Melepas siang dihadapan
panorama Ngarai Sianok , aku masih terpekur lama melihat keindahan yang Kau
ukir di alam ini
Memetik keindahan yang
terpampang dengan jelas memesona dan bersamaan dengan rasa yang menyelinap di
hati
Sudah kukecap banyak rasa yang pernah Kau lukis di alam
ini, betapa aku mengaguminya
Lukisan alam yang berbicara
tanpa berucap sudah tenggelam dalam sunyinya alam , hanya riak-riak awan yang
menaunginya.
Kini mahkota keindahanmu
tak bertara apapun hanya sematkan rasa cinta akan diriNya sebagai pencipta..
Betapa semua melebur jadi
satu pesona yang meruntuhkan rasa hati
yang akan memandang setiap sudut dengan sapaan puja dan puji untukMu
Sampai akhir kutahu
tergenggam erat begitu kuat, betapa keindahan yang kau pancarkan siang itu
Akan memberikan telaga
rinduku untukku agar kembali lagi di peraduan keindahanmu yang membentang
dengan dinding-dinding indah.
Pesonamu tak lengkang oleh
waktu tergenggam erat dalam buaian angin yang terus mengalir di sela-sela
dinding terjal
Sampai dipinang mentari
yang memancar terang melarikan kabut yang menyelimuti sedari pagi mengikis awan
perlahan
Sebentar kemudian akan
tampak menguning ditelan mentari yang kembali memancar yang tak akan melarikan
pesonamau
Tetap berdiri dengan pantulan bayangan yang tersembunyi apik
dibalik awan-awan yang mulai menghilang....
Indahnya....
Cirebon, 9 Oktober 2014
Ngarai Sianok dalam
kata-kata, saat melihat pesona Ngarai Sianok
2 komentar:
28 Oktober 2014 pukul 16.40
wah semoga saya bisa nyampe ini ngarai ya mah keren abis di spot ngiler jadinya keren mah mamah tira
28 Oktober 2014 pukul 19.14
ok, aku doain ya buat mas Angki bisa ke sana, amin
Posting Komentar