Gereja Tua

Sabtu, 05 Februari 2022

 

Gambar dari sini

Gereja tua di desa seperti  punya cerita tersendiri

Tak ada sekat saat bocah-bocah bermain di halaman gereja

Senda gurau khas anak-anak

Dan tampak gembira saat seorang pendeta memberi mereka sirup

 

Ma kasih pak pendeta, begitulah sapa anak-anak

Mereka itu bermain tak memandang mereka dari golongan mana

Semua bermain menyatu dalam jiwa yang saling menghargai

Gereja tua jadi saksi sejarah anak-anak itu bebas bermain di sana

 

Tapi cerita itu sekarang lenyap, gereja tua semakin sepi

Tak ada lagi yang mau datang di sana

Saat sekat-sekat mulai terbentuk di sana

Gereja tua semakin sepi, jiwanya menangis dalam sepi

 

Semakin tua, semakin merana, cerita dulu yang indah kini beubah muram

Jika saja gereja tua itu mampu berkata-kata tentu dia akan merindukan masa-masa itu

Saat anak-anak tak disekat-sekat lagi, saat kasih selalu ada dalam hati

Tapi kini kebencian melanda hati-hati polos itu.

 

Cirebon, 6 Februari 2022

4 komentar:

Akhmad Muhaimin Azzet Says:
7 Februari 2022 pukul 08.07

di ujung puisi, betapa getir ya... semoga kasih dan sayang, senantiasa melingkupi...

Tira Soekardi Says:
7 Februari 2022 pukul 11.56

betul pak, semoga kasih selalu melingkupi setiap insan dimanapun berada

Lumangge Says:
8 Februari 2022 pukul 10.38

👍

Tira Soekardi Says:
9 Februari 2022 pukul 11.51

makasih

Posting Komentar