0 Pernah Muda

Selasa, 31 Januari 2023

 


 Gambar dari sini

 

Hati yang mengadu pada cinta

Jangan dilarang karena kita juga pernah muda

Biarkan bibit cinta itu bertumbuh di hati mereka

Tetap hantarkan cinta untuk saling manautkan diri

 

Bilang saja pada cinta biarkan tumbuh

Karena cinta memang tulus dari kalbu

Andai cintamu abadi

Pasti akan berakhir dalam balutan cinta di pelaminan

 

Hantarkanlah mengenal cinta

Cinta yang tulus, yang tak pernah berbagi

Andai semua memang mengenal cinta dalam arti yang sebenarnya

Dia akan menjadi pemenangnya

 

Sebagai penutup cerita kita biarkan mereka mengenal cinta

Cinta yang tulus

Kita pernah muda, jangan halangi mereka

Biarkan mereka mencari cinta abadinya

 

Cirebon, 1 Februari 2023

1 Rusuh

Senin, 23 Januari 2023

 



 Gambar dari sini

Desa Cideng dan desa Kalikoa musuh bebuyutan. Itu gegara beberapa tahun yang lalu terjadi tawuran gegara salah satu gak terima kalah. Akhirnya pertandingan bola voli antar desa dihentikan sampai ada keputusan baru lagi . Dan memang akhirnya perseteruan antara dua desa itu berkurang. Fanatismelah yang membuat mereka akhirnya bermusuhan. Tidak mau menerima kekalahan. Tapi baru-baru ini ada usulan kalau pertandingan bola voli untuk diadakan lagi. Apalagi di desa Cideng sudah memiliki gedung olahraga yang memadai untuk dijadikan tempat lomba. Dan antusiasme warga begitu besar. Semua gembira menyambutnya. Perbincangan tentang pertandingan ini selalu dibicarakan di warung-warung, pos satpam dan dimanapun warga ada mereka membicarakan.

Jadi kepala desa Cideng dan Kalikoa beserta beberapa warga bertemu untuk membicarakan pertandingan bola voli . Mereka membuat pernjanjian akan mematuhi semua peraturan pertandingan dan mau menerima kekalahan jika kalah. Akhirnya kesepakatan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Dan pertandingan akan diadakan satu bulan ke depan. Masing-masing desa mengadakan latihan apalagi sudah lama mereka tidak bertanding . Juga harus mencari lagi pemain baru yang andal. Beberapa desa mengetahui akan diadakan lomba voli ikut antusias juga. Ada yang membela desa Cideng dan ada juga yang membela desa Kalikoa. Dan kesempatan ini dipakai warga desa masing-masing untuk mencari dukungan untuk jadi sporter.  Spanduk-spanduk mulai terpasang. Media sosial mulai ramai dengan perang kata-kata. Mereka membuat kubu. Kubu Cideng dan kubu Kalikoa.

 

Mendekati perlombaan mulai memanas. Aparat desa mulai mengantispasi keamanan. Mereka bekerja sama dengan polisi untuk mengamankan warga. Dan warga diingatkan akan perjanjian yang sudah mereka sepakati. Tapi namanya banyak warga tentu akan sulit diatasi. Benar saja saat pertandingan, gedung olahraga begitu penuh sesak dengan penonton dari desa Kalikoa dan Cideng juga warga pendukung kedua belah pihak. Teriakan-teriakan penonton begitu bergema riuh . Apalagi saat bola keluar atau tak bisa dipukul lawan akan terdengar suara riuh menyorakinya. Semakin lama semakin panas karena kedua belah pihak saling memasuki bola . Angka silih berganti naik dan akhirnya seri. Ada peranjangan waktu.  Keadaan mulai panas.

 

            “Lebih baik dihentikan,”tukas salah satu polisi yang mengamankan di sana

            “Wah, pak jangan. Ini sudah hampir selesai. Nanti penonton marah,”tukas panitia

            “Tapi ini sudah tak kondusif lagi.” Tapi omongan polisi tak diindahkan panitia. Pertandingan semakin memanas.

 

Saat bola jatuh ke lapangan bagian desa Kalikoa , saat  itulah penonton riuh dan tanpa diaba-aba penonton saling melempar botol plastik . Bahkan ada yang adu jotos antar suporter. Penonton lainnya berdesak-desakan keluar tapi karena pintu keluar hanya ada satu sehingga banyak yang berjatuhan karena didorng sana sini. Suasana kacau. Polisi mulai mengeluarkan gas air mata  untuk mengusir keluar penonton. Tapi karena pintu keluar sedikit dan kecil sehingga banyak jatuh korban. Banyak korban dilarikan ke rumah sakit. Ini menjadi tragedi paling besar di daerah itu. Panitia diperiksa untuk bertanggung jawab atas kejadian ini.

Ternyata  pertandingan olahraga yang seharusnya menjunjung tinggi sportifitas akhirnya malah berakhir tragis. Dan gak akan lagi ada pertandingan di kemudian hari. Siapa yang rugi?

0 Sunyi

Senin, 16 Januari 2023

 


Pada ruas-ruas hati

Memandang air yang hening

Di antara mangrove yang berjejer di sisi

Hanya kesunyian yang ada

 

Setiap inci desah yang keluar

Tak ada suara yang datang

Tinggal sepi dalam hati

Tak ada lagi yang bisa dilakukan

 

Beridiri memandang jauh

Hanya air yang tenang

Kadang rindu dengan kehirukpikukan

Tapi kembali sesak menghempas

 

Biarlah keheningkan ini kunikmati

Karena esok akan ada  asa yang belum tergapai

Tengelamkan jiwa dalam kesunyian

Biar esok tak ada lagi keluh kesah

 

Cirebon, 17 Januari 2023

0 Tak Ingin Usai

Senin, 09 Januari 2023

 


Gambar dari sini

Ku berdiri  sini memandang alam ini

Sambil aku mengingat dirimu

Seperti apakah kau sekarang

Apakah kau masih mengingat diriku?

 

Sesungguhnya aku tak ingin usai

Aku masih mencintaimu

Apa karena satu hal kau memutuskan untuk pergi

Setinggi karang masalah harusnya bisa diatasi

 

Kumenangis meratap hati yang luka

Tapi aku menghargai keputusanmu

Walau sakit layaknya mati sekarat

Tapi hidup harus terus berlanjut

 

Mungkin ini sudah jadi jalan hidup yang harus dilalui

Walau rindu tersesak yang kualami

Tapi semua sudah berakhir di sisa risauku

Tinggal kenangan bersamamu yang tersisa.

 

Cirebon, 10 Januari 2023