Ulang Tahun Haru Yang Istimewa

Rabu, 14 Januari 2015





             Haru , si anak ayam masih  malas untuk bagun pagi ini, selain udara yang dingin, Haru masih marah dengan ibunya. Ibunya mengatakan kalau Haru tak perlu buat acara ulang tahun, saat Haru meminta ibunya membuat perayaan ulang tahun.
            “Gak usah pesta-pesta Haru. Itu sangat boros, lagipula bapak juga belum mendapatkan uang lebih,” tukas ibunya. Haru menatap marah pada ibunya. Haru dengan malas bangun , dia tak bersemangat pergi ke sekolah. Haru akan bilang apa pada teman-teamnnya kalau ulang tahunnya tidak akan dirayakan seperti yang lainnya. Haru berjalan gontai , untuk mandi dan bergegas pergi ke sekolah.
            “Haru , sarapan dulu,”teriak ibunya. Haru hanya melirik sekilas dan cepat berlalu dari hadapan ibunya. Ibunya memandang Haru dengan perasaan sedih, tapi Haru harus belajar kalau setiap permintaannya tidak selalu harus dituruti. Apalagi kalau ulang tahunnya dirayakan memerlukan biaya yang cukup besar.

            Benar saja saat Haru tiba di sekolah teman-temannya sudah berdatangan menghampirinya.
            “Har, kamu mau pesta ulang tahunnya dengan tema apa ya?” tanya  Kaka, anak burung kakatua.
            “Har, menunya apa. Kamu beli di restoran mana nantinya?” tanya Bely , anak bebek. Banyak sekali pertanyaan yang semuanya tak mampu Haru jawab, dia hanya berlalu dari hadapan teman-temannya.
            “Kamu gak apa-apa kan?” tanya Bely. Haru menepis lengan Bely dan bergegas masuk ke dalam kelas. Sepanjang pelajaran Haru tak mampu berkonsentrasi, masih ada amarah di hatinya.

            Bel pulang berbunyi, Haru bergegas ke luar sekolah. Dia tak mau ada lagi yang bertanya-tanya tentang ulang tahunnya. Tapi untuk pulang ke rumah Haru masih malas, Haru masih marah. Haru berjalan tak tentu arah sampai akhirnya dia berhenti di suatu tempat yang kumuh.. Banyak  rumah-rumah yang terbuat dari dus bekas. Haru melihat seekor anak ayam seumurannya sedang makan makanan bekas dari tempat sampah. Haru melihatnya sangat jijik. Tubuhnya bergidik.
            “Kamu jorok sekali , kok makan sampah,” tegur Haru.  Anak ayam itu menatap Haru dengan tatapan yang sedikit aneh.
            “Orang tuaku gak punya uang.Kami selalu makan dengan makanan bekas yang ada di sampah,” ujarnya. Anak ayam itu  bercerita bagaimana mereka harus berebutan makanan di tempat  sampah dengan ayam-ayam lainnya. Haru terpekur, dirinya merasa malu sudah mendesak  ibunya membuatkan pesta sedangkan di sini dia melihat masih banyak anak ayam yang kelaparan. Akhirnaya Haru memutuskan dia tak mau merayakan ulang tahunnya tapi dia ingin berbagi makanan buat ayam-ayam  ini. Tepat di hari ulang tahunnya Haru bisa tersenyum bahagia karena dia telah  bisa berbagi makanan di kampung kumuh ini. 




Sumber gambar :http://pixabay.com/en/chicken-baby-yellow-cartoon-stupid-306110/

2 komentar:

Inda Chakim Says:
16 Januari 2015 pukul 23.07

Pasti lebih bahagia y haru, bisa berbagi di hari spesialmu, hbd ya haru. :)
Dannn suksea bwt mak tira ya :)

Tira Soekardi Says:
16 Januari 2015 pukul 23.21

makasih mak Inda, begitu juga Haru yang sudah sadar ,lebih baik ulang tahunnya digunakan untuk berbagi kebahagiaan dg yang membutuhkan

Posting Komentar