ibu-ibu iri padanya....
            “Wah, akhirnya mama Dede bisa bulan madu juga ya? Kapan aku ya?” tanya mama Budi dengan suara yang nyaris tak terdengar. Mama Dede menatap mereka . Ah, suaminya begitu baik pada dirinya.

            Mama Dede tak peduli dia mau diajak kemana oleh suaminya. Yang penting bagi dirinya dia bisa berepergian ke luar kota berdua saja dengan suaminya. Bahkan suaminya sudah meminjam mobil kantor untuk berpergian minggu ini. Mama Dede mengembangkan senyuum manis untuk suaminya. Tujuannya adalah Sangkan Hurip tempat wisata di daerah Kuningan ini adalah tempat yang asri dengan pemandian air panas. Berhubung aku belum pernah ke sana dan jarang sekali suami mengajak berpergian berdua. Ini sudah cukup membuatku gembira. Setibanya di sana, tampak perbukitan yang melatarbelakangi tempat wisata ini. Pepohonan pinus tampak menjulang.
            “Kita cari penginapan dulu ya. Baru jalan-jalan,”tukas suaminya. Mama Dede memandang hamparan alam yang indah di sisi kiri dan kanannya. Dede menunggu di dekat mobil sementara suaminya mencari penginapan. Pandangan matanya menyelusri alam yang terbentang indah. Suaminya tampak menghampiri dirinya dan memeleuk pinggangnya Dede dan mengajaknya untuk berjalan-jalan. Terasa hangat di hati Dede. Sudah lama dia tak berjalan-jalan berdua dengan suaminya. Kalau dipikir sejak menikah mama Dede tak penah berjalan berdua lagi. Kini hatinya mendadak gembira . Pikirannya melambung tinggi dan membayangkan malam nanti   dia bisa bercumbu dengan suaminya. Ah, Dede melayang-layang . Seperti layaknya pengantin baru.

            Lelah berkeliling –keliling sesiangan tadi membuat tubuh mama Dede lemah dan membaringkan tubuh lelahnya di kasur sungguh membuat dirinya nyaman. Mama Dede melihat suaminya keluar dari kamar mandi. Tubuhnya yang langsing  dan sedikt bulu di dadanya membuat hati mama Dede berdesir. Pandangan matanya lurus menatap tubuh suaminya. Perasaan hangat mulai terasa , saat suaminya mulai menyentuh tubuhnya perlahan. Mama Dede mulai merasakan seluruh tubuhnya bergetar. Dan mama Dede terhanyut dalam pelukan dan kehangatan . Tapi baru beberapa saat, pintu digedor dari luar.
            “Buka!” teriak seseorang dari luar.  Mama Dede cepat menutup tubuhnya dan suaminya membuka pintu. Mama Dede ternganga. Mama Dede melihat pria yang memakai pakaian satpol PP bersama dengan yang lainnya berada di depan pintu kamarnya.
            “Ada apa ya?”
            “Ini  penggerebekan penginapan ini yang diduga sarang prostitusi,”cetusnya. Mama Dede makin ternganga. Tak menyangka penginapan yang dipilih suaminya ini tempat prostitusi. Suaminya menunjukkan KTPnya dan KTP istrinya. Petugas itu memandang mereka berdua dengan pandangan yang aneh.
            “Maaf. Kami tak tahu kalau anda berdua suami istri.” Mereka berlalu dari hadapan mereka. Mama Dede dan suaminya saling memandang dan tersenyum kecut.
            “Maafkan aku ya. Hanya penginapan ini yang bisa aku pesan,”tukasnya. Mama Dede  tak menyalahkan suaminya, dia sudah cukup bahagia karena suaminya mau berusaha untuk mewujudkan mimpinya untuk bisa bulan madu. Walau bulan madu kali ini gagal total,mama  Dede tetap bahagia. Tiba-tiba saja mereka berdua tertawa bersamaan. Saling berangkulan. Kejadian yang tak disangka-sangka datang pada saat mereka  berbulan madu. Tawa mereka bergema di sudut penginapan remang-remang itu.........