Gambar dari sini
Badai Pasir meluruhkan indra mataku
Menghias pagi yang suram
Rasa sesak terasa di dada
Di antara bayang-bayang pagi
Suram menyisir langkah menuju masjid
Dalam doa aku melangkahkan kaki
Tetap berpusat pada hati
Walau debu pasir membuat mataku
perih
Tiada pernah jemu untuk bersujud di
masjid Nabawai
Walau badai pasir melanda
Pasir berterbangan
Tetap kusimpuhkan sujudku untukMu
Berhias pasir yang melayang-layang
Segenggam asa akan doa yang akan aku panjatkan
Untuk bisa dijawab olehNya
Atas banyak tanya dariku
Berbalut debu pasir tetap
kulangkahkan kakiku
Masih ada asa di sudut-sudut masjid
Saat aku bersimpuh
Ya, Allah jawablah tanyaku
Cirebon, 15 September 2017
Saat badai pasir melanda kota
Madinah
4 komentar:
18 September 2017 pukul 17.47
Alhamdulillah selamat dari badan pasir saat itu ya :)
18 September 2017 pukul 19.25
fiksi apa nyata ini? keren tulisannya.
19 September 2017 pukul 12.32
iya mbak farida, lagi itu badainya memang tak terlalu besar tp bikin mata perih dan sesak nafasnya
19 September 2017 pukul 12.35
nyata mas galih , saat sy umroh
Posting Komentar