Petugas KPPS

Senin, 27 Mei 2024

 


 Gambar dari sini

Kosim sangat senang menjadi petugas KPPS. Secara signifikan dia akhirnya menjadi terkenal. Dari yang tadinya bukan siapa-siapa , sekarang banyak yang memperbincangkan. Dulu Kosim adalah pemuda pemalu karena dia tahu diri dari segi penampilan juga tak mendukung bahkan dia hanya pegawai rendahan dari sebuah kantor. Kini sering kali banyak gadis-gadis , emak-emak, bapak-bapak menyapa dirinya. Semakin hari rasa percaya diri Kosim sangat besar. Dia serasa artis terkenal saja. Apalagi dia melihat gadis yang dia taksir sejak dulu juga sudah mulai memperhatikannya. Tinggal sedikit pendekatan gadis itu bisa menjadi pacarnya.

 

            “Mas Kosim mampir dulu,”sapa tetangganya.

            “Iya bu, lain kali.”

            “Ayo, mumpung Diah ada di sini.” Kosim segera datang ke rumahnya. Kapan lagi bisa ngobrol dengan Diah gebetannya. Dada Kosim berdebar-debar . Kini dia bisa memandangi Diah lama sekali. Dan dirinya sangat senang melihat wajah Diah yang sumringah dia datangi. Ah, beruntung dirinya menjadi petugas KPPS, mimpi bisa dekat dengan Diah jadi terwujud. Beberapa kali Kosim main ke rumah Diah. Bahkan minggu lalu Kosim berani mengajak Diah untuk malam mingguan. Seperti ketiban durian runtuh .

 

            Hari pemilihan tiba, semua warga antusias untuk tetap memilih . Kosim sebagai puugas KPPS sangat sibuk melayani warga yang hendak memilih. Dibutuhkan kesabaran apalagi kalau warganya sudah tua atau warga yang tidak bisa baca tulis. Sampai penghitungan suara. Ini harus segera diteliti dengan baik dan disahkan oleh paar saksi. Jadi benar-benar diteliti dengan benar agar tidak terjadi kesalahan. Tapi banyak masarakat yang gak percaya dengan hasil penghitungan suara. Katanya banyak pengelembungan dan kecurangan dalam proses penghitungan suara. Bahkan TPS di daerah Kosim juga harus diulang . Betapa siang dan malam Kosim beserta timnya harus lembur untuk menghitung dengan seksama dan teliti agar tak ada lagi kesalahan. Sampai lembur sampai subuh membuat Kosim kelelahan. Begitu juga dengan yang lain.

 

            Beberapa hari Kosim sangat sibuk sehingga dia tak bisa menyambagi rumah Diah. Sebetulnya dirinya sudah rindu ingin bertemu tapi tugasnya belum selesai. Sampai Kosim tertidur di kursi dan dia mulai menghitung suara tapi tak pernah bisa tuntas, dia harus mengulang lagi. Begitu seterusnya sampai Kosim lelah dan melempar kertas yang ada di tangannya dan mulai berteriak.

            “Kosim, bangun , ada apa teriak-teriak?” tanya temannya. Kosim mengusap matanya, ternyata hanya mimpi. Dia begitu lelah dan berjalan gontai ke rumahnya. Semua wrga resah karena Kosim gak mau keluar dari rumahnya karena katanya dia takut dibilang curang karena salah memasukan data. Semakin hari Kosim semakin kurus dan kusam. Selalu berteriak-teriak . Sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk diobati karena depresi. Malangnya nasib Kosim hanya terkenal sebentar dan kini dia banyak ditinggalkan penggemarnya.

0 komentar:

Posting Komentar