Akhir ramadhan sudah tiba saat takbir mulai bicara,
sudahkah kau mempersiapkan hati tuk menyambutnya
Kutergigil saat mulai kudengar takbir yang
bersahutan , melafalkan nama Allah, tersentuh dalam diam
Andai kau tahu hati ini, bolehkah ku mohon ampunan
, selama ini aku masih terpenjara oleh keegoanku
Tak mengenal siapa dan apa jabatanmu tundukan hati
untuk mohon ampunanNya
Maafkan aku ,
Tak terbantahkan banyak hal yang kulakukan tak
berkenan di hatimu, aku tahu pintu maaf selalu terbuka untukku
Jadikan jeda untuk merenungkan banyak potongan
peristiwa yang lampau, ternyata kumasih berhati batu yang terbalut dengan kain
kesombongan
Kini di moment yang suci kuseka air mataku, kupetik
hikmah yang mencabik nurani sampai kesadaran akan lorong hatiku yang kosong
Maafkan aku,
Biarlah maafMu mulai membasah di kantong nuraniku
menembus resah yang sebentar singgah tapi aku mensyukurinya
Kini akan kumulai bisa menafsirkan cintaNya untukku
membalur dan begitu transparan , nyata dalam hidupku
Jadi oase yang menyejukan hati dan menyebarkan
cintaMu sampai angin membawanya tuk sebarkan cerita Ilahi pada umatnya
Cirebon,6 Agsutus 2014
Mohon maaf bila ada kesalahanku pada sahabat-sahabatku semuanya
8 komentar:
5 Agustus 2014 pukul 18.17
keren gan puisinya
6 Agustus 2014 pukul 07.39
mohon maaf lahir batin ya , Mak
puisinya menyentuh bgt... 2 thumbs
6 Agustus 2014 pukul 15.00
mas Aldo , makasih
6 Agustus 2014 pukul 15.01
makasih mbak Love Biroe,
6 Agustus 2014 pukul 18.04
Maaf lahir batin ya mbaaak...
6 Agustus 2014 pukul 20.31
Sangat menyentuh....salam kenal ya....
Sudah saya add....
Salam hangat dari Jakarta
7 Agustus 2014 pukul 14.24
sama-sama mas Adi , mohon maaf lahir bathin
7 Agustus 2014 pukul 14.25
terimakasih mbak Liswanti
Posting Komentar