Fiksi Tira: Juni 2021

Toleransi adalah sikap orang untuk saling menghargai, menghormati antar manusia agar tetap damai dalam perbedaan dan keragaman. Di dalam hidup kita banyak hal kita harus toleran terhadap orang lain untuk menjaga hati dan menghargai orang lain. Dalam buku Jadilah Orang Yang bertoleransi ini banyak diceritakan cerita-cerita tentang bagaimana orang bisa saling menghargai tanpa menyakiti satu sama lain dengan bahasa sederhana. Hal ini memungkinkan anak-anak mampu mengerti apa yang ada dalam cerita ini

Beberapa cerita di dalam buku ini

Memberi suatu kesempatan

Di suatu daerah di Tiongkok ada yang bernama Xiaoli terkenal di bidang periklanan. Banyak teman bisnis yang dia miliki. Setiap menjamu temannya selalu dipilih hotel langganannya. Pada suatu saat Xiaoli mengundang beberapa tamu untuk dijamu makan di hotel tersebut. Saat dijamu oleh hotel tak terlihat manajer hotel hanya pelayan saja yang melayani dengan buruk. Xiaoli sangat marah tapi dia memendamnya di depan tamu-tamunya. Setelah selesai menjamu makannya, Xiaoli bertemu dengan manajer hotelnya. Saat itu banyak orang di hotel tersebut dan ingin melihat bagaimana Xiaoli akan menegur manajer hotel tersebut. Tapi Xiaoli tak marah-marah tapi dia mengatakan dengan memuji kalau hotel ini sangat mementingkan pelayanan pada tamu. Tamu-tamu bagi saya sangat penting apalagi kalau manajer hotel ada bersama . Manajer hotel lalu meminta maaf kalau ada pelayanan yang buruk tadi. Xiaoli mengatakan minggu depan dia mau mengajak tamu lagi ke hotel. Dan benar saja , tamu-tamu dilayani begitu baik bahkan manajer hotel turun tangan. Betapa Xiaoli sangat menghargai manajer hotel sehingga dia tak perlu marah-marah yang nantinya mempermalukan manajer hotel juga dirinya.

Sebuah rahasia

Di suatu daerah terpencil ada seorang guru yang rajin mengajar. Dia tinggal di sekolah . Dia serius mengajar sehingga anak-anak menyukainya. Kamarnya merangkap kantor sekolah juga. Suatu saat dompetnya hilang dan satu-satunya yang masuk kantor adalah seorang gadis yang nilainya bagus. Tapi dia tak menginterogasi gadis ini tapi ia menyuruh guru lain untuk menyelidikinya. Ternyata ibunya sedang sakit dan gak mampu. Setelah tahu guru itupun mendatangi rumah gadis itu membawa kebutuhan mereka dan obat untuk ibunya. Anak itu terharu dan mau minta maaf tapi guru itu mengtakan kalau dia sudah tahu. Guru itu mengatakan dia bisa beli lagi dompetnya. Dan kalau suatu saat kau memiliki kemampuan bisa mengembalikannya. Ternayata gadis itu akhirnya menjadi dokter. Suatu saat ada pasien wanita yang sakit parah dan ditemukan di jalan. Saat pihak rumah sakit mempertimbangkan apakah akan dirawat atau tidak dokter melihat dompet yang mirip dengan milik gurunya. Setelah dicek KTPnya ternyata benar. Akhirnya wanita tua yang gurunya diobati sampai sembuh.

Mantel yang pernah dicuci

Suatu hari ada pelanggan toko mengembalikan mantel yang sudah dibeli. Padahal mantel tersebut sudah dipakai dan dicuci. Tapi karena suaminya tak menyukainya, maka ia mau mengembalikan mantel tersebut. Makanya ia bungkus seperti semula sehingga terlihat belum dipakai. Saat mengembalikan, pemilik toko melihat dan memegang mantel dan dia tahu ini sudah dipakai. Pelanggan dengan usaha keras meyakinkan kalau ini belum dipakai. Kalau dia langsung bilang tentu pelanggannya langsung akan defensif . Dan untuk menjaga perasaan pelanggan pemilik toko mengatakan. Mungkin ada saudara anda yang mencuci mantel ini tanpa sepengetahuan anda. Pemilik toko itu bercerita kalau dia juga sering begitu, saat bajunya disimpan di luar ada saja yang mencucinya .Akhirnya pelanggan dengan tersipu mengambil lagi mantelnya. Pemilik toko berusaha tak mempermalukan pelanggannya .

Ini beberapa cerita tentang bagaimana kita toleran terhadap orang untuk menghargai perasaannya, harga dirinya untuk tak mempermalukan orang lain di depan orang banyak. Cerita inspiratif yang bisa jadi teladan bagi kita dalam kehidupan seahri-hari