0 Dokter Spesialis

Senin, 18 November 2024

 

Gambar dari sini

 

 Akhirnya dengan perasaan berat hati Lingga memutuskan untuk mengundurkan diri di spesialis kebidanan. Dulu cita-citanya ingin banyak membantu perempuan untuk bisa melahirkan secara banyak dokter kebidanan adalah laki-laki. Tentu kalau perempuan akan membuat pasien nyaman. Tapi semuanya terhenti di semester dua kaena Lingga sudah tak bisa bertahan dengan lingkungan yang membulli dirinya. Bukan tidak tahan mental tapi lebih ingin agar jiwanya tidak sakit. Entah  kalau dia bertahan mungkin akan menjadi deprsei dan selanjutnya entah bakal menjadi apa. Untuk kesehatan jiwanya Lingga pilih mundur. Walau orangtuanya mendesak agar tidak mundur karena cita-citanya sejak kecil. Mau dikata apa lagi, semua sudah berakhir.

 

Masih teringat jelas Lingga selalu menjadi serep seniornya. Meerka bergantian tidak mau jaga malam ,Lingga yang selau menggantikannya sedangkan dia juga punya jadwal jaga malam tersendiri. Belum disuruh  melihat banyak pasien yang seharusnya bukan tugasnya. Lelah fisiknya dia harus kerja rodi dengan tugas seabreg dari para senior. Tentu sebagai yunior dia gak berani untuk menolak apalagi membantah. Semua dia patuhi demi bisa lanjut kuliahnya. Dan dia juga bisa melihat bukan dirinya yang diperlakukan seperti itu, juga temannya. Dan ada satu senior yang Lingga suka, dia selalu konsultasi padanya, apa-apa yang menjadi kesulitan. Dia banyak membantu dirinya.

 

Sampai suatu hari Lingga melakukan kesalahan karena dirinya lelah secara fisik dan kurang tidur. Lingga dimarahi di depan banyak orang bahkan pasien , dicaci maki dan disebutkan banyak ucapan kasar pada drinya. Lingga dipermalukan di hadapan banyak orang. Lingga hanya bisa terdiam dan dia sekarang duduk di depan seniornya yang baik hati.

“Sudah cukup, aku akan mengundurkan diri. Hati ini sudah capai,”tukasnya. Doter senior itu tercenung sekejap sebelum dia memutuskan untuk bicara .

“Semua terserah kamu kalau memang kamu sudah tak bisa bertahan lagi. Memang situasi ini tak pernah bisa selesai begitu saja. Sudah turun temurun. Coba sekali lagi kau pikirkan, kalau memang tak bisa bertahan, silahkan membuat surat pengunduran diri”.

 

Sudah hampir 1 minggu Lingga ambil cuti dan sambil dia merenungkan apakah dia masih mampu bertahan dengan kondisi seperti ini? atau dia harus mengundurkan diri? Tapi perasaan hatinya sudah lemah, sudah tak mampu menerima beban begitu menyakitkan. Apalagi terdengar berita seorang dokter bunuh diri karena bully dari seniornya. Akhirnya tanpa pikir panjang lagi Lingga memutuskan untuk mengundurkan diri, dia ingin sehat jiwanya dan dia tak mau lagi menjadi orang depresi yang bisa berakibat fatal seperti yang diberitakan surat kabar. Cukup sampai di sini. Masih banyak cara untuk membantu sesama , tidak perlu harus menjadi spesialis. Lingga berjalan mantap sambil membawa surat pengunduarn dirinya.

 

4 Sebening Kaca

Senin, 04 November 2024

 


Gambar dari sini

 

Tahukah kau

Saat aku merasakan pelukan darinya, aku tahu dia begitu baik

Hatinya sebening kaca

Tak pernah dalam hatinya dan pikirannya memikirkan hal buruk

 

Tapi tahukah kau?

Dia selalu dimanfaatkan banyak orang karena kebaikan hatinya

Sudah berkali-kali aku mencoba menegurnya tapi dia selalu bilang biarlah aku mau menolong

Dan banyak manusai srigala yang tak tahu diuntung mencengkeramnya

 

Dan tahukah kamu?

Kini dia dipenjarakan karena kasus penipuan yang bukan yang dia lakukan

Tapi orang yang dia bantu

Entah manusai macam apa orang itu yang hanya memanfaatkan kebaikan orang lain

 

Tahukah kau?

Aku lawan orang-orang sok bajik itu, karena aku tak mau dia menderita

Sampai aku tahu hati sebening kaca itu kembali ceria

Dan aku memastikan tak akan ada lagi yang menyakiti hatinya yang sebening kaca.

