Retakan hati bertebaran di sela-sela kebisuan
Meratap dengan air mata menetes satu demi satu
Mengalir bak pesona hitamnya dosa
Kutoleh di belakang rentangan masa lalu
masih tersisa serakan kepalsuan
merambah relung-relung hati ini
Ketika hati ini mulai menata di bulan suci ini
menghapus bayang-bayang kelam masa lalu
kumohon ampunan padaMU ya Allah
Biarlah kerak-kerak hati ini meluruh
di ujung kemenangan hati
dengan ketulusan kumengharap kembali fitrah
Medio: 29 Agustus 2011
Buat Saudara-saudaraku,teman-temanku,sahabatku dan murid-muridku.
Kubuatkan puisi ini selagi mulutku sulit menelan, badanku menggigil dan kepalaku cenat-cenut, tapi tiada kata yang bisa aku ucapkan selamat idul fitri, mohon maaf lahir dan batin
0 Laillatul Qodar
Di keheningan malam kubersujud
diatas sajadah lusuhku...
kumenanti malam-malam penuh berkah
Diatas sajadah kumerenungi
detak-detak kakiku melangkah
masih membawa serpihan dosa
Kutengadahkan tanganku menatap langit
memanjatkan doa-doaku untukMu
menanti malam penuh berkah di malam Lailatul Qodar
Medio: 17 Agustus 2011
Saat hati merasakan masih banyak kekurangan, menunggu malam penuh berkah dengan kesucian hati....
0 ikhlas
kadangkala kurasakan hentakan jiwa
menari-menari di lorong hati
ketika kulihat semua itu hanya fatamorgana
kulelah akan semua ini
kadangkala mata hati ini buta
tak peka akan tanda-tanda jiwa
ketika kudengar sayup-sayup suara sumbang itu
kubenci akan semua ini
kulalui semua ini dengan hati ikhlas
dengan sisa-sisa retakan lara ini
menatap dengan sisa kepasrahan...
Medio: 16 Agustus 2011
menari-menari di lorong hati
ketika kulihat semua itu hanya fatamorgana
kulelah akan semua ini
kadangkala mata hati ini buta
tak peka akan tanda-tanda jiwa
ketika kudengar sayup-sayup suara sumbang itu
kubenci akan semua ini
kulalui semua ini dengan hati ikhlas
dengan sisa-sisa retakan lara ini
menatap dengan sisa kepasrahan...
Medio: 16 Agustus 2011