Gambar dari sini
Beselimut
bayang-bayang sore itu angin semilir mulai terasa
Sejuk
menghantap dinding-dinding kulit
Tapi itu tak
lama
Angin mulai
bertiup keras
Dan suaranya
mulai menderu
Dan dari
kejauhan tanah mulai berputar ke atas mengikuti arah angin
Suara
hentakan angin mulai seperti teriakan
Pusaran
angin mulai membawa apa yang ada di tanah
Ikut
berputar seperti gasing
Dan
sekelilingnya mulai menggelap
Semakin
malam semakin keras
Menghantam
apa saja yang dilewati
Angin mulai
tak ramah
Saat semua
terhantam tanpa sisa
Hanya
tinggal puing-puing yang berserakan
Ah , angin
berhenti dengan meninggalkan luka
Luka bagi
sebagian orang yang kehilangan harta bendanya
Membuat
lidah kelu tanpa mampu bicara
Hanya
pandangan kosong
Akan
kemanakah hidupnya kelak?
Cirebon, 26
Oktobr 2019
2 komentar:
29 Oktober 2019 pukul 07.07
jadi ingat sendiri kapan terakhir nulis puisi :'(
30 Oktober 2019 pukul 12.20
wah suka nulis juga ya mbak inia
Posting Komentar