Kurma

Jumat, 24 November 2017





Pandangang mata terus melihat pohon-pohon kurma
Yang mendekap siang itu di teriknya langit kota Madinah
Buah-buah yang nampak memberikan lipatan warna
Buah yang bisa memberikan energi baru buat tubuh

Gugusan kenangan di sana saat kurma begitu banyak
Di hadapan kita seperti semangat yang terbarukan
Dan akan hilang saaat hilang dari pandangan mata
Entah kemana larinya

Sejuta rasa dari kecap lidah yang terasa
Di manisnya kurma
Semakin membayang dalam angan-angan
Kapan bisa mencicipi lagi di kebun kurma

Dengan sejuta kenangan di sana
Yang mengharu biru yang tak terlupakan
Selamat jalan kenangan manis di sini
Sampai kita bisa datang dan mencicipi lagi manisnya kurma di sini

Cirebon, 25 November 2017
Kenangan di kebun kurma di Madinah

8 komentar:

Farichatuljannah Says:
27 November 2017 pukul 16.15

Subhanallah,,, aku selama ini makan kurma aja blm pernah liat asli dari pohonny atau makan dr pohonnyaa....

nice

Admin Tekno Medan Says:
27 November 2017 pukul 18.28

bagus sekali puisinya tetnag pohon kurmanya :)

Bara Anggara Says:
27 November 2017 pukul 19.50

makan kurma dari pohonnya langsung di tempat asalnya :) :)

-Traveler Paruh Waktu

Peny Wahyuni Says:
28 November 2017 pukul 04.47

Di sini kurmanya juga manis, Mbak Hastira. Apa bedanya dengan yang di Madinah?

Tira Soekardi Says:
28 November 2017 pukul 11.30

iya mbak farichatul

Tira Soekardi Says:
28 November 2017 pukul 11.32

tekno medan, makasih

Tira Soekardi Says:
28 November 2017 pukul 11.34

iya mas bara

Tira Soekardi Says:
28 November 2017 pukul 11.38

peny, kurmanya macam2 mbak, ada kurma nabi dlll dan rasa manisnya juga berbeda

Posting Komentar