Pelangi Setelah Hujan

Minggu, 14 Desember 2014





Hujan bagiku selalu membuatku gembira. Mungkin bagi orang lain hujan begitu menakutkan karena suara gemuruh petir yang menyertai hujan kadang memberikan rasa takut yang mendalam. Bagiku hujan seperti irama musik yang mendayu di telinga, merasuk sampai hati dan membuat sensasi yang menenangkan. Apalagi saat hujan masih rintik-rintik, suara tik...tik...tik di atap rumah memberikan detakan tersendiri seperti irama lagu yang menenangkan jiwa. Kadang aku suka sekali mencoba menghitung rintikan hujan yang membuat irama teratur di genting. Lucu, kadang berlomba bersama adik-adikku untuk menghitung berapa jumlah ketukan rintik di genting selama satu menit.Sesudahnya kami akan tertawa bersama karena  tak ada satupun yang mendapatkan hasil yang sama. Menurut ibuku, walau hujan kadang menakutkan kita tak perlu kawatir karena pasti ada pelangi setelah hujan. Dan melihat pelangi adalah kegiatan yang paling aku suka. Biasanya setelah hujan selesai , aku dan adik-adiku akan duduk di lapangan dekat rumah dan melihat ada pelangi di langit. Melihat keindahan pelangi yang berwarna-warni membuatku takjub. Benar kata ibuku, mengapa kita harus takut dengan hujan karena akan ada pelangi setelah hujan yang akan menghiasi langit sehingga akan tampak keindahan yang mempesona.


Hujan bagiku juga merupakan sarana bermain yang paling kusukai. Walau kadang ibuku suka melarang bermain saat hujan tapi aku sering tergoda saat hujan mulai deras. Apalagi saat melihat temanku bermain sudah berhamburan keluar untuk menarikan tarian hujan. Menari sambil merasakan air hujan yang menimpa tubuh kita itu membuat sensasi tersendiri. Saat aku bisa keluar dan bergabung bersama teman-teman, semakin meriah tarian hujan yang kita mainkan. Tertawa besama sambil menikmati kucuran air hujan dan membuat kebahagiaan tersendiri. Setelah puas, pastilah tak lupa kami akan bergerak menuju areal persawahan di belakang perumahanku. Saat hujan , banyak kodok yang berlompat-lompatan dan kami mulai memburu belut di areal persawahan . Dan berburu belut merupakan acara tersendiri yang mengasikan. Tubuh belut yang licin membuat kami jatuh bangun untuk mengambilnya.Berkali-kali jatuh di sawah tak membuat kami putus asa , terus sampai belut bisa tertangkap satu persatu. Semakin banyak yang bisa ditangkap akan memberikan semangat tersendiri untuk mengambil lebih banyak lagi. Bahkan gelak tawa kami tak putus-putus sampai kami harus berhenti setelah pembantu-pembantu kami menyuruh kami pulang. Dengan berat hati aku dan teman-temanku kembali ke rumah untuk mandi air hangat dan menyuruh untuk mengoreng belut tangkapan hari itu. Menikmati belut goreng di hari hujan dengan secangkir susu hangat Seru ya!!!!!!


Hujan juga banyak memberikan kenangan indah saat kecil, begitu membekas di hatiku. Sering di saat selesai hujan aku  menunggu pelangi di langit dan saat terlihat aku selalu mengaguminya dan memandangnya dengan takjub. Ternyata hujan juga banyak memberikan kenangan tersendiri akan cinta yang datang di hati. Katanya cinta akan terlihat indah saat berhujan-hujanan bersama. Entah itu teori darimana tapi aku sudah merasakannya. Saat cinta yang singgah di hati , hujanpun tak pernah menghalangi untuk menerjang derasnya hujan. Waktu itu aku hendak pulang dari acara di kampus tapi hujan masih saja turun dengan lebatnya padahal malam sudah semakin gelap. Aku memutuskan untuk pulang karena menunggu hujan berhentipun akan tak ada kepastiannya. Benar saja , dengan tekad bulat aku menembus hujan yang lebat berdua . Satu patung berdua. Romantis ya!!!!! Hujan yang deras tak membuatku takut karena aku tahu ada dia disisiku yang akan melindungi. Dinginnya malam itu di kota Bogor dan derasnya hujan  dan aku melihat banyak pelangi di mataku. Begitu indah , berdua bersamanya membuat sensasi tersendiri. Rasanya saat tiba di kosan, ingin sekali aku tetap bersamanya di kelebatan hujan yang masih saja mengguyur kota Bogor saat itu karena pelangi-pelangi di mataku tak mau hilang begitu saja. Tapi apa daya gerbang rumah kosanku sudah tampak jelas di pelupuk mata. Kini aku hanya melihat punggungnya pergi menjauh dariku. Ah, mengapa selalu suka berdekatan dengannya walau saat ini hujan menerpa kita berdua.


