Angin Yang Menghempas

Jumat, 25 Oktober 2019

Gambar dari sini

Beselimut bayang-bayang sore itu angin semilir mulai terasa
Sejuk menghantap dinding-dinding kulit
Tapi itu tak lama
Angin mulai bertiup keras
Dan suaranya mulai menderu

Dan dari kejauhan tanah mulai berputar ke atas mengikuti arah angin
Suara hentakan angin mulai seperti teriakan
Pusaran angin mulai membawa apa yang ada di tanah
Ikut berputar seperti gasing
Dan sekelilingnya mulai menggelap

Semakin malam semakin keras
Menghantam apa saja yang dilewati
Angin mulai tak ramah
Saat semua terhantam tanpa sisa
Hanya tinggal puing-puing yang berserakan

Ah , angin berhenti dengan meninggalkan luka
Luka bagi sebagian orang yang kehilangan harta bendanya
Membuat lidah kelu tanpa mampu bicara
Hanya pandangan kosong
Akan kemanakah hidupnya kelak?

Cirebon, 26 Oktobr 2019



2 komentar:

Inia lutarfus Says:
29 Oktober 2019 pukul 07.07

jadi ingat sendiri kapan terakhir nulis puisi :'(

Tira Soekardi Says:
30 Oktober 2019 pukul 12.20

wah suka nulis juga ya mbak inia

Posting Komentar