0 Berhenti

Selasa, 10 Juni 2025

 


 Gambar dari sini

Rara adalah seorang guru honorer yang mengajar di sebuah sekolah dasar di kota kecil daerah Jawa Tengah. Rara sangat senang dengan murid-muridnya . Selalu akrab dan membuat pelajarannya jadi menarik. Semua anak menyukai Rara. Rara selalu bisa membuat pelajaran menjadi seru dengan banyak alat peraga, lembaran kerja yang menarik dan permainan .  Rara juga selalu membuatt reel dan shorts tentang permainan dan lembar kerja yang dia buat. Juga aktivitas bersama muridnya yang sangat menarik. Dan akhirnya Rara malah jadi terkenal karena konten-kontennya yang mengedukasi dan menginspiarsi guru lainnya untuk meniru.

 

Dan Rara kebanjiran order lembaran kerja, alat peraga yang dia buat sendiri. Banyak yang meminta. Akhirnya Rara jadikan bisnis baru baginya. Tak menyangka ternyata banyak pesanan dari berbagai daerah . Rara senang karena gaji guru honorer sangatlah kecil, untuk hidup sehari-hari saja Rara masih harus irit. Sekarang dengan membuat konten dan jualan alat peraga dan lembar kerja membuat pundi-pundi uang mengalir pada dirinya.Bahkan Rara juga memproduksi banyak seperti hiasan kelas, kata-kata penyemangat yang bisa ditempel di kelas dan masih banyak lagi. Malah Rara memperkerjakan tetangganya untuk membantu dirinya mengepak-ngepak barang.

 

Dan Rara masih bisa mengajar dan membuat konten pelajaran. Rara tak lari dari tanggung jawab walau dia sibuk. Rara sangat mencintai dunia mengajar dan anak-anak didiknya. Tapi masalahnya banyak guru yang mempermasalahkan kalau Rara membuat konten . Padahal beberapa guru juga membuat tapi tidak sebuming dirinya. Semakin lama semakin banyak guru yang tak menyukai Rara. Malah Rara disuruh berhenti buat konten dan bisnisnya. Dia disuruh mengajar atau pilih bisnisnya.

 

Rara merasa dirinya tak diharapkan di sini. Kalau dia tetap mengajar tentunya dirinya tak bisa maju karena banyak desakan yang membuat dirinya kurang bisa meningkatkan kreatifitasnya. Akhirnya Rara berhenti mengajar dan fokus membuat konten dan bisnisnya. Rara tidak mengajar lagi tapi dalam kontennya dia selalu banyak mengedukasi banyak guru lainnya tentang belajar yang menyenangkan lewat konten-kontenya. Semakin banyak juga orderan dari bisnis kecilnya.

 

Terakhir Rara membuat komunitas anak yang dilakukan di hari Minggu sehingga banyak anak-anak yang libur dan mengisi waktu dengan berkegiatan bersama Rara. Rara masih bisa mengajar dan masih bisa berbisnis. Dan kepela sekolahnya akhirnya mengajak lagi Rara untuk bergabung di sekolahnya tapi Rara menolak. Dulu menolaknya tapi sekarang mereka mau menerimanya kembali. Rara sudah senang masih bisa mengajar dan masih bisa mengedukasi banyak guru dan itu membuatnya bahagai selain pundi-pundi uangnya juga semakin bertambah.

4 Hening

Senin, 12 Mei 2025

 

Gambar dari sini

 

Semburat mentari begitu indah seperti lukisan langit

Walau di sini masih berteman dengan keheningan pagi

Menikmati awal dari kehidupan yang akan dijalani

Sepanjang hari

 

Segelas teh hangat menemani keheningan ini

Hanya suara sruput teh yang menyela keheningan

Syahdu menyambut pagi ini

Semoga pagi ini bisa jadi penyemangat

 

Kehangatan teh manis membuka mata

Hening pagi ini akan beganti dengan hiruk pikuknya

Manusia yang akan beraktivitas

Semua akan hilang sampai gelap akan datang lagi

 

Bialah keheningan ini menyapa setiap pagi

Mengelus tubuh ini

Agar selalu menyerap kalau hidup itu

Dimulai dari keheningan

 

Cirebon,13 Mei 2025


4 Maaf

Senin, 21 April 2025

 


Gambar dari sini

 

Maaf dirinya tak bisa memaafkan dirinya sendiri

Entah mengapa selalu ada yang ingin diungkapan

Tapi hanya kata maaf saja yang keluar dari mulutnya

Semua rasa dan kata tak bisa terucap, seperti ada yang menahannya

 

Maaf

Dirinya belum bisa banyak membantu orantuanya

Hanya doa selalu dipanjatkan padaNya

Agar  di sana semua baik-baik saja

Dirinya belum bisa membahagiakan mereka

 

Maaf hanya ini yang bisa dirinya ucapkan

Memang sakit saat dirinya tak bisa membantu

Tapi apa daya dirinya tak bisa melepas takdir kalau dirinya memang bukan orang yang berlebih

Sedih saat banyak pandangan kalau dirinya tak bebuat apa-apa

 

Maaf hanya itu yang bisa dia ucapkan

Mungkin saat ini hanya doa yang tulus

Semoga doa-doa ini sampai ke langit dan wujudkan agar semua baik-baik saja

Sampai di sini dirinya hanya terdiam lama ....

