Aku
masih ingat dulu berdiri di dermaga
teluk Bayur, menatap punggungmu berlalu dari pandanganku
Perlahan
kau menghilang dari pandanganku,ada yang hilang dari sebagian hatiku yang telah kau bawa pergi
Saat
itu masih pagi embun masih menempel di pepohonan , udara pantai yang dingin
menerpa wajahku
Dan
kesedihan yang menyeruak dari hatiku seakan menjerit tak kuasa aku tahan lagi
terberai oleh kesedihan yang mendalam
Selamat
tinggal sayang, aku akan selalu menantimu di sini di dermaga ini dengan
tangisan rindu yang mencabik-cabik hati
Kini
sudah lima tahun kau tinggalkanku, aku masih setia menunggumu di sini di
dermaga teluk Bayur
Hati
berselimut rindu akan hadirmu kembali ke pelukanku, menjerit tak berdaya
seakan-akan kau telah hilang
Aku
menunggumu di sini tapi kau tak kunjung datang, kadang menyentak lamun tentang
dirimu, adakah kau masih menyimpan hatimu untukku di sini????
Kini
rinduku menghantarkanku kembali ke teluk Bayur tuk menunggumu pulang , di
kesenyapan pagi , hanya menanti dalam bisu
Rinduku
terlalu melarat tuk kau kenang sampai kau tak mau datang kembali di sini di
dermaga , kemana janjimu, aku masih menunggumu di dermaga ini entah sampai
kapan......
Cirebon,
17 November 2014
Puisi
imajiansiku tentang seorang yang
menunggu kekasihnya pulang di dermaga teluk Bayur-Padang.
6 komentar:
16 November 2014 pukul 18.43
Puisinya bagus (y)
17 November 2014 pukul 12.47
makasih mas Kholilur
18 November 2014 pukul 06.00
jadi inget masa lalu nih, hampir dua tahun aku menunggu di sebuah dermaga menanti kekasih yang sedang menuntut ilmu di negeri seberang, bedanya bukan di Dermaga teluk Bayur saya mah
18 November 2014 pukul 13.15
Romantis sekali mas Lembu, membayangkan menanti dengan perasaan rindu yang begitu menyita jiwa.
19 November 2014 pukul 15.19
wahh lama juga ya mah nunggunya hehehe ^-^
19 November 2014 pukul 19.17
iya mas Angki, mungkin kekasihnya sudah meupakannya tapi dia tetaps etia menunggunya
Posting Komentar