0 Bongkar

Senin, 15 September 2025


 Gambar dari sini

 

Kuradi menatap nanar bangunan di tepi sungai Ciliwung yang dibongkar . Tanpa sisa. Pagi tadi Kuradi mengambil barang-barang yang dia punya walau hanya sedikit tapi baginya sangat berharga. Banjir minggu yang lalu membuat akhirnya pemerintah kota memutuskan untuk membongkar bangunan liar di tepi sungai. Dan Kuradi juga trauma karena rumah tetangganya terbawa hanyut beserta penghuninya oleh banjir yang sangat besar itu. Runtuh semua pertahanan Kuradi.

 

Ingat 10 tahun yang lalu Kuradi ingin merantau ke kota Jakarta untuk mengubah hidupnya. Sebagai petani dia tak bisa berbuat banyak dengan tanah milik orangtuanya. Pergilah Kuradi walau orangtuanya sempat melarang karena siapa yang akan mengolah sawah dan kebun mereka. Ternyata gak semudah yang dia bayangkan mencari pekerjaan di Jakrta sama sulitnya , apaalgi dia tak punya kemampuan lain selain bertani. Akhirnya dia kerja serabutan dan menikah dengan penjual pecel deket statsiun Keramat. Karena kesulitan hidup akhirnya membangun rumah di tepi kali. Selama 10 tahun Kuradi tak pernah pulang bahkan saat orangtuanya meninggal. Dia malu karena dia belum sukses. Padahal ibunya menyuruh pulang walau di Jakarta belum menghasilkan apa-apa, untuk mengolah sawah bapaknya. Adiknya sudah menikah dan dibawa oleh suaminya ke daerah lain. Sampai semua meninggal tinggal tanah yang masih terbelangkai sampai saat ini.

 

Kini Kuradi tampak duduk lesu. Dia tak tahu lagi hendak pergi kemana. Istrinya duduk di sampingnya sambil mengendong anak keduanya yang menangis terus menerus. Sampai ponselnya berbunyi. Dari teman sekampungnya Dodi. Dodi ingin membeli sawahnya. Kuradi akhirnya pulang bersama keluarganya dan sampai di rumah lamanya yang sudah kosong. Dan dia melihat Dodi temannya sukses berkebun pepaya dan jambu biji kristal sampai dikirim ke banyak daerah di Indonesia.  Dari cerita kesuksesan Dodi yang pantang menyerah mngubah tanahnya menjadi subur. Kuradi mendengarkan cerita Dodi yang banyak belajar di pelatihan yang diadakan dinas pertanian setempat dan dibimbing sampai menghasilkan. Dan kini Dodi ingin membeli tanahnya.

 

Kalau dia menjual tanahnya dia akan mendapatkan modal untuk usaha .Kalau dia tetap mempertahankan dia tidak punya modal untuk mengolah tanahnya dan pengetahuan dirinya yang kurang untuk mengolah tanahnya. Sudah hampir seminggu Kuradi masih belum bisa memutuskan, istrinya tergantung dirinya. Dia sudah kapok datang ke Jakarta karena tidak mengubah nasibnya. Di sini apa dia bisa mengubah nasibnya? Dodi sih menyarankan agar Kuradi ikut pelatihan di dinas pertanian setempat. Dan mengikuti sarannya untuk sawahnya akan diolah seperti apa dengan teknologi yang lebih maju. Masiha ada harapan bagi dirinya. Sawah adalah modalnya dan butuh ilmu untuk mengolahnya. Kuradi yakin dengan usahanya kali ini. Dodi sudah membuktikannya tanpa harus ke kota besar.

0 Pertemuan Pohon Dan Air

Senin, 18 Agustus 2025

 


Keteduhan di saat mentari mulai terik, di sini sebuah pohon menjulur di atas air

Seperti menaungi sebagian air sehingga air terlihat adem

Air yang tak beriak dia membisu , padahal sungguh dirinya ingin berterimakasih

Sudah ada yang mau menaungi dirinya walau hanya sejengkal

 

Ah, pohon lihatlah dirimu melengkung ke bawah sampai mendekati diriku

Entah mengapa kau selalu tersenyum saat aku mulai menatapmu

Ingin kupeluk dirimu tapi aku tak bisa menjangkaumu

Hanya aku tatap dirimu yang menjuntai

 

Ah, air engkau juga membuat aku tumbuh karena airmu meresap ke dalam tanah di sekitar aku tumbuh

Engkau tidak diam saja, kau bisa menjangkauku walau tak langsung

Aku juga berterimakasih untukmu air, selalu ada dekatku

Seringkali memang aku ingin bicara pdamu tapi hanya bisa kugoyangkan daun-daunku saja

 

Dua makhluk hidup yang saling mengisi, saling bercerita

Saling bemanfaat  walau dalam diam

Hanya daun yang bergerak, hanya air yang kadang beriak

Tapi mereka seolah tahu kalau mereka saling membutuhkan

 

Cirebon, 19 Agustus 2025

0 Langit Biru Dan Awan Putih

Senin, 14 Juli 2025

 


