Untuk Bayang-bayang Yang telah kau Tinggalkan

Jumat, 15 Mei 2015




Masih terbayang bayang-bayang itu kadang masih hangat ada dalam benakku. Entah mengapa bayang-bayang itu selalu menghantuiku . Selalu mengikutiku berjalan. Sampai aku merasa bayang-bayangmu itu menghantam jiwaku . Dulu aku suka sekali saat bayang-bayangmu akan datang di malam-malam sepi. Saat aku sendiri bayang-bayangmu itu membuat aku akan merindu akan dirimu. Selalu. Senyumu, gigi gingsulmu itu akan setia membayangi mimpiku. Itu dulu.... sekarang rasanya aku tak mau lagi bayang-bayangmu datang lagi. Aku akan marah saat bayang-bayangmu datang lagi di malam-malam sepiku. Aku ingin menghalau bayang-bayangmu sampai jauh dan aku tak akan lagi mengingat siapa dirimu. Sudah berapa banyak air mata yang aku tumpahkan. Sudah berapa banyak rasa sakit yang aku derita. Sungguh aku tak mau lagi rasa sakit ini akan diam dalam relung hatiku. Aku ingin bayang-bayangmu lenyap dalam sekejap. Pergi jauh dari hadapanku.... Tapi sungguh sangat sulit . Bicara mudah  tapi nyatanya bayang-bayangmu selalu tergambar di benakku. Ingin kurenggut bayang-bayangmu. Tapi  secara tak sadar bayang-bayangmu itu datang menghantuiku. Seperti hantu yang datang tak diundang dan hilang begitu saja.

Aku ingat saat aku kenal dirimu. Ferry. Perkenalan di saat kuliah kerja nyata di desa Sukaraja, Lembang. Senyumannya membuat aku terpikat sejak pertama berjumpa. Gingsul gigimu membuat wajahmu terlihat tampan di depanku.  Hatiku mulai berbunga saat Ferry mulai mendekatiku. Walau dia tidak satu jurusan denganku, tapi tak membuatnya ragu untuk mendekatiku. Ferry banyak bertanya tentang kegiatan aku di desa Sukaraja ini. Ternyata dia mau mengambil banyak data di desa ini untuk menunjang penelitiannya. Ferry anak teknik industri. Pertemuan pertama berlanjut dengan pertemuan-pertemuan berikutnya. Di sela-sela mengikuti kuliah kerja nyata dan Fery mengambil sampel, ternyata aku merasakan ada yang tumbuh di hatiku. Ada rasa cinta. Entah apakah Ferry juga demikian, tapi dari gelagatnya dia begitu perhatian padaku. Banyak momen yang kadang aku berpikir tak akan mungkin seorang laki-laki memperlakukan wanita sedemikian rupa kalau di hatinya tak ada rasa cinta. Mulai dari sanalah bayang-bayangmu itu selalu datang setiap malam. Menghantuiku dan banyak memberikan harapan akan datangnya cinta yang berbalas. Dan bayang-bayang itu terus datang memberikan harapan yang begitu tinggi. Seperti di awang-awang terbang bersama angin yang menerbangkan awan . Hatiku berbunga-bunga. Beberapa kali teman-temanku memperingatiku agar hati-hati dalam membaca hati orang. Jangan sampai aku nanti kecewa. Ah, mengapa mereka berpikiran seperti itu??? Mungkin saja mereka iri denganku yang sedang beruntung. Semua omongan teman-temanku berlalu seperti angin yang berhembus keras.  Sampai aku ada di atas awang-awang kebahagian dan membuatku lengah. Selengah-lengahnya. Sampai suatu saat aku menyadari kalau bayang-bayang itu tak mungkin bertahan lama.

Waktu kuliah kerja nyataku sudah hampir habis , Ada perasaan sedih , tapi aku yakin dia akan tetap datang untukku, walau waktu praktek sudah usai. Dia berjanji akan datang untukku. Aku yakin dia akan datang menemuiku  karena yakin akan cintanya.  Tapi aku harus gigit jari ternyata sudah hampir tiga bulan Ferry tak datang mengunjungiku. Dia memberi harapan palsu . Aku tertipu. Padahal jarak kampusnya dengan tempat kostku tak begitu jauh tapi ternyata dia tak datang lagi atau paling tidak memberi kabar untukku. Bayang-bayangmu ternyata sulit aku lupakan, senyummu selalu membayangiku tiap malam. Kadang rasa sakit ini tak mau hilang. Kau pergi tanpa pesan. Sampai suatu saat aku bertemu dengan teman sekampusmu yang mengatakan kalau kamu hampir sidang. Itu sudah berapa lama kita tak bertemu???? Sudah hampir 6 bulan. Ah, selama itu aku masih berharap kau datang padaku, mengulang kembali kisah yang membuatku terkenang dengan dirimu. Apakah selama ini kau mencintaiku atau kau hanya mempermainkan diriku????

Tapi entahlah tiba-tiba kamu hadir ke tempat kosku dan menyatakan kalau kamu sudah lulus sarjana. Aku turut senang. Aku pandangi wajah tampannya. Adakah cinta yang dulu pernah ada masih tersimpan di hatinya??? Aku kecewa dia tidak semesra dulu. Hanya basa-basi padaku. Dia hanya bilang kalau dia berterimakasih saat dulu di Lembang aku banyak membantu dalam penelitiannya. Ah, hanya ucapan terimakasihkah ??? Tak adakah kata-kata cinat untukku??? Lalu dulu kata-kata mesra itu untuk apa??? Mengapa kamu memberikan harapan pada diriku??? Apakah itu hanya harapan palsu??? Aku hanya termangu saat kau meninggalkanku malam itu. Saat punggungmu menghilang dari pandanganku, begitu juga harapanku menghilang bersama bayang-bayangmu. Kini aku harus menghapus bayang-bayangmu  agar tak menyakiti rasa ini. Dia pemberi harapan palsu harus aku lupakan. Harus!!!. Bayang-bayangmu akan aku hapus dari ingatanku selamanya. Sampai aku tak menemukan lagi bayang-bayangmu dalam hidupku...



Sumber gambar : http://doktercinta.info/tips-mengatasi-patah-hati/



8 komentar:

Gobagi Says:
15 Mei 2015 pukul 23.14

ninggalin jejak dulu :D

Tira Soekardi Says:
15 Mei 2015 pukul 23.22

jejak-jejakmu mulai terasa menyentuh di hati,he,he...

Fandhy Achmad R Says:
16 Mei 2015 pukul 05.35

Move on, hapus bayang-bayang masa lalu

Rina Susanti Says:
16 Mei 2015 pukul 10.47

masa lalu hanya untuk di kenang ...move on :))

Tira Soekardi Says:
16 Mei 2015 pukul 13.42

iya mas Fandy, ini cerita saat aku masih mahasiswa

Tira Soekardi Says:
16 Mei 2015 pukul 13.44

iya mbak Rina, sudah aku lupakan lama banget karena sudah tergantikan dg yang lain

Obat Tradisional Luka Bakar Says:
28 Mei 2015 pukul 00.16

cerita kisah-kasih di sekolah yah mba :)

Tira Soekardi Says:
28 Mei 2015 pukul 13.27

may be no, may be yes...., kisah nyata yang sedikit diberi bumbu2 biar dramatis

Posting Komentar