Gambar dari sini
Sore itu aku kembali menyingkap tirai jendela kamar hotel
dan aku temui lagi gadis itu masih berdiri di sana di kamar rumah di seberang
kamar hotelku. Beberapa kali aku sudah berkirim surat dan berbalas kata-kata
mesra dengan Gita , gadis itu. Hampir
setiap minggu aku berkunjung ke hotel Amary hanya untuk memandang wajah
orientalnya yang membuatku rindu untuk bertemu. Sudah banyak surat kukirimkan
padanya. Aku memandang dia dari keajuhan, aku terkejut ketika aku mendapati
wajahnya diselimuti kesedihan. Biasanya wajahnya tampak ceria tapi kini aku
melihat sorot kesedihan yang begitu jelas tampak dalam wajahnya. Aku
melambaikan tanganku padanya, tapi Gita malah pergi menjauh. Aku ingin memangilnya
tapi lidahku kelu untuk meneriakkan namanya.
Gita hilang di saat senja mulai menutup hari itu.
Hampir
sebulan aku tak melihat Gita lagi, beberapa kali aku menyingkap kamar hotel
tempat aku menginap yang selalu kupesan setiap minggunya, dia tak menampakan
dirinya, suratku juga tak berbalas lagi. Begitu rindu menyesakan dadaku, kemanakah engaku pergi?
Jangan tinggalkan aku yang selalu merindukan wajahmu.Bayang-bayangmu selalu datang
dalam mimpi-mimpiku. Aku Rindu berat, Gita..... Sampai suatu hari aku
mendapatkan surat darimu yang ingin bertemu denganku. Aku terlonjak girang
karena ingin aku jumpai dirimu karena rinduku padamu begitu besar. Kutunggu
hari yang dijanjikanmu dan membuatku tak mampu untuk memejamkan mataku , hanya
bayang-bayang dirimu yang berdiri anggun di mataku. Engkau tampak mempesona
dalam balutan gaun putih , walau wajahmu sedikit pucat tak membuatmu kehilangan
kecantikanmu.
“Aku
mencarimu , Gita. Rinduku begitu besar padamu, apakah kau tak mau untuk
membalas cinta tulusku untukmu ?” .
“Itu tak
mungkin.”
“Kenapa?”
tanyaku .
“Aku
dari dunia lain , yang tak mungkin bisa bersatu denganmu. Aku sudah
meninggal setahun yang lalu,” suara perlahannya membuatku terlonjak dan dia
mulai menghilang di sapu angin. Tinggal aku sendiri meratapi kepergiannya.
Jangan pergi Gita, aku mencintaimu....
0 komentar:
Posting Komentar