Pernah
tidak mengalamai apa yang pernah aku alami???? Menunggu!!!! Pekerjaan yang
paling membosankan. Kadang orang enggan untuk menunggu terlau lama, bahkan
orang lebih cenderung untuk cepat berlalu. Menunggu adalah hal yang terlalu
sia-sia karena banyak hal yang bisa dikerjakan daripada menunggu. Hal yang
mungkin membuat kita harus setia di tempat yang sama. Lain halnya ketika kita
menunggu karena cinta. Apapun yang berhubungan dengan cinta, orang akan sabar,
walau harus menunggu lama. Kekuatan cinta itulah yang menyebabkan aku masih
menunggunya di sini. Di tempat yang dulu pernah kamu janjikan untuk melamarku.
“Pulang Nita,” tukas Nabila. Nabila
menghampiriku. Aku tetap tak bergeming. Taman Kencana ini masih seperti dulu. Kolam
ada di bagian tengah dan bangku-bangku mengelilingi taman. Tanaman berada di keempat bagian sisi taman. Lampu-lampu
berjejer. Ada sedikit perubahan. Cat-cat dan lampu-lampu sudah sedikit alami
perubahan , membuat taman ini sedikit cantik.
“Kamu pulang duluan saja Nab. Aku
masih ingin di sini dulu,” tukasku. Nabila tak memprotes lagi, dia berlalu dari
hadapanku. Aku hanya menghela nafas. Aku sangat yakin, Frans akan datang
untukku. Sudah dua tahun berlalu saat Frans pergi. Di taman Kencana inilah ,
dia berjanji akan menemuiku dan melamar
diriku. Aku begitu yakin akan cinta Frans.
Aku masih menantinya walau sudah dua tahun berlalu. Frans bilang ,aku harus datang
saat bulan mei di tahun yang akan
datang. Kini sudah bulan Mei kedua aku datang tapi aku masih belum bisa menemuimu
di sini. Sampai senja tiba, saat mentari mulai terbenam dan remang-remang di
taman sudah menanti, aku masih saja belum melihat Frans datang untukku. Aku
berjalan gontai. Tapi aku masih yakin , Frans akan datang untukku. Akan aku
tunggu lagi di bulan mei tahun depan. Aku akan selalu menunggumu Frans. Aku
tahu kamu tak mungkin berbohong padaku.
“Sudahlah Nita, kamu harus
melanjutkan hidupmu. Frans sudah gak ada, apalagi yang mau kau tunggu,” tukas Nabila. Aku memandangnya sedih,
sahabatku sendiri tak percaya kalau Frans akan kembali untukku.
“Astaga Nab, kamu masih tak percaya
kalau Frans akan datang menemuiku?” Dudukku melorot hampir jatuh. Aku
menegakkan kembali punggungku , untuk kembali menatap Nabila. Dia selalu bilang
kalau Frans sudah tiada. Dari mana dia tahu????/Aku sudah menantinya tapi dia
belum pernah datang menemuiku, tapi dengan seenaknya Nabila bilang Frans sudah
tiada.
“Nab, kalau kamu bosa menemaniku.
Pergilah , dari dulu aku keberatan kalau kau menemaniku,” tukasku. Aku melihat
Nabila menarik nafas kuat-kuat. Sepertinya ada rasa putus asa dari kalimat yang
dia cetuskan untukku.
“Terserah kamu, Nit. Aku sudah
berapa kali bilang kalau Frans itu sudah tiada. Berapa tahun kamu menunggu tak
mungkin dia kembali.” Aku mulai naik pitam. Jadi selama ini Nabila menemaniku
di rumahku untuk apa???? Kalau dia tak pernah percaya omonganku????
“Pergi Nab, aku tak mau melihat
dirimu di rumahku. Aku tahu aku baik-baik saja, aku tak mungkin melakukan apa
yang kalian takutkan. Bunuh diri???? Untuk apa???? Frans akan datang untukku,
itu janjinya,” tukasku keras . Agak sedikit menyesal setelah aku mengeluarkan
kata-kata keras padanya. Nabila yang selalu menghiburku saat aku rindu pada
Frans. Nabila tiba-tiba bercerita panjang lebar tanpa tanda koma dan titik.
Begitu mengalir sampi-sampai tak ada jeda untuk menghentikan sementara ucapannya. Nabila bilang kalau aku
harus percaya kalau Frans sudah tiada. Dan Nabila bilang lagi kalau aku tahu
dimana makam Frans tapi aku tak pernah mau tahu. Katanya aku terlalu diselimuti
ilusi kalau Frans akan datang menemuiku. Begitu katanya. Aku terdiam lama. Rasanya
aku pernah dengar omongan seperti yang diucapkan oleh Nabila tapi oleh siapa???