 

Cirebon, 22 April 2025

2 Dilema

Senin, 24 Maret 2025

 


 Gambar dari sini

Kokom akhirnya mengajar di sebuah kota kecil . Mengajar di SD negeri . Sungguh Kokom sangat menyukai kota kecil ini. Juga anak-anak didiknya sangat baik.  Anak-anak masih sangat menghormati guru. Banyak sekali kegiatan yang menyenangkan dilakukan Kokom, bahkan saat libur seringkali dilakukan bareng anak-anak . Sering mengajak jalan ke sawah sambil menerangkan apa yang perlu diterangkan. Pokoknya Kokom sangat disukai anak-anak maupun orangtua murid. Dan Kokom sangat menikmati perannya dan sudah yakin gak akan mau pindah lagi. Walau orangtuanya menyuruhnya mengajar di kota besar saja. Tapi Kokom berkeras akan tinggal di sini.

 

Tapi itu hanya sementara saja. Semenjak kedatangan siswa baru Dodi semua menjadi berubah. Dodi yang berasal dari kota besar dipindahkan ke kota ini tinggal bersama neneknya. Entahlah mengapa dia pindah ke kota kecil ini, Kokom tak tahu menahu.Tabiat Dodi sangtalah kasar, egois dan mau menang sendiri. Apa saja kemauannya gak dituruti anak itu suka ngamuk bahkan banyak anak yang kena tinju . Sudah sering lapor sama neneknya tapi neneknya juga kewalahan menangani Dodi. Kokom mengerti kenapa Dodi dipindah ke sini, pasti Dodi di sekolahnya juga bermasalah. Sudah banyak guru menegur tapi semuanya tak mempan bagi Dodi. Tetap saja begitu dan tak mau belajar . Bahkan nilainya juga jelek semua.

 

Sampai suatu hari Dodi mendorong Kejia sampai jatuh gara-gara hal sepele. Kokom menghampiri anak-anak yang sedang mengerumini mereka. Kokom mendekati kerumunan itu tapi Dodi sepertinya tahu Kokom datang dan akan melarikan diri tapi dia kesandung dan jatuh. Kokom hanya melihat dan membantu Dodi bangun dari jatuhnya dan mengobati lukanya. Ternyata esoknya orangtuanya datang dan memarahi Kokom karena sudah memukul Dodi. Kokom gak mengerti karena memarahi saja dia tidak apalagi memukul. Rupanya Dodi melaporkan hal yang gak bener pada orangtuanya. Karena orangtuanya memang punya pengaruh besar , Kokom mendekam di penjara. Tapi baru sehari sudah dilepaskan karena banyak yang protes dan viral . Banyak saksi juga kalau Kokom memang tidak memukul malah membantu mengobati lukanya.

 

Orangtua Dodi gak terima Kokom dikeluarkan dari penjara. Kokom kembali dipenjarakan. Ternyata orangtuanya membayar aparat agar mau menjebloskan Kokom kembali ke penjara. Tapi banyak pengacara membantu Kokom agar bisa keluar dari penjara. Dan kejadian sekali lagi terulang di sekolah tapi untungnya guru tersebut merekam kenakalan Dodi di sekolah. Banyak guru juag melakukan hal yang sama sehingga bisa menjadi barang bukti kalau Dodi memang anak yang nakal.  Pengacaranya bisa melepaskan Kokom dan balik melaporkan orangtua Dodi. Orangtua Dodi meminta maaf dan minta kasus ini ditutup dan berjanji akan mengeluarkan Dodi dari sekolah ini.

 

Kokom masih trauma , selama seminggu mendekam di penjara bukanlah hal yang mudah. Orangtuanya menyuruhnya kembali ke rumah. Di sisi lain murid-muridnya selalu menanyakan keadaannya, menengoknya dan menghiburnya. Mereka selalu tertawa bersama . Sebuah dilema bagi Kokom. Apakah akan ada peristiwa seperti ini lagikah? Apakah akan ada orangtua yang gak terima anaknya ditegur karena salah. Apakah Kokom akan tetap mengajar?  Entahlah waktu yang akan membuktikan

2 Bahagia Di Usia Senja

Senin, 03 Maret 2025

 


Gambar dari sini

 

Aku ingin bahagia di usiaku yang semakin senja

Impianku sangat sederhana yang selalu aku ucapkan

Aku ingin bahagia di usiaku ini

Aku tak mau merepotkan siapapun

Aku hanya ingin bahagia

 

Biarlah aku meraih asa bersama anak-anak

Bersama cerita-cerita menarik buat anak-anak

Bersama melukis dan mewarnai

Membuat kertajinan tangan

Inilah keinginan sederhanaku

 

Bahagia

Gembira

Berbagi

Tenang dan damai

 

Semua asa ini semoga selalu ada dalam diriku

Biarlah usiaku semakin menua

Tetaplah aku selalu menjadi diriku

Dan biarlah semua hal baik menyelimutiku

Sampai aku harus menutup mataku

Selamanya

 

Cirebon, 4 Maret 2025