 

Cirebon, 5 November 2024

2 Kerlip Matanya

Senin, 21 Oktober 2024

 


Gambar dari sini

 

Akhir dari sebuah cerita yang menyedihkan

Kenangan akan dirinya selalu membuatku terhempas dari mimpi-mimpi tentangnya

Andai saja dia masih di sini bersamaku

Kenyataannya sahabatku telah pergi

 

Kerlip matanya selalu membuatku mengingat betapa baiknya dirinya

Mata teduhnya dengan binar seperti kerlip bintang

Menandakan dia selalu ceria kapanpun

Walau aku tahu sakitnya tak akan semua mampu menanggungnya

 

Tak pernah satupun mulutnya mengeluh

Diam seribu bahasa dan kerlip matanya mulai meredup hari demi hari

Kadang sedih melihat dirinya kehilangan kerlip matanya

Tanda dia tak baik-baik saja

 

Ternyata kerlip matamu yang semakin redup

Dan menghilang dengan nafasnya yang terhenti

Sampai di sini aku tak sanggup lagi menatap matanya

Karena kerlip matanya sudah hilang selamanya ...gelap semua yang ada

 

Cirebon, 22 Oktober 2024

2 Pusat Data

Senin, 07 Oktober 2024

 

Gambar dari sini

 

Harun setelah lulus kuliah hendak beristirahat terlebih dahulu di desanya. Tetapi saat tiba di sana kepala desa sana menyuruh Harun untuk membuat pusat data warga desa sana agar semua data terkonsentrasi dalam satu pusat data. Apalagi Harun sarjana teknik informatika yang cocok untuk mengerjakan pekerjaan ini. Harun akhirnya mau , dia pikir apa salahnya dia memberikan manfaat bagi desanya agar desanya maju. Harun menuliskan banyak kebutuhan untuk pusat data. Salah satunya software untuk antivirus agar pusat datanya tidak kena hacker.  Tapi kadesnya menyuruh Harun untuk mengurangi beberapa barang dan biaya agar tidak terlalu mahal. Harun mengatakan untuk antivirus tidak bisa karena ini penting agar data tak hilang. Pak Kades bilang desa lain bisa kok pakai software yang bukan asli. Bagaiamanapun membantahnya Harun akhirnya dia menurut apa kata kadesnya.

 

Akhirnya Harun bekerjasama dengan satu vendor yang ditunjuk oleh Kades dan Harun juga tidak bisa berbuat apa-apa , walau hatinya gak sreg karena vendor ini terlihat kurang profesional hanya karena masih ada hubungan saudara dengan pak Kades. Beberapa kali Harun mendapat tawaran di kota untuk bekerja dengan gaji yang lebih besar tapi idealsimenya masih tinggi. Harun berharap pekerjaan di sini bisa membuat desanya maju. Sayangnya tidak. Beberapa lama kemudian setelah banyak manfaat dari pusat data ini, pusat data ini kena hacker dan kebobolan. Hackernya juga minta tebusan. Kades marah-marah pada Harun. Harun sudah menjelaskan kalau antivirusnya juga yang gak asli bagaimana bisa melindungi dan banyak barang untuk keperluan pusat data juga dari bahan yang kualitas jelek. Bahkan vendornya juga gak profesional, malah lepas tangan. Harun pusing sendirian.  Padahal hasil penyelidikan Harun ternyata vendorlah yang membuka banyak rahasia ke hacker. Tapi kades gak percaya dengan omongan Harun tetap harus disalahkan.

 

Warga juga marah karena data mereka bisa jadi incaran banyak orang yang bisa dmanfaatkan untuk hal yang gak benar. Harun diminta pertanggungjawabannya. Harus berusaha mengembalikan data yang hilang tapi karena dia sendiri tak ada yang membantu karena semua lepas tangan , cukup lama tapi belum selesai semua. Warga sangat marah . Harun dipaksa untuk mengundurkan diri. Harun mengatakan dia akan berusaha karena memang tanggungjawabnya kalau dia pergi siapa yang akan membereskan data yang hilang ini. tapiwarga sudah keburu marah. Akhirnya dengan perasaan tak menentu Harun meninggalkan desanya dengan perasaan sedih. Kalau saja kadesnya menuruti apa yang Harun mau , mungkin gak bakal ada kebocoran data seperti ini. Andai kades tak mengurangi anggaran dengan menggunakan vendor abal-abal , mungkin kasus ini gak bakal ada. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Harun pergi dengan rasa kecewa.

 

Beberapa bulan kemudian Harun dihubungi oleh perangkat desa untuk kembali mengoperasikan pusat data di desanya. Tapi Harun tak mau karena di sini dia sudah mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik dengan upah yang besar . Harun tak mau, tapi kades membujuknya dengan iming-iming gaji yang lebih besar. Tapi Harun tak mau karena dia tahu bekerja di pemerintahan selalu banyak hal yang gak profesional dan akhirnay anak buah yang menjadi tumbal dari pemimpin yang gak ngerti apa-apa.

 

 

0 Sunyi Dalam Kesendirian

Senin, 23 September 2024

 


Gambar dari sini

 

Sunyi di sini, hanya terdengar suara semilir angin dan kicauan burung

Masih saja dedaunan menari-nari mengikuti suara angin

Hanya sunyi yang kautahu saat ini

Hanya sakit yang kaurasakan hari ini

 

Ternyata dalam kesendirian dalam kesunyian terlihat bayang-bayang yang ada

Ternyata semua itu semu belaka

Tak perlu lagi menanti sesuatu yang tak bisa diraih

Itu hanya sia-sia. Hanya kesunyian yang jujur ....

 

Kesunyian membuka mata hati karena semua bayang itu tak perlu lagi

Lihatlah kenyataan yang ada di depan pelupuk mata

Semua sudah hilang , untuk apa dipertahankan lagi

Jadi pergilah dalam kesunyian karena itu akan membuatmu lebih kuat.

 

 

Cirebon, 24 September 2024