Pagi Hari Kala Lebaran Haji

Minggu, 13 Oktober 2013
Kusapa pagi ini, kusambut dengan sumringah semburat mentari
Kuberjalan menapak di jalan menuju lapang
Kusujud di sekeliling orang yang berduyun-duyun solat
menundukan hati tuk renungkan arti berkurban

Kala kulihat setumpuk ketupat berjejer di meja makan
disediakan dengan penuh cinta ibuku
sungguh ku tak dapat berkata-kata lagi
ketika diantara perbedaan iman tiada yang akan menghalangi
cinta ibu untukku....

indahnya perbedaan tak menghalangi kasihnya padaku
kusayangkan kala perbedaan itu menjadi perdebatan tak berujung...
kubersyukur ....
iman yang berbeda tak ada sekat antara kita
satu untuk cinta...

Kini hanya perenungan panjang menata hati ini
ketika kutahu banyak pengurbanan dengan ketulusan hati
ada di keluarga ini...
kubersujud ...dan kutengadahkan tanganku...
mohon padaMu ya Allah....
semua akan selalu indah dalam perbedaan...
ada pengorbanan yang harus dibuat demi satunya cinta ....
tanpa ada sekat...tanpa ada batas menyelami luasnya samudra....

Tak perlu harta untuk berkurban tapi hati yang tulus menerima
perbedaan yang ada....
Tak perlu keangkuhan....tapi kerendahan hati tuk berkurban
Tak perlu memperlihatkan ke banyak orang ......
tapi lihatlah kesederhanaan pengurbanan waktu karena cinta
tuk ikut merayakan lebaran haji kali ini......

Medio: 15 Oktober 2013
terimakasih buat mama yang sudah membuatkan kami ketupat yang enak di saat lebaran haji kali ini.

4 komentar:

Hady Says:
15 Oktober 2013 pukul 16.52

suasananya jadi seperti idul fitri....

Mew da Vinci Says:
15 Oktober 2013 pukul 17.31

mungkinkah berkurban tanpa harta?
jikalau memang sapi dan domba bisa terbeli
hanya dengan kerling dan rekah-merah senyum

Tira Soekardi Says:
16 Oktober 2013 pukul 17.51

memang suasana seperti hari raya idul firti , tetap momen yang mengharukan

Tira Soekardi Says:
16 Oktober 2013 pukul 17.52

tentu berkurban bukan saja dengan harta, banyak berkurban waktu, banyak kita sulit berkurban waktu shg untuk solatpun mepet2 waktunya

Posting Komentar