2 Belajar Tidak Menakutkan

Sabtu, 29 Mei 2021

 


Ini salah satu buku harian untuk menjadi anak baik. Kali ini aku akan mengulas satu persatu buku yang aku dapat dari adikku. Buku ini berisi cerita-cerita tentang belajar itu gak perlu takut. Harus semangat dan berjuang. Kalau semua dilakukan dengan cara yang benar akan mendapatkan hasil yang maksimal bahkan bisa menjadi sukses

Beberapa tersebut adalah

 

Matematika Aku mengalahkanmu.

Xiaodou pada pelajaran matematika sangat kurang dibandingkan dalam pelajaran bahasa dia sangat bagus sekali. Dan gurunya melaporkan Xiaodou kepada orangtuanya, akhirnya orangtuanya memanggil guru les. Tapi sayang Xiaodou membuat guru itu marah besar. Sampai suatu saat Xiaodou berganti teman sebangku.yang nilai matematikanya bagus tapi nilai bahasanya jelek. Nama teman sebangkunya Xiaorong. Saat pelajaran matematika Xiaodou tak serius dan dia melihat rautan pensil Xiaorong  yang bagus tapi dicekal oleh Xiaorong. Dia bilang pada Xiaodou boleh pinjam rautannya kalau Xiaodou mau mendengarkan pelajaarn matematika. Ada yang dia tak tahu akhirnya dia tanya pada temannya dan dia akhirnya bisa. Oh, begitu caranya, kalau gak bisa dia harus bertanya. Akhirnya Xiaodou bisa pelajaran matematika.

 

Wangbo Belajar kedokteran

Suatu hari Wangbo anak usia 13 tahun datang ke sebuah kota Xijekou , dia melihat orang berkerumun mengelilingi pria berambut putih. Wangbo duduk di sana memperhatikan bapak tua tersebut. Pak tua itu sedang memeriksa denyut nadi orang. Dan orang-orang itu diberi obat. Dan Wangbo mendengar kalau dia itu dokter. Setelah selesai dokter itu melihat Wangbo masih duduk di sana. Wangbo disuruh pulang karena belajar kedokteran itu sulit. Tapi Wangbo esoknya datang lagi. Begitu seterusnya sampai setengah bulan. Akhirnya dokter itu datang pada orangtua Wangbo untuk menerima murid. Dan dokter itu membawa Wangbo ke gunung untuk belajar kedokteran. Gaya hidup dokter itu mencari dedaunan untuk diolah menjadi obat dan itu dipelajari Wangbo walau sulit sekali. Akhirnya Wangbo bisa menjadi dokter terkenal dari Tiongkok

 

Boneka kambing

Hellen Keller di usianya yang satu setengah tahun  terkena demam berdarah yang berakibat penglihatannya hilang. Begitu juga pendengarannya sehingga dunia rasanya gelap dan sunyi. Saat usia 7 tahun orangtuanya memanggil guru untuk mengajarkan Hellen. Tentu sulit makanya gurunya mencarai cara agar bisa mengajar Hellen. Dia memberi boneka kambing untuk teman bermain. Kemudian dia menuliskan boneka kambing di tangan Hellen dan Hellen bisa membacanya sehingga akhirnya Hellen bisa membaca dan berbicara. Dan dia terus bersekolah sampai kuliah selesai. Hellen mengajar dan penulis terkenal dengan menguasai 5 bahasa.

 

Newton Dan Apel

Newton kecil senang bermain. Saat di usia 6 tahun dia membuat gergaji kecil. Suatu hari Newton membawa gergaji kecil itu ke rumah neneknya. Semua yang dia temukan di gergaji sehingga membuat neneknya marah. Tak dinyana Newton bisa membuat gerobak kecil. Saat usia 14 tahun, dia belajar di rumah karena orangtuanya tak punya biaya. Dan dia banyak belajar dari alam sampai ia mau menghitung kecepatan angin. Saat dia kuliah ada wabah penyakit yang membuatnya pulang ke rumahnya. Saat musim gugur dia duduk di bawah pohon apel. Tiba-tiba ada apel yang jatuh di sampingnya. Jadi dia berpikir kenapa apel bisa jatuh ke tanah kalau bulan kenapa tidak. Lalu dia bangun laboratorium untuk mengetahui fenomena tersebut. Dan dia mengenlakan hukum gravitasi dan banyak teori lainnya.

