Gambar di sini
Di sudut desa ada sebuah rumah yang orang sebut rumah hantu.
Rumah itu tak berpenghuni. Penghuninya sudah lama pindah dari rumah tersebut.
Kata orang sih perkara pembagian warisan yang bikin satu keluarga bertengkar
dan akhirnya meninggalkan rumah. Bertahun-tahun rumah itu menjadi tempat tinggal
hantu. Banyak orang yang suka melihat hantu perempuan dengan rambut panjang ada
dalam rumah tersebut. Setiap orang yang lewat rumah itu selalu komat kamit baca
doa agar tak melihat penampakan .
“Hantuuuuuu,”teriak
perempuan yang lari setelah melihat wanita berambut panjang di rumah tersebut.
Semua warga keluar dan menenangkan prempuan itu. Rina perempuan itu baru saja
pindah di desa sehingga belum tahu tentang rumah hantu itu.
“Tenang
mbak, memang di sini ada hantunya. Rumah ini sudah lama ditinggalkan
penghuninya,”tukas salah satu warga desa. Rina hanya mengangguk , dia masih
syok.
Beberapa kali Rina melewati rumah itu. Tapi lama-lama tak
ada lagi rasa ngeri melihat rumah tersebut . Tapi di hati Rina ada sedikit
penasaran. Hantunya apa selalu menampakan diri pada semua orang atau hanya
orang tertentu saja. Rina menghentikan langkahnya tepat di depan pintu pagar
yang sudah lumutan dan ditutupi daun-daun . Halaman sangat kotor , penuh
tanaman liar. Waktu itu tiba-tiba saja dari balik pintu ada perempuan dengan
rambut awut-awutan. Perempuan itu menatap dirinya dan tertawa-tawa dan
melambaikan tangannya. Entah mengapa Rina malah tidak takut. Dia melihat wanita
itu. Tidak mirip hantu. Wajahnya lengkap dengan mata, hidung dan mulut, hanya
kotor saja. Mungkin jarang mandi. Tiba-tiba peempuan itu menghilang . Rina jadi
penasaran. Hampir setiap hari dia mengamati rumah itu dan selalu melihat
perempuan itu menampakan diri di depan pintu. Hanya menatap tajam dan
melambaikan tangannya.
Rina menceritakan kecurigaannya kalau yang ada dalam rumah
itu bukan hantu tapi peermpuan biasa. Tapi penduduk gak percaya.
“Semua
penghuni semua sudah gak tinggal di sini lagi. Semua anggota keluarga sudah
pergi dari ruamh ini,”tukas pak Warto. Rina masih penasaran, dia merasa perempuan itu
bukan hantu. Suatu hari dia melihat anak yang berada di atap rumah tersebut..
“Turun.
Memang kamu gak takut ada hantu?
“Gak. Gak
ada hantu,”tukasnya
“Kok tahu?”
Anak itu turun dari atap rumah dan menghampiri Rina.
“Dia bukan
hantu.”
“Maksudnya?”
Anak itu menceritakan kalau yang di rumah itu adalah perempuan pemilik rumah
itu. Setiap hari anak ini selalu membawakan makanan untuk perempuan itu. Boy,
sudah menolong perempuan itu . Katanya sih perempuan itu rada sedikit gila.
Rina menarik anak itu dan membawanya ke kepala desa dan menyuruh anak tersebut
bercerita. Rina ikut meyakinkan tapi mereka masih sangsi.
“Gimana
pak, kalau kita masuk ke rumah itu, kata Boy, ada pintu masuk dari belakang
rumah. Kalau memang gak ada . Kalau ada kasihan, kali peempuan itu butuh
pertolongan.” Karena Rina bersikeras dan kalau tak ada yang mau bertindak dia
mau melakukannya sendiri. Akhirnya aparat desa mau.
Dan benar saja di rumah itu tak ada hantu . Yang ada perempuan
tua yang bau karena gak pernah mandi, kotor dengan tatapan liar. Dia mulai
mengamuk . tapi akhirnya bisa dipegang oleh aparat desa . Perempuan itu
akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk diobati lebih lanjut. Entah bagaimana
ceritanya perempuan itu sampai ditinggalkan oleh keluarganya. Masih menjadi
misteri