20 Togamu

Senin, 18 Agustus 2014




Togamu tampak memenuhi rona wajahmu yang terkadang membuai perasaan  hati yang berpendar  mengeja kebahagiaan
Kini engkau telah menuntaskan semua cita di gerbang terakhirmu , kini akan kau sambut sekasta ruang kehidupan yang harus kau jalani.

Anakku.
Kubisikan senandung rinduku saat dulu aku masih bisa memelukmu dalam dekapan erat di dadaku
Kini kau telah menjemput masa depanmu sendiri, tetaplah dalam sujudmu nak, saat kau harus menyingkap hidupmu kelak

Anakku,
Hanya doa yang aku sambungkan pada Ilahi ke hatimu yang merajam hatimu agar terus mengingat akan kebesaran Ilahi
Pergilah nak, carilah kehidupanmu agar kau teguk secawan pengalaman hidup di luar sana bersama asamu.

Anakku,
Jangan lupa kau jenguk ibumu yang selalu mendoakan dalam setiap sujudmu yang kadang akan merajuk di hari tuanya
Hanya mengeratkan tali rasaku untukmu , agar kau mengingatku dalam kenangan indah saat-saat bersama

Anakku.
Hanya doa yang bisa kuiringkan dalam langkah kecilmu, dirimu akan terus menggapai asamu di luar sana
Akan selalu kuukir rinduku untukmu selalu, dalam setiap langkahmu, aku selalu akan menyebutkan namamu nak, di hati ini dan dalam doaku selalu......

Cirebon, 19 Agsutus 2014
Saat aku memandang toga yang ada di atas kepala anak sulungku.

8 Maaf Untukmu

Selasa, 05 Agustus 2014


Akhir ramadhan sudah tiba saat takbir mulai bicara, sudahkah kau mempersiapkan hati tuk menyambutnya
Kutergigil saat mulai kudengar takbir yang bersahutan , melafalkan nama Allah, tersentuh dalam diam
Andai kau tahu hati ini, bolehkah ku mohon ampunan , selama ini aku masih terpenjara oleh keegoanku
Tak mengenal siapa dan apa jabatanmu tundukan hati untuk mohon ampunanNya

Maafkan aku ,
Tak terbantahkan banyak hal yang kulakukan tak berkenan di hatimu, aku tahu pintu maaf selalu terbuka untukku
Jadikan jeda untuk merenungkan banyak potongan peristiwa yang lampau, ternyata kumasih berhati batu yang terbalut dengan kain kesombongan
Kini di moment yang suci kuseka air mataku, kupetik hikmah yang mencabik nurani sampai kesadaran akan lorong hatiku yang kosong

Maafkan aku,
Biarlah maafMu mulai membasah di kantong nuraniku menembus resah yang sebentar singgah tapi aku mensyukurinya
Kini akan kumulai bisa menafsirkan cintaNya untukku membalur dan begitu transparan , nyata dalam hidupku
Jadi oase yang menyejukan hati dan menyebarkan cintaMu sampai angin membawanya tuk sebarkan cerita Ilahi pada umatnya

Cirebon,6  Agsutus 2014
Mohon maaf bila ada kesalahanku pada sahabat-sahabatku semuanya