6 Mbak Siti Mencari Cinta

Rabu, 28 Januari 2015


         
   

              Kania mencari sesuatu di dalam kulkas sore itu. Ternyata kulkasnya kosong melompong, tak ada satupun makanan di dalamnya.
            “Mbak...kok di dalam kulkas gak ada makanan sih?” tanya Kania pada pembantunya.
            “Gak tau non, tadi sudah dimakan sama mas Ranggga. Biasa non,  remaja makannya rakus,” selanya sambil nyengir. Kania heran melihat penampilan mbak Siti
            “Jadi sekarang kamu mau macari pacar  mana lagi mbak?” tanya Kania . Mbak Siti  mau mencari pacar selama 100 hari. Soalnya mbak Siti sudah diultimatum sama  maknya di kampung untuk segera menikah, kalau gak bakal dijodohkan dengan pemuda kampung sebelah. Mbak Siti tidak mau dijodohin sama pemuda yang tidak dicintainya apalagi menurutnya pemuda itu tampangnya rada-rada eror. Kania tersenyum kalau ingat perkataan mbak Siti,  biar berasal dari kampung mbak Siti juga punya pilihan sendiri.
            “Sekarang sih preman pasar”  jelasnya. Kania terperanjat.
            “Preman pasar, apa gak salah nih?” tanya Kania .
        “Ini sih lain daripada yang lain non, ganteng banget dan tampangnya gak mirip preman,”jelasnya lagi. Tampang preman itu seperti apa ya, pikir Kania senyum-seyum sendiri.  .

            Ternyata preman pasar juga akhirnya tak berjodoh dengan mbak Siti. Padahal sudah tinggal sebulan  lagi. Sudah dua pria yang ternyata menurut mbak Siti gak cocok dan badannya bau.Selain preman sebelumnya ada tukang ojeg. Kania tertawa saat mbak Siti mengemukakan alasan mengapa dengan dua pria itu gak jadi.  Sore itu saat Kania pergi ke warung, dia melihat mbak Siti sedang duduk berdua dengan pria di pos kamling. Mbak Siti sudah dapat mangsa baru, ceritanya dia benar-benar dikejar target.  Mbak Siti melambaikan tangannya, Kania menghampirinya. Tapi saat sudah mendekat Kania segera menutup hidungnya, bau menyengat parfum yang digunakan teman mbak Siti. Astaga yang dia pakai parfum atau minyak si nyong-nyong sih????.
            “Aku pergi ke warung dulu ya,” tukas Kania cepat berlalu karena tak tahan dengan parfumnya.

            Sudah mendekati 100 hari mbak Siti belum  mendapatkan pacar idamannya.Dengan pria yang terakhir yang wanginya minta ampunpun tidak jadi. Menurutnya kok tidak ada pria yang cocok untuk dirinya, semuanya  menyebalkan saja.
            “Gimana kamu sudah berhasil belum, tinggal lima hari lagi loh,”tukas Kania. Mbak Siti menggelengkan kepalanya. Mbak Siti barusan menelpun maknya kalau dia mau kursus dulu  , baru mau menikah.
            “Kursus apa?” tanya Kania.
           “Kursus menjahit, masak, tata rias, terus kursus sampai mak lupa menjodohkan aku.. Aku mau membaikan diri dulu sebelum aku dapat pria baik-baik. Itu kata Mario Teguh.” Kania hanya bisa bengong saja.Mbak Siti ternyata penggemar Mario Teguh !!!!!

(399 kata)



Sumber gambar :http://gambardanfoto.com/gambar-kartun-romantis.html

2 Ulang Tahun Haru Yang Istimewa

Rabu, 14 Januari 2015





             Haru , si anak ayam masih  malas untuk bagun pagi ini, selain udara yang dingin, Haru masih marah dengan ibunya. Ibunya mengatakan kalau Haru tak perlu buat acara ulang tahun, saat Haru meminta ibunya membuat perayaan ulang tahun.
            “Gak usah pesta-pesta Haru. Itu sangat boros, lagipula bapak juga belum mendapatkan uang lebih,” tukas ibunya. Haru menatap marah pada ibunya. Haru dengan malas bangun , dia tak bersemangat pergi ke sekolah. Haru akan bilang apa pada teman-teamnnya kalau ulang tahunnya tidak akan dirayakan seperti yang lainnya. Haru berjalan gontai , untuk mandi dan bergegas pergi ke sekolah.
            “Haru , sarapan dulu,”teriak ibunya. Haru hanya melirik sekilas dan cepat berlalu dari hadapan ibunya. Ibunya memandang Haru dengan perasaan sedih, tapi Haru harus belajar kalau setiap permintaannya tidak selalu harus dituruti. Apalagi kalau ulang tahunnya dirayakan memerlukan biaya yang cukup besar.

