Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Kelaparan

Senin, 02 September 2019

Gambar dari sini

Tak kusangka aku harus meninggalkan kotaku Bandung untuk kuliah di kota Bogor. Dan yang tak kusangka lagi , aku mendapatkan tempat kost dengan teman-teman yang seru dan gokil habis. Beruntung karena berteman dengan teman-teman yang gokil, membuatku lebih betah dan mengurangi rasa kangen dengan keluarga. Kuhitung dulu personil teman-teamnku di kost yang sederhana, aku, Yeni, Nisa, Inka, Nurul dan Septi. Enam cewek yang gokil dan semua pantang menyerah dengan keadaan dan selalu punya ide kreatif dalam menangani setiap masalah. Satu yang selalu ditekankan adalah kekompakan. Betul-betul kompak!.

            Tak dipungkiri masalah anak kost adalah masalah uang, jelas saja biasanya tinggal minta sama orang tua sekarang harus pandai mengatur uang sendiri agar cukup sampai satu bulan. Belum lagi kalau uang kiriman orang tua telat. Jaman itu belum ada ATM yang dengan mudah diakses. Mau ambil uang ya harus ke bank atau ke kantor pos. Di tempat kosku berlaku slogan Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita lapar. Aneh sekali ya, tapi inilah yang membuat aku dan teman-teman bisa makan enak walau uang di dompet tinggal sedikit.
            “Lir, coba lihat rantangannya, gak enak banget,” Nurul mengomentari rantangan yang lauknya kadang mengikuti hari, awal bulan pasti lauknya mewah tapi akhir bulan lauknya menyedihkan!. Aku melihat rantangan yang ada di meja makan, benar juga , benar-benar tidak selera !.
            “Nis, uangmu masih banyak gak?” tanya Inka sambil melihat dompetnya.
            “Bokek nih,” kataku sambil memperlihatakan dompetku yang nyaris tidak ada isinya. Akhirnya aku dan teman-teman sepakat , mau makan enak . Aku mengajak teman kuliahku yang cowok yang pandai main gitar untuk ngamen di pasar Gembrong. Pasar Gembrong adalah pasar kaget yang ada pada sore sampai malam, di sana banyak dijual makanan yang begitu banyak ragamnya. Mulai dari satu warung ke warung yang lain, kami mulai ngamen, karena yang makan banyak kawula muda maka lagu-lagu yang dibawakan juga berjiwa muda.
            “Eh, minta lagunya Vina Panduwinata dong yang ulang tahun!” seru pengunjung. Mulai deh mengalun lagunya dan Septi mulai meminta uang dengan menyodorkan kaleng pada pengunjung.
            “Coba dong yang baju merah nyanyi,” teriak pengunjung di warung yang berdekatan . Memang Yeni di antara kita , dia yang paling cantik dan sering sekali digoda oleh pengunjung! Setelah dilihat uang yang didapat cukup, mulai mencari tongkrongan di pasar Gembrong yang enak, di sana yang terkenal adalah makanan seafoodnya. Nikmatnya makan kepiting asam manis dan udang goreng tepung , hasil ngamen !

            Ide-ide kreatif bisa timbul saat terdesak.itu sudah hukum alam kayaknya. Saat mau ngamen ternyata teman cowokku tak bisa karena mau pulang kampung.
            “Duh, gimana nih padahal uang sudah menipis dan rantangannya menyedihkan,” Yeni mulai mengomel. Nisa mengangkat tangannya tanda menyerah.
            “Ayo dong , jangan menyerah, mau makan enak gak?” tanyaku.
            “Mau, tapi gimana caranya, kamu tahu gak?” Yeni mulai bawel mengomentari. Inka baru saja datang dan berteriak keras, Aku menoleh padanya, ada apa lagi si Inka, kayaknya karena tidak ada duit mulai sinting kali!
            “Mau makan enak gak?” Inka menawarkan sambil tersenyum-senyum.
            “Ada apa sih ribut-ribut,” Septi masuk ke ruang makan. Inka melihat di hotel Salak ada yang hajatan pernikahan dan Inka menyarankan agar ramai-ramai datang dengan pakaian rapi, tentu mereka tidak akan curiga.
            “Gimana kasih uangnya, kan gak punya uang?” tanyaku sambil kebingungan.
            “Ya, masukkan saja amplop kosong.” Kami saling berpandangan dan mulai tersenyum.  Berenam berpakaian rapi datang ke hotel Salak. Dengan percaya diri , aku dan teman-teman memberi salam pada kedua mempelai sambil menebar senyum manis . Akhirnya sampai juga di tempat makanannya. Aku lihat teman-temanku mulai mengambil makanan dan makan sambil menebar senyum seolah-olah memang diundang ke sana. Aku sempat khawatir juga kalau ada yang mengetahui kalau aku bukan tamu undangan.
            “Lir, ada es krim tuh di sana, dan toge gorengnya enak banget!!!” seru Nisa sambil kibas-kibas rambutnya yang panjang. Aku melihat teman-temanku tidak habis-habisnya mencoba semua menu yang ada di sana. Ampun , dasar anak kost, tidak pernah lihat makan enak kali, pikirku . Pulang dengan perut kenyang, satu lagi jalan kalau uang sudah habis di dompet dan ingin makan enak,pergi ke hajatan! Slogan Bersatu Kita Teguh dan Bercerai Kita Kelaparan , ternyata cukup jitu, aku dan teman-teman selalu bersama-sama mencari jalan keluar agar  tetap bisa makan enak walau sudah tanggal tua.

            Saat reuni tahun lalu cerita tentang slogan unik ini  menjadi topik yang paling menarik untuk diceritakan kembali.  Cerita-cerita tentang mencari makan enak walau duit di dompet sudah tidak ada , membuat aku dan teman-teaman sekostku tertawa bersama, pengalaman unik yang tak akan pernah aku lupakan dan selalu kuceritakan pada anak-anakku. Mereka bilang, aduh mama gokil habis deh!

0 komentar:

Posting Komentar