Gambar dari sini
Inem kini tak perlu lagi hidup susah. Kini dia sudah bisa membelikan kedua orangtuanya rumah di desa dengan sawah yang luas. Dengan posisinya sebagai manager di suatu perusahaan bonafit di negeri ini tentun gajinya sudah melebihi karyawan lainnya. Inem ingat bagaiamana dia susah payah sekolah dengan keterbatasan uang dan kuliah harus jungkir balik membiayai sendiri uang kuliahnya. Orangtuanya tak mengijinkan dia kuliah karena sebagai petani tak ada uang untuk kuliah. Cukup sampai SMA saja , itupun harus dengan perjuangan yang berat. Tapi Inem bersikeras pada ayahnya dia ingin kuliah apalagi dia diterima di universitas negeri dengan beasiswa. Dia tinggal cari uang untuk biaya hidup. Apapun dia kerjakan agar perutnya bisa terisi . Begitulah perjuangan Inem sampai dai berhasil lulus. Apa sampai situ perjuangannya? Tentu tidak. Bekerja mulai dai karyawan biasa sampai akhirnya bisa jadi posisi manajer.
Inem tetaplah Inem . Dengan nama pemberian ibunya inilah dia sampai posisi manajer Inem tak pernah mau mengubah namanya. Baginya nama Inem pemberian orangtuanya ada sebuah doa untuk dirinya, walau nama Inem terkesan kampung. Dan baru-baru ini heboh sekali di media sosial. Jadi ada usaha Laundry “Permata” membuat sayembara. Yang namanya Inem yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga kalau mau nyuci baju di tempatnya akan digratiskan selama satu tahun. Jadi gak perlu lagi mencuci sendiri. Tiba-tiba saja darah Inem mendidih. Kenapa nama Inem diidentikan dengan cuci mencuci. Apa nama Inem itu identik dengan nama asisten rumah tangga? Nyata dia menjadi manajer . jadi nama Inem bukan indentik dengan asisten rumah tangga. Inem akhirnya mendatangi laundry Permata itu, karena penasaran dan ternyata belum ada pemenangnya karena nama Inem dengan pekerjaan asisten rumah tangga ternyata belum ada yang datang. Mungkin karena sekarang orang desapun memberi anaknya dengan nama yang bagus seperti nama anak-anak di kota.
“Selamat siang,”tukas Inem
“Ada yang bisa dibantu?” tanya petugas di sana. Lina begitu namanya dilihat dari papan nama yang tertempel di dadanya.
“Saya mau ambil kesempatan mendapatkan hadiahnya.” Lina menatap wajah Inem. Tampak raut wajahnya heran.
“Kamu namanya Inem?” Inem mengangguk.
“Bisa lihat KTPNya?” Inem memperlihatkan KTPNya. Bayangan nama Inem tidak seperti ini.Lina masuk dan menceritakan kalau ada yang namanya Inem pada bosnya. Bosnya datang menghampiri Inem.
“Anda Inem?” Inem mengangguk.
“Anda asisiten rumah tangga?” Inem menggelengkan kepalanya
“Kalau begitu anda tak bisa mendapatkan giveawaynya.”
“Saya datang ke sini buat nuntut anda karena sayembara ini. anda mengaganggap nama Inem identik dengan asisten rumah tangga. Anda sudah menghina.”
“Maaf , bukan kami menghina tapi memang kami hanya ingin memberi hadiah bagi yang namanya Inem yang profesinya asisten rumah tangga.”
“Kenaga gak beri saja secara acak yang pertama kali datang asisten rumah tangga dapat hadiah , kenapa harus pakai nama Inem, saya gak terima.” Inem tetap ngotot dan menatap tajam pada bos itu. Bosnya mulai keluar keringat dingin.
“Jadi anda maunya apa?” tanyanya .
“Anda harus minta maaf lewat surat kabar nasional kepada yang namanya Inem karean identik dengan asisten ruamh tangga. Kalau tidak akan saya tuntut anda,”ancam Inem.
Ternyata Inem gak main-main, surat somasi sudah diberikan pada pemilik laundry. Dan tak lama kemudain di surat kabar ada permohonan maaf dari pemilik Laundry Permata. Inem dilawan!
0 komentar:
Posting Komentar