Gambar dari sini
Dalam diam,
luka ini berasa seperti sembilu
Tahu tidak?
Aku ibumu
Aku merasakan
pedihnya hatimu
Ingin kuuraikan
air mataku
Tapi aku
harus kuat di hadapanmu
Sungguh aku
tak rela kau diperlakukan seperti itu
Aku ibumu,
aku tak rela
Putus
langkahku saat kau beritahu aku apa yang terjadi
Pilu di hati
sampai air matapun sulit untuk keluar
Mengapa ini
harus terjadi pada anakku
Lalu sakitnya
aku melahirkan dia, aku sayang-sayang
Ternyata ada
yang menyakitimu
Aku tak rela,
sungguh
Hilang
seperti debu rasa ini untuk orang yang menyakiti anakku
Tapi
berharap kau baik-baik saja anakku
Kau masih
punya aku ,ibumu
Kau akan
selalu ada dalam dekapanku
Selalu, apalagi
dalam kesulitan seperti ini
Biarlah
semua harus berlalu
Aku akan
menemanimu dalam dukamu
Sampai kau
hilang dengan lukamu
Esok masih
akan ada
Bayangan
silam itu akan berlalu pasti
Jangan kau
bersedih
Di depanmu
pasti akan ada yang tawarkan kebahagiaan
Hanya
untukmu
Kau tahu,
aku masih selalu ada di sisimu
Mendampingimu
di kalau kau sedih
Itu yang
perlu kau tahu
Walau
mengunyah rasa duka
Kau harus
tetap optimis
Pasti akan
ada indah di sana
Yang akan
menjemputmu di waktu yang tepat
Bersama aku
kau akan aman
Akan kupeluk
selalu dalam kasih sayang
Jangan
pernah takut sayang
Pastikan
jejak langkahmu pasti
Tataplah masa
depanmu masih panjang
Memeluk
harapan di ujung senja
Pastilah ada
untuk dirimu
Asa yang
akan memberimu kebahagiaan sejati
Yang memberimu
ketenangan dalam hidupmu
Aku akan
selalu mendoakanmu
Cirebon, 10
November 2019
4 komentar:
11 November 2019 pukul 20.36
Yuni mewek sendiri baca puisi ini. Mendadak, teringat ibu nun jauh di kampung. Otomatis meraih ponsel dan menekan no telpon ibu.
12 November 2019 pukul 11.15
iya betapa ibu selalu ada di saat anaknya dalam keadaan apapun ya mbak yuni
26 Agustus 2020 pukul 07.32
Kasih sayang ibu kepada anak, kasih yang tiada tara..
Sebab itu, ibu selalu Tuhan jaga..
Menyentuh sekali tulisannya Bu :)
26 Agustus 2020 pukul 07.32
Posting Komentar