Sumber gambar di sini
Sore
itu aku berada di acara berbuka puasa.
Menunggu untuk bisa mendapatkan tandatangan penulis yang begitu aku kagumi.
Mahendra membubuhkan tandatangannya.
Betapa aku menunggu banyak waktu untuk bisa berdekatan dengannya
“Indah. Aku ingat, kamu yang menang
lomba menulis di eventku ya?” Ah, aku sedikit melongo karena tak menyangka dia
ingat akan diriku. Ada sedikit rasa bangga dalam hatiku.
“Oh, jangan pulang dulu ya. Kamu mau
kan aku ajak buka puasa bareng?” Sore
itu aku diajak berbuka puasa dan Mahendra menanyakan apakah aku punya
peliharaan kucing. Ah, dia juga suka kucing ternyata.
Ramadhan ini bikin hati melambung,
karena banyak hal yang membuatku ingin selalu mengenang kebersamaan dengan
Mahendra. Beberapa kali aku diajaknya pergi .Angan-anganku begitu melambung tinggi.
Dan sore itu semua angan-angan itu bagai lenyap ditelan bumi. Hilang
hanya meninggalkan kepahitan yang menyakitkan. Aku ingat sore itu.
“Sore Indah. ” Ternyata Mahendra hanya datang untuk melihat
kucingku. Dia lebih suka bercengkerama dengan kucingku daripada diriku. Aku hanya bisa gigit jari. Terasa ada yang mentertawakan
diriku......
8 komentar:
15 Juli 2015 pukul 20.59
"Terasa ada yang mentertawakan diriku......"
kayak ditunjuk tepat di hidung. :)
16 Juli 2015 pukul 01.29
oh gitu ya, apa sama pengalamannya???
21 Juli 2015 pukul 00.30
:D :D
21 Juli 2015 pukul 12.50
kenapa mas Ryan, gak lucu ya????
22 Juli 2015 pukul 04.22
Kurang panjang bu, kalau panjang mantap ini cerpen..
22 Juli 2015 pukul 13.00
Lapak medan, soalnya memang dibatasi hanya 1000 karakter. memang jadi kurang greget
9 Agustus 2015 pukul 07.44
bukan begitu maksudnya.
kalimat ini: "Terasa ada yang mentertawakan diriku......" kan membuat pembaca seolah-olah yg menertawakan si aku.
9 Agustus 2015 pukul 13.08
oh iya sih
Posting Komentar