Terbentang luas langit yang membiru

Dengan awan yang memutih di antara warna birumu

Kupandang dari bawah

Begitu serasi tampaknya

 

Entah mengapa langit seakan berbicara denganku

Kemarilah jangan kau tatap saja warna biruku

Rasakan kelembutan awan yang melayang di langit

Begitu indah dari sini

 

Aku menggeleng

Di sini dari bawah tetap indah langit itu

Seperti hamparan luas yang tak berbatas

Dan itu memberikan warna tersendiri di sudut hatiku

 

Tapi awan seakan memanggilku untuk datang ke sana

Dan tiba-tiba saja aku melayang di atas awan dan aku melihat keindahannya

Terpesona dengan keadaan di atas, aku melayang terus

Sampai aku terjatuh dan aku masih ada di bawah menatap langit

 

Cirebon, 15 Juli 2025

0 Berhenti

Selasa, 10 Juni 2025

 


 Gambar dari sini

Rara adalah seorang guru honorer yang mengajar di sebuah sekolah dasar di kota kecil daerah Jawa Tengah. Rara sangat senang dengan murid-muridnya . Selalu akrab dan membuat pelajarannya jadi menarik. Semua anak menyukai Rara. Rara selalu bisa membuat pelajaran menjadi seru dengan banyak alat peraga, lembaran kerja yang menarik dan permainan .  Rara juga selalu membuatt reel dan shorts tentang permainan dan lembar kerja yang dia buat. Juga aktivitas bersama muridnya yang sangat menarik. Dan akhirnya Rara malah jadi terkenal karena konten-kontennya yang mengedukasi dan menginspiarsi guru lainnya untuk meniru.

 

Dan Rara kebanjiran order lembaran kerja, alat peraga yang dia buat sendiri. Banyak yang meminta. Akhirnya Rara jadikan bisnis baru baginya. Tak menyangka ternyata banyak pesanan dari berbagai daerah . Rara senang karena gaji guru honorer sangatlah kecil, untuk hidup sehari-hari saja Rara masih harus irit. Sekarang dengan membuat konten dan jualan alat peraga dan lembar kerja membuat pundi-pundi uang mengalir pada dirinya.Bahkan Rara juga memproduksi banyak seperti hiasan kelas, kata-kata penyemangat yang bisa ditempel di kelas dan masih banyak lagi. Malah Rara memperkerjakan tetangganya untuk membantu dirinya mengepak-ngepak barang.

 

Dan Rara masih bisa mengajar dan membuat konten pelajaran. Rara tak lari dari tanggung jawab walau dia sibuk. Rara sangat mencintai dunia mengajar dan anak-anak didiknya. Tapi masalahnya banyak guru yang mempermasalahkan kalau Rara membuat konten . Padahal beberapa guru juga membuat tapi tidak sebuming dirinya. Semakin lama semakin banyak guru yang tak menyukai Rara. Malah Rara disuruh berhenti buat konten dan bisnisnya. Dia disuruh mengajar atau pilih bisnisnya.

 

Rara merasa dirinya tak diharapkan di sini. Kalau dia tetap mengajar tentunya dirinya tak bisa maju karena banyak desakan yang membuat dirinya kurang bisa meningkatkan kreatifitasnya. Akhirnya Rara berhenti mengajar dan fokus membuat konten dan bisnisnya. Rara tidak mengajar lagi tapi dalam kontennya dia selalu banyak mengedukasi banyak guru lainnya tentang belajar yang menyenangkan lewat konten-kontenya. Semakin banyak juga orderan dari bisnis kecilnya.

 

Terakhir Rara membuat komunitas anak yang dilakukan di hari Minggu sehingga banyak anak-anak yang libur dan mengisi waktu dengan berkegiatan bersama Rara. Rara masih bisa mengajar dan masih bisa berbisnis. Dan kepela sekolahnya akhirnya mengajak lagi Rara untuk bergabung di sekolahnya tapi Rara menolak. Dulu menolaknya tapi sekarang mereka mau menerimanya kembali. Rara sudah senang masih bisa mengajar dan masih bisa mengedukasi banyak guru dan itu membuatnya bahagai selain pundi-pundi uangnya juga semakin bertambah.

4 Hening

Senin, 12 Mei 2025

 

Gambar dari sini

 

Semburat mentari begitu indah seperti lukisan langit

Walau di sini masih berteman dengan keheningan pagi

Menikmati awal dari kehidupan yang akan dijalani

Sepanjang hari

 

Segelas teh hangat menemani keheningan ini

Hanya suara sruput teh yang menyela keheningan

Syahdu menyambut pagi ini

Semoga pagi ini bisa jadi penyemangat

 

Kehangatan teh manis membuka mata

Hening pagi ini akan beganti dengan hiruk pikuknya

Manusia yang akan beraktivitas

Semua akan hilang sampai gelap akan datang lagi

 

Bialah keheningan ini menyapa setiap pagi

Mengelus tubuh ini

Agar selalu menyerap kalau hidup itu

Dimulai dari keheningan

 

Cirebon,13 Mei 2025