 

Ini sedikit dari cerita tentang belajar itu selalu membawa keberkahan. Cerita yang dikemas dengan bahasa sederhana membuat anak-anak akan cepat mengerti dan tahu kalau kita gak perlu takut untuk belajat. Perlu perjuangan dan usaha yang keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal




0 Surat Terakhir

Sabtu, 08 Mei 2021

 

Gambar dari sini

 

Pergi tanpa kata, kau torehkan luka

Lelah remuk ragaku

Tapi kau tak peduli

Kau pergi untuk ibumu?

Tapi aku di sini kau berikan luka ?

 

Tentang luka itu cerita yang perih

Untuk kau tahu

Seperti luka yang terbasahi air, perih

Tapi pernah kau ada di posisiku?

Lalu aku terpaksa memahamimu?

 

Entahlah, ini surat terakhir yang aku terima

Dan aku tak akan pernah peduli lagi

Dengan alasan dirimu

Itu hanya akan menimbun luka

Luka yang tak pernah sembuh

 

Di sini aku masih menyimpan luka

Mematikan rasa berbekas parut

Seperti pohon yang hidup tak mau

Hanay berdiri tegak

Tapi jiwanya tak ada

 

Itulah diriku

Seperi mayat hidup

Melamun terus dan tertelan dengan luka

Sampai tak dapat aku pungkiri lagi

Aku ini mayat yang hidup dalam kepalsuan

 

Cirebon, 9 Mei 2021

 

 

0 Lari

Minggu, 02 Mei 2021

 

 
Gambar dari sini

Pernahkah kalian bersandiwara kalau pernikahan kita bahagia-bahagia saja, tapi sebetulnya ada bara yang panas di sana. Semua hanya semu. Terlihat bahagia tapi keropos. Begitulah kehidupan yang dijalani Lina. Lina setiap saat harus terlihat bahagia walau dia merasakan sakit di hatinya. Kini dia tahu suaminya hanya menikahi karena prestise saja. Dia akan bakal menjadi tambah terkenal saat dia meminang anak dari pengusaha terkenal di seantero negeri. Semua kagum dengan pernikahannya. Pengusaha terkenal dengan pilihan gadis pintar lulusan sekolah di luar negeri. Ternyata dia tak mencintai dirinya. Dia lebih mencintai perempaun idaman lainnya. Dia hanya menikahi dirinya demi prestise.

 

Bertahun-tahun dia harus merasakan luka di hati, hanya Karla hiburan satu-satunya. Dia harus bersamdiwara saat ada pertemuan pengusaha-pengusaha atau denagn pejabat-pejabat. Dirinya harus menebarkan senyum lebar dan mesra dengan suaminya. Dirinya sudah seperti es. Dingin. Dia sudah tak mau disentuh lagi sama suaminya. Dia jijik. Biarlah dia bersama dengan perempaun itu. Biarlah dia merasakan perih di dadanya. Seperti jadi teman dalam sepinya. Sudah pernah dia mengutarakan untuk bercerai, tapi amarah suaminya begitu keras dan membuat Karla ketakutan. Dia merangkul Karla erat-erat. Lina tak mau Karla terluka hatinya. Cukup sekali itu dai minta cerai dengan sauminya. Pernikahan semu . Suaminya senang saja , dia memiliki perempauna yang dia cintai, sedangkan dirinya hanya ada dalam sangkar emas yang membuat dirinya terkukung.

 

Sampai Lina sudah tak tahan lagi saat dia tahu perempuan itu melahirkan anak laki-laki yang ternyata menjadi kebanggaan suaminya. Berkat pertolongan temannya Lina kabur dengan Karla. Dia bersembunyi di suatu tempat di pelosok agar tak ada yang bisa mencarinya. Kini dalam kesunyiannya dia tak perlu lagi menderita walau dia tahu bakal ada pemberitaan besar-besaran di koran tentang kaburnya dirinya. Tapi Lina sudah gak peduli lagi, dia tak mau mentalnya rusak. Dan dai ingin Karla bahagia dengan dirinya bukan di dalam pernikahan yang gak bhagia. Memang Lina lari dari kenyataan pahit untuk menemukan kebahagiaannya sendiri.