Aku berpikri keras. Ah, ya mama juga mengatakan hal yang sama dengan Nabila?????
Masa aku sampai lupa kalau Frans sudah tiada, yang aku tahu dia berjanji akan
datang menemuiku di taman Kencana. Nabila pergi dengan pakaian-pakaiannya ,
meninggalkanku sendiri. Tapi aku tak peduli. Semua orang tak pernah percaya
pada diriku. Mereka bilang aku stres!!!!
Kini aku sendiri ,setelah beberapa
saudara dan teman menemankiu. Satu persatu mereka pergi meninggalkanku.
Sedih???? Aku tak peduli, yang aku hanya
tahu Frans akan datang menemuiku . Itu janji Frans. Aku tak pernah peduli dengan
orang lain!!!!
“Nit, pergi yuk, mama ajak kamu
pergi sebentar saja,” tukas mama. Mama hari itu menyempatkan diri datang setelah
tahu Nabila sudah tak menemaniku lagi. Aku ogah-ogahan . Aku sendiri tak pernah
berminat pergi kemanapun, walau itu tempat kesukaanku. Aku hanya akan pergi ke
taman Kencana untuk menanti Frans di sana.
“Sebentar saja, gak lama,” bujuk
mama. Akhirnya aku menyerah dengan ajakan mama, toh katanya sebentar. Mama mengajakku
ke sebuah makam .
“Ini makam siapa mam?” Mama diam ,
bersimpuh dekat pusara dan mulai berdoa. Aku tetap berdiri ,acuh tak acuh. Aku
melihat pipi mama basah.
“Nit, ini makam Frans kekasihmu. Dia sudah dua tahun yang lalu
meninggal karena kecelakaan. Kamu masih gak percaya juga?. Nit, cobalah
menerima semua ini dengan ikhlas. Kamu masih muda , jalanmu masih panjang.
Masih banyak yang harus kamu kerjakan, bukan seperti ini,” tukas mama . Air
matanya terus mengalir . Sebentar dia hapus air matanya . Sambil terisak
disuruhnya aku duduk.
“Baca di nisan itu Nit. Frans Nasution. Itu kekasihmu. Dia sudah meninggal Nit, jangan kau
tunggu lagi. Dia sudah tenang di sana,” tukas mama masih dengan terisak. Aku
hanya diam.
“Gak mungkin mam. Frans masih hidup.
Dia akan datamg mencariku. Dia janji akan menemuiku di taman Kencana. Dia pasti
datang mam. Dia akan datang.” Mama memandangku dengan perasaan duka. Aku sendiri
tak tahu mengapa semua orang selalu menatapku dengan pandangan sedih. Aku tak
apa-apa , aku baik-baik saja, aku hanya menanti kedatangan kekasihku .Apa aku
salah??????
Sumber gambar : https://sheefasrimulyati.wordpress.com/category/story-line/page/3/
Sumber gambar : https://sheefasrimulyati.wordpress.com/category/story-line/page/3/
11 komentar:
5 Maret 2015 pukul 03.21
Tidak salah! Tidak ada yang salah. Kudoakan semoga mata hatimu lekas terbuka (mendadak fiksi)
5 Maret 2015 pukul 12.55
ini juga fiksi yang terinspirasikan banyak perempuan kadang masih setia dengan janji kekasihnya
5 Maret 2015 pukul 20.32
Hal yang paling aku ga suka adalah menugggu, tapi... Nyatanya aku masih suka melakukannya
5 Maret 2015 pukul 23.56
Menunggu..... nyebelin banget
6 Maret 2015 pukul 01.36
Lelaki yang baik tak akan membuat wanitanya menunggu terlalu lama untuk sebuah keputusan.
7 Maret 2015 pukul 18.26
mak Muna, menunggu harapan dengan dasat cinta tak membuatnya kesal, krn keyakinannya tentang cinta
7 Maret 2015 pukul 18.28
mbak Fabina, memang benar tapi maut telah menjemputnya
7 Maret 2015 pukul 19.41
orang akan menunggu kalau cinta yang ditunggu apapun tentang cinta , menunggu berapa lamapun tak akan menyesal mbak Noorma
10 Maret 2015 pukul 20.05
Manstaf :)
16 Maret 2015 pukul 21.40
Tak ada yg salah dg halusinasi. Hanya perlu terapi saja. Membiasakan diri untuk bersikap ikhlas.
@nuzululpunya
17 Maret 2015 pukul 18.04
iya satu kata iklhas yg diperlukan
Posting Komentar