Cinta Yang Salah

Rabu, 13 Mei 2015





          Sangkuriang menatap marah perahu yang telah dia buat. Andai saja ayam-ayam itu tak berkokok keras, dia pasti dapat menyelesaikan perahu antik ini. Dia begitu sebal menatap perahu yang masih teronggok di dekatnya. Dia tendang perahunya sampai tertelungkup.
            “Kamu gak behasil ya?”tanya Dayang Sumbi tersenyum. Sangkuriang menatap Dayang Sumbi dengan perasaan yang tak bisa dia perkirakan. Marah? Sama siapa dia harus marah. Dayang Sumbi??? Tapi Sangkuriang merasa curiga dengan Dayang Sumbi. Apa ini akal-akalan dari Dayang Sumbi, agar dia tak bisa melamar Dayang Sumbi. Kalau iya kenapa? Sangkurianag jadi penasaran jadinya. Dia menatap perahu yang dia tendang tadi. Tiba-tiba perahu itu membesar dan berubah menjadi gunung. Sangkuriang terkejut melihatnya. Sangkuriang akhirnya menamakannya gunung tersebut Tangkuban Perahu. Karena perahunya menangkup akibat tendangannya. Sangkuriang sendiri tak menyadari kalau tendangannya bisa membuat perahunya berubah menjadi gunung.

            Sangkuriang mengejar Dayang Sumbi yang tiba-tiba saja berlalu dari hadapannya setelah perahunya ia tendang.
            “Tunggu Dayang ,”teriak Sangkuriang. Dayang Sumbi tetap berlari, dia tak mau lagi berhubungan dengan Sangkuriang. Ada rasa sakit di hatinya. Betapa dia tak menyangka kalau yang selama ini yang dia cintai adalah anaknya sendiri. Sangkuriang akhirnya bisa menarik lengan Dayang Sumbi.
            “Mengapa kamu lari dariku. Apa kegagalanku ini adalah renacanmu?”Sangkuriang mendesaknya. Dayang Sumbi menggeleng cepat. Tapi Sangkuriang menghadang dan membuat Dayang Sumbi tak bisa lari lagi darinya
            “Kamu tak mungkin mengerti,”tegasnya
            “Maksudmu apa? Apa yang membuat aku tak bisa mengerti. Tolong jelaskan padaku?”tanya Sangkuriang. Ada air mata yang turun perlahan . Dayang Sumbi terisak. Sangkuriang menatap iba padanya. Direngkuhnya dia dalam pelukannya. Ada rasa yang masih membara di dadanya. Oh, apakah akan dia lepaskan Dayang Sumbi hanya karena perjanjian yang dibuat sepihak. Akankah dia sanggup melepaskan Dayang Sumbi.
            “Jangan pergi,aku mencintaimu,”tukas Sangkuriang. Dayang Sumbi masih saja terisak. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya.
            “Tak mungkin,”
            “Mengapa?”tanya Sangkuriang mendesak. Hati Dayang Sumbi meluruh mendengar suara Sangkuriang yang menghiba. Dia pasrah berterus terang pada Sangkuriang dengan segala resikonya.
            “Ok, akan aku ceritakan,”tukas Dayang Sumbi.

            “Apa,”jerit Sangkuriang
            “Gak mungkin , kau ibuku. Gak mungkin,”keluhnya mendesah. Hatinya hancur lebur Dayang Sumbi menenangkan Sangkuriang.  Sangkuriang tak siap menerima cerita yang membuatnya hampir pingsan. Dayang Sumbi tahu kalau Sangkuriang masih menyangsikan kalau dia ibunya. Dayang Sumbi pernah memukul kepala Sangkuriang waktu remaja . Dia memukul kepalanya dengan pentungan satpam.
            “Waktu itu kamu melarikan diri setelah aku pukul,”tukas Dayang Sumbi.
            “Mengapa kamu memukulku?”tanya Sangkuriang. Tapi Sangkuriang masih menyebut Dayang Sumbi dengan kamu bukan ibu. Dayang Sumbi kembali bercerita kalau Sangkuriang telah membunuh suaminya. Rubah yang selalu menemani Sangkuriang berburu adalah jelmaan ayahnya.
            “Gimana aku tahu kalau rubah itu ayahku.” Sangkuriang kesal. 
            “Itu hal yang tak boleh diberitahukan. Itu sudah janjiku pada dewa,”tukas Dayang Sumbi. Dayang Sumbi menceritakan lagi kalau setelah Sangkuriang pergi , dia lalu rajin bertapa. Dayang Sumbi bertapa dengan satu keinginan  untuk selalu menjadi muda, agar suatu saat dia masih bisa bertenu dengan anaknya. Ternyata doanya dikabulkan,tapi dalam keadaan yang tak diduga sama sekali.
            “Jadi kamu akan muda terus selamanya?”tanya Sangkuirang. Dayang Sumbi mengangguk lemah. Ada sedikit meyesal mengapa dia harus bertemu dengan anaknya dalam keadaan seperti ini. Sangkuriang termenung sejenak. Rasa cintanya pada Dayang Sumbi tak bisa begitu saja hilang walau sekarang dia tahu Dayang Sumbi adalah ibunya. Sangkuriang masih mencintainya. Sangkuriang menarik Dayang Sumbi ke dalam pelukannya. Dayang Sumbi meronta tapi tangan Sangkuriang begitu kuat . Terdengar suara detak jantung Sangkuirang yang membuatnya terasa hangat di dadanya.
            “Aku gak peduli kamu ibuku. Aku mencinataimu. Hiduplah bersamaku,”tukasnya Dikecupnya kening Dayang Sumbi. Luluh rasa hatinya. Betapa dia sudah berusaha menghindar  dari Sangkuirang dengan membuat perjanjian tapi nyatanya Sangkuriang tetap kukuh dengan keinginannya. Dayang Sumbi tak peduli lagi akibatnya kalau dia menikahi anaknya, cinta sudah membutakan matanya. Apa cintanya salah????



Sumber gambar :http://www.rosediana.net/2015/03/benarkah-cerita-sangkuriang-sebenarnya-terjadi-di-kuningan/

2 komentar:

Lia Nurmalasari Says:
13 Mei 2015 pukul 23.04

Mbak, aku speechless bacanya. Meskipun sudah tau legenda ini, tapi cara mbak bercerita bikin legenda ini jadi beda.

Pentungan satpam? hahaha aku nggak kepikiran mbak.
Tapi aku bisa masuk ke dalam cerita dan merasakan chemistry mereka saat membacanya. keren mbak. semoga menang yah kontesnya :)

Tira Soekardi Says:
14 Mei 2015 pukul 22.25

karena memang kegenda ini harus diubah menjadi cerita parodi tanpa cerita aslinya hilang.

Posting Komentar