Hujan memberikan banyak kenangan indah bagiku dan itu membuat aku menyukai hujan. Bagiku hujan adalah irama yang menyejukan dan membuat hari-hari akan berlalu dengan indah. Pelangi setelah hujan adalah bukti kalau hujan tidak membawa petaka tapi akan memberikan keindahan . Dan itu membuatku selalu berpikiran positif karena setiap aku menghadapi masalah aku harus ingat bahawa hujan yang begitu dasyat dan mengerikan akan menyisakan pelangi yang begitu indah. Jadi untuk apa aku takut dengan segalah masalah yang aku hadapi karena pasti ada kebahagiaan yang menunggu di hadapanku seperti pelangi setelah hujan turun. Percaya atau tidak itu memberikan semangat tersendiri bagiku. Hujan tidak meninggalkan kesedihan tapi menyisakan  kebahagiaan. Tik-tik-tik suara hujan itu bagai detak jantung yang memberikan irama tersendiri. Aku selalu suka hujan!!!!!



http://www.fredysetiawan.com/2014/11/first-giveaway-cerita-bersama-hujan.html#.VI4C4yxvTMw




Sumber gambar  : http://kholillahlatiffah.blogspot.com/2013/12/kasihan-hujan.html

16 komentar:

Santi Dewi Says:
14 Desember 2014 pukul 17.36

sewaktu kecil, saya juga suka hujan2an hehehe...
sampai skrg, saya gak pernah mau pegang belut, jijik gitu mba.... licin sih ya... :)

Tira Soekardi Says:
14 Desember 2014 pukul 19.11

iya mbak Santi. Asik loh belut hasil tangkapan di sawah milik orang. saat hujan belut akan keluar dari lubang persembunyiannya shg mudah ditangkap. Lalu di goreng, enak banget

Riana Umasita Says:
14 Desember 2014 pukul 19.29

Saya suka sekali dg hujan dr sisi romantisnya Mak hehehe

Tira Soekardi Says:
14 Desember 2014 pukul 19.40

he, he, mbak kata orang kalau lagi berdua dg pasangan pasti akan tampak pelangi, enath bener entah gak tuh. tapi saat saya mencobanya, gak ada tuh tapi senang juga sih hujan2an berdua

ade anita Says:
14 Desember 2014 pukul 20.17

Aku juga suka hujaaannn... sayang masyarakat masih memelihara perilaku jorok mereka jadi kalo hujan banjir dimana mana deh

Tira Soekardi Says:
14 Desember 2014 pukul 20.36

dan anak-anak sekarang banyak dilarang hujan2an mbak. Padahal main sambil hujan2an itu asik banget!!!!

Unknown Says:
14 Desember 2014 pukul 21.04

waktu kecil..klo sdh dtng hujan psti rame2 mandi hujan ma tmn2

mandi hujan tuh sangat enak apalg ad msalh kyak ny tuh msalh hilang smua d buat air hujan

Unknown Says:
15 Desember 2014 pukul 02.01

Hujan-hujanan memang asik hahaha :D

Cinemajomblo Says:
15 Desember 2014 pukul 07.48

Puisi Ente Awesome

Tira Soekardi Says:
15 Desember 2014 pukul 13.02

yup mbak Wenny, asik ya

Tira Soekardi Says:
15 Desember 2014 pukul 13.04

mas Andy suka main hujan2an kah??? memang asik

Tira Soekardi Says:
15 Desember 2014 pukul 13.08

ini bukan puisi....

angkisland Says:
15 Desember 2014 pukul 13.52

ahh hujan memang selalu indah untuk di kenang y mamah tira awasome sama hujan subhanallah... mengitung rintik hujan boleh juga di lakukan hehe berharap dalams etiap rintiknya ada pelangi yang mewarnai jiwa.

Tira Soekardi Says:
15 Desember 2014 pukul 14.23

menghitung rintik hujan saat mau tidur juga bisa cepat tertidur.

momtraveler Says:
15 Desember 2014 pukul 19.20

sampai sekarang selalu suka hujan ... apalagi aroma khas bau tanah setelah hujan itu.... ngangenin ;)

Tira Soekardi Says:
15 Desember 2014 pukul 20.24

betul mbak Muna, hujan itu bikin rindu.

Posting Komentar