Gambar dari sini
Pergi tanpa kata, kau torehkan luka
Lelah remuk ragaku
Tapi kau tak peduli
Kau pergi untuk ibumu?
Tapi aku di sini kau berikan luka ?
Tentang luka itu cerita yang perih
Untuk kau tahu
Seperti luka yang terbasahi air, perih
Tapi pernah kau ada di posisiku?
Lalu aku terpaksa memahamimu?
Entahlah, ini surat terakhir yang aku terima
Dan aku tak akan pernah peduli lagi
Dengan alasan dirimu
Itu hanya akan menimbun luka
Luka yang tak pernah sembuh
Di sini aku masih menyimpan luka
Mematikan rasa berbekas parut
Seperti pohon yang hidup tak mau
Hanay berdiri tegak
Tapi jiwanya tak ada
Itulah diriku
Seperi mayat hidup
Melamun terus dan tertelan dengan luka
Sampai tak dapat aku pungkiri lagi
Aku ini mayat yang hidup dalam kepalsuan
Cirebon, 9 Mei 2021
0 komentar:
Posting Komentar