Gambar dari sini
Aku
terduduk lesu saat aku meraskan kembali jantungku mulai kumat. Nafasku
tersendat dan rasa perih di dada begitu menyengat.
“Kamu gak apa-apa kan Lingga?” tanya
Sapto mendekati. Sapto mengamati dan memapah diriku ke ruang UKS. Aku
dibaringkan di tempat tidur UKS . Aku mulai merogoh kantung bajuku dan
mengambil tablet yang setiap saat harus aku bawa kalau aku mulai kambuh.
“Tolong bawakan aku air hangat
ya,”tukasku. Sapto melesat. Entah kabar aku jatuh di pelajaran olahraga membuat
Anto datang ke ruang UKS juga, padahal ini masih jam pelajaran. Apa lagi yang
dibuat Anto agar bisa keluar dari kelasnya. Ada tampak ketakutan di wajah Anto.
“Kamu baik-baik saja? Ada yang perlu
aku bantu?” aku menggelengkan kepala lemah. Ingin sekali aku memejamkan mata
tapi aku harus minum obat terlebih dahulu.
Tak lama kemudian Sapto masuk membawakan
segelas air hangat untukku. Anto memandang tajam pada Sapto. Tampak Anto tak
suka dengan kehadiran Sapto di sini. Anto merebut gelas yang ada di tangan
Sapto dan menyorongkannya padaku. Aku melihat ketegangan antara dua laki-laki
ini. Aku segera minum obatnya.
“Aku ingin istirahat. Bisakah kalian
membiarkan aku sendiri?” Keduanya mengganguk dan bersamaan keluar ruang UKS.
Aku menatap punggung mereka dan menatap nanar. Orang mungkin akan bahagia
mendapat perhatian dari dua laki-laki yang menyayanginya, tapi itu membuat rasa
perih di dadaku. Aku berusaha memejamkan mataku.
Aku tahu mereka berdua menyayangiku.
Mereka selalu bersaing untuk mendapatkan hatiku. Tapi aku tak mau mengecewakan
mereka berdua. Tak mau. Apa yang diharapkan gadis dengan bawaan kelainan
jantung yang nantinya bakal bikin repot.Aku tahu aku lebih memilih Sapto dari
Anto. Aku lebih sering bersama dengannya tapi seringkali aku selalu bertanya
dalam hati, bagaimana hubungan ini???? Mau dibawa kemana????? Anto lebih sering
cemburu melihat kedekatanku dengan Sapto , walau Anto juga tak tahu hatiku
gamang Anto hanya aku anggap kakak saja, aku sudah berteman dengannya sejak
SMP, tapi aku juga tak bisa menyuruhnya untuk
tak menyayangiku. Perasaan itu kan tak bisa dipaksakan. Kadang aku
berpikir , mengapa aku harus menyakiti perasaan Anto . Apa aku akan berbuat hal
yang sama pada Sapto???? Entahlah.....
Aku terbangun dengan sentuhan tangan
Sapto. Sapto mengajakku pulang. Di depan pintu tampak Anto dengan kecemasan
yang sama. Ah, apakah aku harus menyakiti kembali perasaan Sapto seperti aku
menyakiti perasaan Anto???? Aku bingung, aku berada di persimpangan jalan . Aku
harus memilih . Karena taruhannya perasaan Sapto. Tolong aku teman. Tolong
bantu aku???? Apa yang harus aku lakukan terhadap cintaku pada Sapto?????
8 komentar:
20 Juni 2016 pukul 14.03
Perasaan galau itu pasti menghinggapi setiap perindu.
20 Juni 2016 pukul 18.46
nyesek
21 Juni 2016 pukul 12.54
betul mas Arifin
21 Juni 2016 pukul 12.58
mbak Uwien, memang nyesek ya
24 Juni 2016 pukul 05.43
namanya agak mirip antara anto dan sapto.. jadi bingung
Tapi so far baguus.. semoga menang giveawaynya yaa ^^
24 Juni 2016 pukul 12.39
makasih mbak laili
28 Juni 2016 pukul 17.40
galaaau... besok ya pengumumannya pemenang ff :)
29 Juni 2016 pukul 12.32
oh gitu ya, aku gak tahu pengumumannya kapan nih
Posting Komentar