            Benar saja saat Haru tiba di sekolah teman-temannya sudah berdatangan menghampirinya.
            “Har, kamu mau pesta ulang tahunnya dengan tema apa ya?” tanya  Kaka, anak burung kakatua.
            “Har, menunya apa. Kamu beli di restoran mana nantinya?” tanya Bely , anak bebek. Banyak sekali pertanyaan yang semuanya tak mampu Haru jawab, dia hanya berlalu dari hadapan teman-temannya.
            “Kamu gak apa-apa kan?” tanya Bely. Haru menepis lengan Bely dan bergegas masuk ke dalam kelas. Sepanjang pelajaran Haru tak mampu berkonsentrasi, masih ada amarah di hatinya.

            Bel pulang berbunyi, Haru bergegas ke luar sekolah. Dia tak mau ada lagi yang bertanya-tanya tentang ulang tahunnya. Tapi untuk pulang ke rumah Haru masih malas, Haru masih marah. Haru berjalan tak tentu arah sampai akhirnya dia berhenti di suatu tempat yang kumuh.. Banyak  rumah-rumah yang terbuat dari dus bekas. Haru melihat seekor anak ayam seumurannya sedang makan makanan bekas dari tempat sampah. Haru melihatnya sangat jijik. Tubuhnya bergidik.
            “Kamu jorok sekali , kok makan sampah,” tegur Haru.  Anak ayam itu menatap Haru dengan tatapan yang sedikit aneh.
            “Orang tuaku gak punya uang.Kami selalu makan dengan makanan bekas yang ada di sampah,” ujarnya. Anak ayam itu  bercerita bagaimana mereka harus berebutan makanan di tempat  sampah dengan ayam-ayam lainnya. Haru terpekur, dirinya merasa malu sudah mendesak  ibunya membuatkan pesta sedangkan di sini dia melihat masih banyak anak ayam yang kelaparan. Akhirnaya Haru memutuskan dia tak mau merayakan ulang tahunnya tapi dia ingin berbagi makanan buat ayam-ayam  ini. Tepat di hari ulang tahunnya Haru bisa tersenyum bahagia karena dia telah  bisa berbagi makanan di kampung kumuh ini. 




Sumber gambar :http://pixabay.com/en/chicken-baby-yellow-cartoon-stupid-306110/

4 Duka Air Asia

Minggu, 04 Januari 2015




Masih berselubung pilu saat hentakan sayap-sayap mulai patah
Entah gemuruh yang ada dalam dada ikut merasakan tambataan duka bagi mereka
Tak terasa air mata ikut mengalir bersama lorong-lorong bisu
Tanpa kata hanya diam , tertinggal rasa yang bertutur dalam jiwa
Kesedihan yang terperangkap dalam jiwa kosong hanya tatapan nanar di layar televisi
Menanti kabar ...

Semua terbungkus awan kelam menyelingkupi mereka yang menunggu
Meredam gejolak yang tiada henti  menuntaskan keraguan
Ingin mendulang warna pelangi di atas sana agar kabar gembira yang datang
Tapi semau hanya impian, mimpi seperti terputus
Sampai pada kenyataan yang membelah jiwa
Korban mulai berjatuhan

Tersungkur diantara duka  , bermacam rasa yang terkecap oleh mereka
Air mata mulai membasahi sekujur wajah-wajah duka ,menjadi buih-buih air mata duka
Menguap entah kemana , enggan tuk kembali
Semua sudah nyata , dan tak mungkin kembali lagi
Hanya doa-doa  yang terdengar dari setiap sudut hati berdengung indah
Sampai kesadaran semua adalah takdir Allah yang tak terelakan

Cirebon , 5 Januari 2015
Kedukaan bagi keluarga yang ditinggalkan atas jatuhnya pesawat  Air Asia

Sumber gambar : http://seen.co/event/air-asia--2014-2239/highlight/4768