Cinta Untuk Anak-Anak

Sabtu, 07 November 2020

 

 
Gambar dari sini

Masih terbayang masa kecilku yang begtu indah. Banyak cerita yang bisa kusampaikan betapa aku sangat beruntung mendapatkan keceriaan anak-anak . Ibukulah yang membuat masa kecilku sangatlah indah untuk dikenang. Setiap malam ibuku akan mendongengkan cerita-cerita yang sampai sekarang masih jelas terrekam dalam alam pikiranku. Pesan-pesan moral yang ada di dongeng itu selalu diulang lagi oleh ibu saat cerita selesai, sebelum ibu menyuruhku tidur malam. Belum lagi keceriaan yang diciptakan ibu dengan cara mengajakku menggambar apa yang kurasa dan kulihat Aku begitu asik menggambar apa yang sedang kurasakan dan ibu akan selalu menempel gambarku di dinding kamarku.Akhirnya dinding kamarku penuh dengan gambar yang mencerminkan suasana hati pada saat itu, sungguh menyenangkan.. Satu yang diajarkan ibuku yang sampai sekarang masih saja menyelimuti pikiranku  adalah untuk berbagi. Setiap minggu aku selalu diajaknya mengunjungi panti asuhan untuk berbagi makanan, membagikan makanan buat abang-abang beca atau pengemis-pengemis. Dan itu membuat goresan lembut di hati ini untuk selalu berbagi. Ibuku selalu mengatakan di setiap kesempatan bahawa aku adalah anak yang beruntung tapi jangan pernah menikmati untuk  diri sendiri karena masih banyak anak atau orang yang kurang beruntung di luar sana.

 

            Aku tumbuh dengan cinta di dalamnya , dan tak terasa waktu demi waktu aku lalui sampailah aku bisa menyandang gelar sarjana . Gelar yang sangat diidamkan orang banyak. Bekerja di suatu perusahan sudah kudapatkan. Mungkin banyak orang yang iri hati padaku dengan kemudahan yang selalu kudapatkan. Siapa sih yang tidak mau punya gaji yang besar di perusahaan yang terkenal. Tapi herannya semakin hari , aku semakin tidak nyaman bekerja di sana, karena aku merasakan ada yang kurang dalam hatiku. Semua yang ada  di perusahaan dihitung dengan uang dan uang lagi, sehingga rasanya membuat ganjalan tersendiri di hati. Akhirnya kuputuskan untuk berhenti setelah lima tahun bekerja di perusahaan.. Banyak yang protes dengan keputusanku tapi untungnya ibuku tetap memberiku semangat . Ibu tahu bahwa aku tidak bisa bekerja dengan hanya mementingkan diri sendiri. Ibu tahu betul, dan itu membuatku merasa apa yang akan kulakukan sekarang adalah yang terbaik bagiku.

 

            Sudah kuputuskan aku harus bisa banyak berbuat untuk anak-anak. Masih banyak anak-anak yang kurang beruntung di luar sana. Aku ingin anak-anak itu merasakan  keceriaan,mendapatkan  ilmu dan kasih sayang. Dengan modal uang dari menabung saat masih bekerja, aku membuat komunitas For Charity. Menyewa ruang sederhana. Di tempat itulah kubuat taman bacaan anak , kuajak anak-anak di sekitar yang tak mampu untuk mengunjungi taman bacaan . Tak lupa ku selalu mendongengkan mereka dengan dongeng anak-anak dan keceriaan selalu kutanamkan dengan kegiatan menggambar dan membuat ketrampilan. Selain itu aku juga mengumpulkan pakaian bekas yang masih bagus dari orang-orang yang  mau menyumbangkan baju bekasnya yang masih bisa dipakai, untuk dijual kembali dengan harga murah. Uangnya kubelikan peralatan yang dibutuhkan anak-anak di taman bacaanku. Selain itu aku juga tak pernah melupakan kegiatan membagi-bagikan makanan bagi kaum dhuafa seperti ibu mengajarkan padaku.

 

            Dunia anak-anak ternyata sangat menyita perhatianku. Walau kesulitan dalam mendapatkan dana tapi aku tak pernah berhenti, karena ku yakin semua pasti ada jalannya. Dan banyak orang yang mulai tertarik untuk membantu For Charity, mulai dari dana maupun tenaga. Sungguh luar biasa, ternyata kalau dimulai dengan kebaikan , tentunya berakhir dengan kebaikan. Dana mulai sedikit demi sedikit mengalir untuk kegiatan anak-anak.  Tempat yang kusewa akhirnya dapat kubeli sebagai tempat berkumpulnya anak-anak untuk belajar , bergembira dan berkarya bersama.

 

            Sungguh tak kuduga perkembangan For Charity semakin berkembang dan banyak anak-anak yang bisa kurangkul untuk membuat mereka menjadi anak-anak yang beruntung . Kecintaanku pada anak-anak , menjadikan aku guru diberi kesempatan untuk menjadi guru di taman bermain. Dengan begitu aku mempunyai pemasukan uang buat diriku yang sebagian besar juga untuk pengembangan For Charity.Tak terasa aku masih berdiri di sini dan aku hanya bisa mengucapkan rasa syukur padaMu, karena keputusanku untuk berhenti  bekerja adalah keputusan yang benar. Dan perasaanku sangat bahagia saat aku bisa bersama dengan  anak-anak . Tiada yang kusuka selain merajut cinta bersama dengan anak-anak. Hanya doa yang kupanjatkan agar aku masih kuat berdiri di sini bersama dengan anak-anak. Amin

6 komentar:

Lisdha Says:
9 November 2020 pukul 17.51

ini based on true story kah mbak tira?

Rahman Kamal Says:
9 November 2020 pukul 22.19

Mimpi dan usaha yang sangat mulia mbak

Tira Soekardi Says:
10 November 2020 pukul 11.26

cerita berdasarkan true story tp ditambah sedikit fiksi

Tira Soekardi Says:
10 November 2020 pukul 11.26

betul mas rahman

Adipraa Says:
10 November 2020 pukul 13.07

Ikut mwngamini doa yqng mbak panjatkan agar tetap kuat berdiri bersama anak2....

Tira Soekardi Says:
11 November 2020 pukul 11.11

amin

Posting Komentar