3 Tawuran Konten

Senin, 26 Agustus 2024

 
 
 

Gambar dari sini

 

Sejak jaman dulu namanya tawuran sudah banyak sekali. Mulai dari anak sekolah, antar geng di kampung. Tapi ya karena dulu belum ada medsos seperti saat ini, kejadian tawuran tak pernah jadi berita yang menarik. Dengan adanya jaman medsos ini tawuran banyak yang viral di medsos dan banyak sekali. Banyak pelaku yang pelajar hanya ditangkap sesaat lalu dipulangkan tapi itu tak membuat mereka jera. Tawuran selalu marak. Tugas polisi jadilah bertambah , karena patroli di satu tempat, kejadiannya di tempat lainnya. Begitulah tawuran menjadi suatu yang biasa terjadi.

 

Mak Enak selalu wanti-wanti Rudi anaknya untuk tak ikutan tawuran, karena untuk hidup saja susah apalagi harus menjadi akibat tawuran yang kadang selalu membawa petaka bagi pelaku atau bukan pelaku.

            “Pokoknya jangan pernah ikut-ikutan. Kalau ada yang tawuran lebih baik menjauh,” pesan mak Enah pada anaknya yang selalu diulang-ulang .

            “Iya mak,” tukas Rudi . Sebetulnya Rudi sudah bosan mendengar ocehan maknya, karena dia juga selalu menghindar dan berusaha untuk tak ikut-ikutan, karena tahu resikonya sangat besar. Rudi, tahu diri, apalagi dia bukan dari keluarga mampu.

 

Sampai suatu hari Rudi diajak temannya katanya mau belajar kelompok. Minggu depan bakal ulangan matematika. Rudi mengiyakan juga apalagi ada Soni yang pintar matematika. Ada beberapa materi yang memang Rudi belum bisa, tentu belajar bersama menjadi peluang untuk bertanya apa yang dia gak bisa. Sampai hari yang ditunggu. Pulang sekolah Rudi, Soni dan dua teman lainnya menuju ke suatu tempat . Rudi mulai merasakan kejanggalan , mereka bukan ke rumah tapi malah ke suatu lapangan luas.

            “Loh,  kan kita mau belajar, mengapa ke sini?” tanya Rudi dan Soni berbarengan. Dan tiba-tiba muncul teman-teman Rudi yang mereka memang bermasalah di sekolah. Dan terdengar peluit keras . Dan munculah ornag-orang yang tak dikenal dan membawa parang dan terjadilah perkelahian. Rudi dan Soni mau lari tapi ditahan oleh Bondan , malah diberi parang untuk melawan. Rudi melepas parang dan cari celah untu kabur. Dan Rudi tak melihat lagi Soni ada dimana.

 

            Esoknya berita mengejutkan di sekolah kalau Soni meninggal ditikan parang . Rudi lemas sekali. Untung dia bisa kabur dari sana. Ternyata tawuran itu adalah tawuran yang di kontenkan , tapi karena dipacu dengan emosi sehingga benar-benar menggunakan parangnya untuk menghabisi lawannya. Akibatnya terjadi kericuhan dan mengakibatkan banyak yang terluka bahkan yang meninggal. Soni anak pintar yang tak tahu menahu menjadi korban tawuran. Banyak yang ditangkap dan dalam persidangan Rudi menajid saksi . Kalau banyak yang dijebak dengan alasan belajar bersama , malah disuruh tawuran. Banyak korban dari kedua belah pihak , baik yang memang mau tawuran, maupun yang dijebak.

 

Begitulah tawuran sudah menjadi trend dan malah dikontenin. Sudah banyak korban tapi masih saja terjadi. Sungguh pekerjaan rumah yang besar bagi orangtua dan sekolah untuk bisa mendidik dan membuat kegiatan yang bermanfaat .


2 Memilih Diam

Senin, 12 Agustus 2024

 


 Gambar dari sini

 

Ketika jerit pilu keluar dari hati yang terdalam

Apakah ini sebuah pertanda?

Untuk bicara keras

Hanya karena menjaga perasaan lalu memilih diam

 

Apapun tak akan mengubah rasa sakit

Luka hati tetaplah luka

Kadang memilih diam sering membuat kerak-kerak menjadi dendam

Dan itu berlangsung lama

 

Tapi kenyataan kadang menyakitkan

Diam saja tak akan melepaskan masalah

Berkoar tetap saja menjadi masalah

Ternyata pergi jauh lebih baik dari kata-kata yang mungkin akan menyakitkan

 

Pergi jauh yang tak mungkin akan bersua lagi

Lebih baik begitu

Leluasa hati ini akan lebih memaknai

Bahwa hati itu harus dijaga

 

Cirebon, 13 Agustus 2024