Bibir Kamu Seksi

Selasa, 28 April 2015



          
              Aku menopangkan tanganku di dagu sambil memandang papan tulis. Pak Brutus sedang menerangkan soal fisika tentang percepatan tapi pikiranku tidak pada rumus percepatan. Aku lagi melamunkan Kevin. Cowok yang baru sebulan ini menjadi murid baru di SMA Merah Putih. Cowok ganteng yang populer dan menjadi idola kaum cewek, bahkan Fredy cowok tampan kini mulai ditinggalkan. Semua mata beralih pada Kevin. Termasuk diriku. Omongan pak Brutus tak ada satupun yang menempel di memoriku, malah bayang-bayang wajah Kevinlah yang ada dalam pikiranku. Tapi aku tak memperhatikan pak Brutus, aku tetap membayangkan wajah Kevin dan membayangkan kalau saja aku bisa menjadi kekasihnya.
            “Eh, Anti. Bibir kamu seksi tuh,”suara Jefri begitu melengking. Tawa meledak begitu keras. Pak Brutus terlihat melotot dan matanya hampir keluar dari ronga matanya. Aku belum sadar, hanya mulutku ternganga lebar. Fatimah menyenggol sikutku keras. Baru aku tersadar dan menatap pak Brutus dengan pandangan bersalah.
            “Itu  Kevin, eh Jefri pak. Dia bilang bibirku seksi.” Tukasku saat pak Brutus menanyakan padaku .Terdengar suara riuh , tawa teman-teman. Aku melotot pada Jefri yang tampak nyengir dengan wajah yang menyebalkan. Untung sekali aku diselamatkan dengan bel . Aku bernafas  lega, pak Brutus tak melanjutkan omelannya.
            “Ini sih gak adil. Gara-gara elu Jef,”tukasku kesal dan sebuah buku melayang tepat di wajahnya. Tapi dengan enteng dipungutnya buku dan dikembalikan padaku sambil tersenyum
            “Ini bukunya beib, jangan marah ya.Bibir kamu seksi.” Aku melotot padanya  Jefri benar-benar rese,serese-resenya orang . Menyebalkan!!!!

            Entahlah aku pantang mundur untuk mendekati Kevin. Dia bagiku segalanya. Sempurna untuk cowok idaman!!!!. Walau banyak teman yang menyayangkan sifat sombong Kevin  tapi aku tak peduli. Itulah cinta.
            “Kamu itu dibutakan cinta,”tukas Fatimah. Aku tak peduli. Rasanya begitu berbunga-bunga saat Kevin menyapaku . Dan Kevin mengajakku pulang bersamanya.  Sejuta mata memandangku iri karena aku bisa jalan bareng Kevin. Semakin hari aku semakin dekat dengan Kevin. Tapi aku tampak seperti babunya dibanding sebagai kekasihnya. Kevin hanya tinggal duduk saja, semua aku yang mengerjakan bahkan tugas dan pekerjaan rumahnyapun aku yang mengerjakan.
            “Eh, Anti. Bibir kamu seksi. Sekarang  jadi kacungnya Kevin ya?”tanya Jefri menghadangku. Aku berusaha menghindar tapi Jefri tetap  ada di hadapanku.
            “Minggir,” teriakku keras. Untungnya Kevin datang dan menyelamatkanku. Sungguh Kevin telah menyelamatkanku, ada perasaan bahagia.

Sudah banyak teman-temanku menasehatiku untuk tidak selalu menuruti kemauan Kevin.
            “Ini bukan cinta , Anti,”tegur Fatimah  Begitu juga dengan sahabatku yang lain.
            “Ah, kalian hanya iri saja,”tukasku enteng. Sampai suatu waktu aku harus percaya dengan omongan sahabat-sahabatku. Aku melihat Kevin pergi dengan cewek lain yang lebih segala-galanya dariku. Tampak mesra.Aku terduduk lemas. Saat aku tanya pada Kevin, dia hanya menjawab acuh tak acuh
            “Aku gak suka elu, kamu gak sebanding dengan gue.” Tiba-tiba rasa sakit hati menjalar di tubuhku.Sekuat apapun aku menahan air mata tetap saja air mataku mengalir sendiri.
            “Eh, bibir kamu seksi, tapi jangan nangis dong, nanti bibirnya tambah memble loh.” Jeffri menarik lenganku .Tiba-tiba saja dia sudah berada di dekatku.  Aku tak bisa marah kali ini padanya, hatiku masih sakit. Di belakang sekolah, Jefri menenangkan aku. Aku tak mengerti mengapa Jefri begitu lembut kali ini, biasanya dia selalu usil padaku. Dipeluknya aku. Aku merasakan debaran jantung Jefri, aku begitu menikmati. Nyaman rasanya.
            “Sudah kapok belum mengejar cinta Kevin? Padahal ada gue, gue suka banget sama elu.” Tiba-tiba saja wajah Jefri tampak serius. Aku melihatnya lucu saja. Ah, aku tahu, cinta tak perlu dikejar. Cinta selalu ada di dekat kita.
            “Ih, jelek tahu muka elu. Lucu kalau serius gitu,” tukasku sambil menghapus air mataku.
            “Biarin dari pada bebeb, bibir kamu seksi. Aku cinta elu , si bibir memble,”teriaknya. Terasa hangat di dadaku. Kalau dulu kata-kata itu membuatku marah pada Jefri, sekarang aku tahu tiga kata itu membuatku tahu kalau dia cinta aku . Tiga kata cinta bagiku yang unik dari Jefri seorang .Itulah Jefri......





Sumber gambar : http://sayhitohenny.blogdetik.com/2012/07/16/trik-membentuk-bibir-indah/

6 komentar:

Meirida Says:
28 April 2015 pukul 20.10

keren maakk.. aku jadi ikut monyongin bibir bacanya.. good luck ya maaak :)

Tira Soekardi Says:
28 April 2015 pukul 20.22

makasih semoga beruntung

Santi Dewi Says:
29 April 2015 pukul 00.37

hehehe... lucu juga ceritanya mba :)

Tira Soekardi Says:
30 April 2015 pukul 19.46

oh gitu ya mbak Dewi. Ini terinspirasi sama oarng yang suak ngejekin orang lain bukan karena ingin menghina tapi karena suka dan ingin cari perhatian

Zeipth Says:
2 Mei 2015 pukul 09.49

cowok emang suka nggak jujur buat nyari perhatian.

Tira Soekardi Says:
3 Mei 2015 pukul 18.59

gak jujur atau gak punya nyali ya???/

Posting Komentar