Senyummu

Minggu, 07 September 2014





Aku masih ingat denganmu kawan, saat-saat bersama menyapa siswa di pagi hari, aku selalu melihat senyummu, aku suka lihat senyummu
Kadang kupandangi senyummu yang kadang memberikan kehangatan di sanubari
Ingin ku selalu menatap senyummu kawan, tapi kini aku tahu kau telah pergi tak akan kembali, andai saja aku bisa melihat senyummu sekali lagi.....andai saja....

Perih rasa saat aku tahu senyummu menghilang didera rasa sakit yang menderamu, kadang aku merasakan rasa yang kau derita
Aku ingin menangis saat senyum samar-samarmu meluruh dengan sakit yang menggemgammu sampai kematian menjemputmu
Kini saat kau pergi tak terasa telaga rinduku mengharapkan kau tak pergi.....

Getir sejarah yang kau alami tapi aku tahu senyummu tak akan pernah hilang di hatiku ,akan aku simpan dalam hati
Pergilah kawan ke kedamaian yang abadi , aku akan mengejar rinduku untukmu
Menghantarkan puisi ini untukmu, bemain dengan kata-kata tuk menerbangkan harap agar kau akan baik-baik saja di sana...

Selamat jalan kawan, aku akan selalu merindukanmu sampai aku lelah menyengat hati tuk selalu mengingatmu melalui senyummu
Berkecamuk hadirkan ruhmu dalam bayang-bayangku akan selalu menemaniku
Kini kau telah mengusik hatiku , dan aku telah terlanjur tumpah ruah air mataku saat aku mengeja kata-kata yang kurangkai untukmu

Pergilah kawan , ke tempatmu yang damai di sana!!!

Cirebon, 8 September 2014
Untuk bu Yustin, selamat jalan teman, senyummu akan selalu menemaniku



6 komentar:

Mang Lembu Says:
9 September 2014 pukul 11.00

ikut mendoakan semoga sahabatnya bahagia disana....aaamiiiin

Tira Soekardi Says:
12 September 2014 pukul 14.34

amin

Rita Asmaraningsih Says:
15 September 2014 pukul 17.36

Turut mendoakan semoga sahabat Mbak Tira bahagia di sisi Allah SWT... Semoga kenangan akan senyuman sahabat ini adalah yang paling indah dan selalu akan dienang Mbak Tira...

Tira Soekardi Says:
15 September 2014 pukul 20.23

makasih mak Rita, senyumnya selalu membuatku terkenang padanya

angkisland Says:
1 Oktober 2014 pukul 23.28

innalillahi wainnailaihi rajiunn semoga di beri ketabahan selalu mamah Tira aamiin

Tira Soekardi Says:
2 Oktober 2014 pukul 14.37

iya, penderitaannya saat kena kanker otak, membuatku tidak tega, sekarang beliau sudah tenang dan senyumnya selalu mengingatkanku padanya

Posting Komentar