Darah Itu....

Jumat, 29 Januari 2016




Gambar dari sini 
 
Waktu aku melihat mas Dani memakai kemeja merah, aku menjerit tertahan. Rasanya mataku mulai melotot dan ketakutan mulai menjalar di sekujur tubuhku.
            “Ada apa Mirna?” tanyanya penuh curiga. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku begitu keras. Ah, mas Dani tampak seperti berlumuran darah. Aduh kepalaku mulai terasa berdenyut keras. Dan pandanganku mulai kabur.

Kembali peristiwa itu terkuak kembali. Darah yang melumuri tubuh si mbok. Saat itu aku masih kecil.Aku hanya ketakutan di pojok kamar . Hanya bisa menangis . Bapak hanya terpaku sambil memegang parang di tangannya.Parang itu juga merah penuh darah yang menetes dan tetesan darah itu begitu keras terdengar.
            “Tes...tes...tes...tes.” Dan itu membuatku ketakutan dan aku mulai terisak perlahan, takut didengar bapak. Bapak sudah membunuh si mbok, hanya gara-gara mbok marah karena bapak kawin lagi. Aku tersudut dalam ketakutan.

            “Tolong jangan pakai kemeja itu mas?” pintaku. Merah bagiku membuka luka lama.Luka yang sudah menggores hatiku sangat dalam.

2 komentar:

Mang Lembu Says:
3 Februari 2016 pukul 20.10

WADUH,TRAUMANYA TRAGIS BANGET YA...GIMANA KALAUPAS DATANG DARAHNYA,COBA?

Tira Soekardi Says:
4 Februari 2016 pukul 11.51

mas , kalau itu mungkin gak krn itu kan alamiah sdh kodratnya

Posting Komentar