Haru , si anak ayam masih malas untuk bagun pagi ini, selain udara yang
dingin, Haru masih marah dengan ibunya. Ibunya mengatakan kalau Haru tak perlu
buat acara ulang tahun, saat Haru meminta ibunya membuat perayaan ulang tahun.
“Gak usah pesta-pesta Haru. Itu sangat
boros, lagipula bapak juga belum mendapatkan uang lebih,” tukas ibunya. Haru
menatap marah pada ibunya. Haru dengan malas bangun , dia tak bersemangat pergi
ke sekolah. Haru akan bilang apa pada teman-teamnnya kalau ulang tahunnya tidak
akan dirayakan seperti yang lainnya. Haru berjalan gontai , untuk mandi dan
bergegas pergi ke sekolah.
“Haru , sarapan dulu,”teriak ibunya.
Haru hanya melirik sekilas dan cepat berlalu dari hadapan ibunya. Ibunya
memandang Haru dengan perasaan sedih, tapi Haru harus belajar kalau setiap
permintaannya tidak selalu harus dituruti. Apalagi kalau ulang tahunnya
dirayakan memerlukan biaya yang cukup besar.
Benar saja saat Haru tiba di sekolah
teman-temannya sudah berdatangan menghampirinya.
“Har, kamu mau pesta ulang tahunnya
dengan tema apa ya?” tanya Kaka, anak
burung kakatua.
“Har, menunya apa. Kamu beli di
restoran mana nantinya?” tanya Bely , anak bebek. Banyak sekali pertanyaan yang
semuanya tak mampu Haru jawab, dia hanya berlalu dari hadapan teman-temannya.
“Kamu gak apa-apa kan?” tanya Bely.
Haru menepis lengan Bely dan bergegas masuk ke dalam kelas. Sepanjang pelajaran
Haru tak mampu berkonsentrasi, masih ada amarah di hatinya.
Bel pulang berbunyi, Haru bergegas
ke luar sekolah. Dia tak mau ada lagi yang bertanya-tanya tentang ulang
tahunnya. Tapi untuk pulang ke rumah Haru masih malas, Haru masih marah. Haru
berjalan tak tentu arah sampai akhirnya dia berhenti di suatu tempat yang
kumuh.. Banyak rumah-rumah yang terbuat
dari dus bekas. Haru melihat seekor anak ayam seumurannya sedang makan makanan
bekas dari tempat sampah. Haru melihatnya sangat jijik. Tubuhnya bergidik.
“Kamu jorok sekali , kok makan
sampah,” tegur Haru. Anak ayam itu
menatap Haru dengan tatapan yang sedikit aneh.
“Orang tuaku gak punya uang.Kami
selalu makan dengan makanan bekas yang ada di sampah,” ujarnya. Anak ayam
itu bercerita bagaimana mereka harus
berebutan makanan di tempat sampah dengan
ayam-ayam lainnya. Haru terpekur, dirinya merasa malu sudah mendesak ibunya membuatkan pesta sedangkan di sini dia
melihat masih banyak anak ayam yang kelaparan. Akhirnaya Haru memutuskan dia
tak mau merayakan ulang tahunnya tapi dia ingin berbagi makanan buat ayam-ayam ini. Tepat di hari ulang tahunnya Haru bisa
tersenyum bahagia karena dia telah bisa
berbagi makanan di kampung kumuh ini.
Sumber gambar :http://pixabay.com/en/chicken-baby-yellow-cartoon-stupid-306110/
2 komentar:
16 Januari 2015 pukul 23.07
Pasti lebih bahagia y haru, bisa berbagi di hari spesialmu, hbd ya haru. :)
Dannn suksea bwt mak tira ya :)
16 Januari 2015 pukul 23.21
makasih mak Inda, begitu juga Haru yang sudah sadar ,lebih baik ulang tahunnya digunakan untuk berbagi kebahagiaan dg yang membutuhkan
Posting Komentar