Surat Terbuka Untuk Calon Kekasihku

Kamis, 07 Mei 2015





Aku melihatmu   berdiri di taman kota. Aku melihat dari sisi sebelah kirimu. Aku kenal dirimu karena memang kamu adalah aktivis kampus. Mungkin aku bisa disebut dengan pengagum rahasiamu. Mengapa demikian??? Ya, iyalah, semenjak aku masuk kampus pertama kali aku sudah mengagumi dirimu. Ini sudah tahun ketiga. Memalukan!!! Tapi aku masih setia memuja dirimu. Aku tak perlu pengakuan darimu cukup bisa memandangmu sudah cukup bagiku. Seperti kali ini. Entah mengapa tiba-tiba kau ada di taman kota . Sendiri lagi. Ingin aku sebut namanya saat ini tapi bibirku terasa kelu. Aku hanya bisa mendesah perlahan . Hanya diam , sekali-kali aku melirik dirinya. Entah mengapa dia tak pernah sekalipun menoleh ke arahku. Entah apa yang sedang ada dalam pikirannya. Aku ingin sekali tahu apa yang ada di benaknya kali ini. Saat dia berbalik dan meninggalkan taman, aku hanya menatap punggungnya berlalu. Ada rasa kecewa melintas di hatiku...

Aku tak pernah menyesal menyukainya diam-diam. Menurutku ini suatu perjuangan. Mungkin hatinya akan terbuka dan melihat kalau ada yang menyukainya dalam diam.. Kini aku buatkan surat untuk calon keaksihku. Dirimu agar kau tahu akan isi hatiku. Bolehkah? Mungkin ini sedikit lancang tapi tak mengapa daripada rasa di hati ini tak kuat untuk menahannya. Bisa-bisa jadi bisul yang siap meledak kapan saja. Aku sayang dirimu. Ingin aku menjadikanmu kekasih hatiku yang akan menemaniku selama hidupku. Ingin aku gapai cintamu. Apakah aku salah???? Mencintaimu diam-diam. Perasaanku begitu kuat . Dirimu selalu aku mimpikan setiap malam . Kadang aku tak ingin bangun kembali karena mimpi bersamamu selalu membuatku terbang ke angkasa. Ingin aku pejamkan mataku terus agar bayang-bayangmu selau hadir dalam mimpiku. Aku selalu rindu untuk tidur agar aku bisa bersama dirimu..

Tapi setelah terbangun aku kembali sadar kau tak ada di sisiku. Kembali kekecewaan melanda hatiku. Dia sudah hilang dari bayang-bayangku. Kini aku hanya berharap kau tahu akan diriku. Kalau saja kau tahu isi hatiku , ingin sekali kau jadi kekasihku. Ingin aku mendengar kau melamarku. Ingin aku mendampingi dirimu sampai akhir hayatmu. Sungguh aku selalu merasa kau adalah calon kekasihku selalu. Walau sudah tiga tahun aku mengagumi diriku tak penah putus rasa cinta ini, malah bertambah besar.  Rasa ini begitu membuatku rindu sekali padamu. Rindu ini begitu membuncah sampai sel-sel dalam diriku turut merasakan rindu yang kadang membuatku harus meneteskan air mata. Tetesan air mata yang sering mengalir tak sengaja.kadang rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhku tak pernah aku rasakan. Hanya cintamu saja yang selalu mengisi relung hati yang terdalam. Hanya rindu yang bisa menahanku di sini.

Inikah namanya cinta tak berbalas??? Entahlah apa namanya. Tapi aku masih berharap agar suatu saat aku bisa bersanding  dengan dirimu, entah kapan. Aku masih menuggumu. Aku masih setia di sini, sampai hatimu terbuka untukku dan tahu kalau aku sangat mencintaimu. Sangat!!!!. Terimakasih aku boleh mencintaimu walau secara diam-diam. Terimakasih sudah mewarnai hatiku dengan bunga-bunga cinta walau kadang rindu ini menyesakan. Kini aku hanya akan menunggumu datang pada diriku, untuk menyatakan cinta untukku. Aku akan sabar menunggumu calon kekasih hatiku....



Sumber gambar : https://daraprayoga.wordpress.com/tag/jatuh-cinta-diam-diam/

6 komentar:

Vhoy Syazwana Says:
9 Mei 2015 pukul 05.21

Soo sweeett Mamah Tira ^_^

Semoga menang GA nya yaa

Sulaeman Says:
9 Mei 2015 pukul 06.30

uhui,, romantis banget

Tira Soekardi Says:
9 Mei 2015 pukul 13.41

Mbak Vhoy , wah so sweet ya, artinya imajinasi liarku nyampe juga ya

Tira Soekardi Says:
9 Mei 2015 pukul 13.42

Asal bukan romantis dalam artian rokok makan gratis ya mas Sulaiman

The Momblogger Says:
9 Mei 2015 pukul 14.22

So sweet...mak.

Tira Soekardi Says:
10 Mei 2015 pukul 20.04

masa sih mak Fee, asikkkkk

Posting Komentar