Rejeki Tak Pernah Salah

Kamis, 22 Mei 2014
http://www.lovrinz.com/

Kadang awan nafsu masih menggoda setiap insan akan harta orang lain
Mengulas rasa iri yang terpendam dalam sepetak hati
Yang tak tahu bersyukur....
Membeku dalam dinginnya kalbu bersembunyi dan merongrong tanpa kata
Bayang-bayang rejeki orang lain mengulas kesah yang tak berujung
Hanya cerita –cerita yang menyatu dalam kegelisahan

Cobalah tanyain dirimu , sampai saat ini
Masih hidupkah?
Masih sehatkah?
Masih bahagiakah?
Mengapa lagi masih kau pertanyakan rejekimu
Itu semua sudah menjadi bagianmu yang kau dapat dari rejekimu dari Tuhan.
Masih kurangkah??????

Memang bayang-bayang fatamorgana di seberang sana sering menggoda
Rasa yang terlihat indah disuguhkan untuk membuat sulur-sulur rasa iri
Tapi rejeki tak pernah tertukar sekecil apapun
Menisik rejekimu yang kecil dengan ucap syukur
Lebih berharga untuk disyukuri
Sampai kita dapat melukis hari ini dengan rasa syukur akan rejeki kita...

Cirebon,23 Mei 2014

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Yuk Menulis Part 2

http://www.lovrinz.com/



10 komentar:

Ade Anita Says:
22 Mei 2014 pukul 19.09

Puisinya dalam mak. Aku gak bisa bikin puisi. Susyah tapi aku suka baca puisi

Mugniar Says:
22 Mei 2014 pukul 20.36

Yup .. rejeki tak kan pernah tertukar

Tira Soekardi Says:
23 Mei 2014 pukul 23.32

mak Ade, apa saja bisa saya buat puisi, lagi kesel saja bisa jadi puisi, he,he..

Tira Soekardi Says:
23 Mei 2014 pukul 23.33

betul mak Mugniar, kita sudah punya rejekinya masing2 dan patut disyukuri

Rina Says:
29 Mei 2014 pukul 19.33

Hai. Puisi yang indah.
rezeki memang tak pernah nyasar :D

Tira Soekardi Says:
30 Mei 2014 pukul 15.55

wah, ini ada yg punya gawe, kedip2 mata ah, ngarep.com

Gilina Says:
1 Juni 2014 pukul 05.58

puisinya keren mbak. maknanya dalem :)

Tira Soekardi Says:
1 Juni 2014 pukul 15.18

makasih ya, salam kenal

Unknown Says:
10 Juli 2014 pukul 23.10

weeeeh syahduuu puisinya

Tira Soekardi Says:
11 Juli 2014 pukul 14.23

makasih mas

Posting Komentar